Sabtu, 15 Juni 2019

Kemeriahan Surabaya Animal Expo

“Gerakan dan warnanya bagus,Sepertinya ia pantas menjadi grand champion (GC),”prediksi Ori menunjuk albino high contras ball python. Tebakan hobiis dari Semarang itu tepat. Berselang 10 menit para juri sepakat mendaulat klangenan Jennifer asal Surabaya itu sebagai GC Surabaya Animal Expo 2018.

Pantas Bellen menyandang gelar terbaik. Aksi menawannya sudah terlihat sejak turun di kelas open albino python. “Albino corak kuning dan high contras itu langka,” kata D.G Pramono, juri asal Surabaya. Kelebihan lain, ular berumur 5 tahun itu memiliki kulit terang dan bebas parasit. Saat mulutnya diperiksa, rongga mulut bersih dan gusi tampak berwarna merah muda tanda sehat. Keunggulan itu mengantarkan Bellen mendulang nilai 2.455, mengalahkan granit python dan white python yang masing-masing meraih angka sama 2.435.

Kemenangan mulus Bellen tidak berlanjut di babak puncak. Freddy Di Rocco, madagascar tree boa yang kerap merajai kontes, datang menghadang. Berdasarkan catatan Mitra Usaha Tani, Freddy sudah 3 kali mengantongi GC. “Boa itu warnanya campuran abu-abu, cokelat, dan kuning. Umumnya hijau,” ucap Pramono. Namun, karena diduga habis makan, tubuhnya tampak lebih lebar sehingga tidak seimbang. Itulah biang kekalahan Freddy.

Surabaya Animal Expo
Torpedo, kampiun kategori open venomous

Kontes Balap lari Kura – Kura

Tak hanya adu cantik ular, kontes itu juga menggelar balap kura-kura.Masing-masing kontestan saling beradu cepat di lintasan sepanjang 1 m. Di babak final, Mike—common aligator—tampil memikat. Meski tubuhnya kecil—panjang 10 cm— dibandingkan 3 kontestan lain, ia sukses menaklukkan lintasan kayu dalam waktu tercepat, 20 detik. Itu pula yang membuatnya meraih gelar jawara.

Menurut Yodia Prakarsa gampang membuat Mike berlari cepat. “Kuncinya terletak pada akuarium tempat tinggalnya yang harus kena sinar matahari. Itu membuat kura-kura aktif bergerak” ucap sang pemilik. Selain itu, untuk mengasah mental, Yodia biasa menaruh Mike di pinggir halaman rumah yang dilalui banyak orang. “Saat kontes, kura-kura itu pasti tampil berani,” tambahnya.

Mocil sebetulnya nyaris mengalahkan Mike. Apalagi kura-kura berleher panjang itu tanggap mendengar aba-aba. Sayang, menjelang garis akhir langkah Mocil tiba-tiba terhenti. Mike pun leluasa menyusul hingga menyentuh garis finis pertama. Berselang 3 detik, barulah Mocil mau melangkah dan meraih peringkat kedua.

Surabaya Animal Expo
Mike, jawara balapan kura-kura

Kontes Berlangsung Secara Meriah

Lomba reptil pembuka tahun tikus itu berlangsung pada 3 Februari 2018 di gedung Maspion Convention Center (MCC). Sekitar 102 kontestan dari Surabaya,Malang, Mojokerto, Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta, ikut meramaikan kontes yang bertujuan menjadi ajang mempererat ikatan antarpencinta reptil dari Asosiasi Pencinta Reptil Indonesia.

Surabaya Animal Expo
Para juri teliti menilai kontestan

“Banyak reptil berkualitas tampil. Itu tampak dari tubuh yang proporsional dan banyaknya jenis reptil unik ikut lomba,” ujar drh Slamet Raharjo, ketua Asosiasi Pencinta Reptil Indonesia. Faktor kesehatan yang sering diabaikan juga mengalami peningkatan. “Kini ular-ular yang turun memiliki kulit cemerlang, rongga mulut bersih, dan gusi sehat,” ungkap Budi Wonosasmito, ketua panitia.

Document last updated at: Sabtu, 15 Jun 2019