Keunikan Dendrobium Ekapol Queen Dragon Mutasi Anggrek Berlidah Tiga

Keunikan Dendrobium Ekapol Queen Dragon Mutasi Anggrek Berlidah Tiga

Namanya ekapol ‘queen dragon’. Yang membuat luar biasa penampilannya adalah ia mempunyai 3 lidah. Betul, berlidah tiga! Padahal hampir semua kerabatnya berlidah satu. Sebuah lidahnya menjulur sepanjang 4 cm, lebar 2 cm, dan berwarna merah keunguan. Sedangkan 2 lidah lainnya mengapit lidah pertama, tetapi lebih besar. Gara-gara lidah ia tampil atraktif.

Dendrobium ekapol ‘queen dragon’ salah satu kebanggaan Wirakusuma. Di kalangan penganggrek, nama Wira—panggilan akrabnya amat kesohor. Maklum, ia puluhan tahun menggeluti tanaman hias anggota famili Orchidaceae itu. Lalu, soal queen dragon, pemilik Edward & Frans Orchids itu, mendapatkan di Thailand pada 2002.

Dendrobium queen dragon
Dendrobium queen dragon

Selain berlidah 3, ratu naga itu juga berwarna menarik, merah terang. Ukuran bunga relatif besar, 8—10 cm sehingga tampil mencolok di tangkai sepanjang 30 cm. Dibanding induknya, anggrek sejenis, sosoknya sangat istimewa.

Sang ratu naga itu merupakan dendrobium ekapol yang mengalami mutasi. Anggrek potong itu memang sering mengalami mutasi. Namun, hanya queen dragon yang berlidah tiga. Pemilik di Thailand menyebutnya queen dragon untuk menyaingi king dragon. Bentuk penyimpangan raja naga itu lidah amat lebar sehingga mirip cattleya.

Hati-hati bila mencari anggrek queen dragon. Bisa-bisa anggrek berlidah biasa yang didapat. Sebab, pemilik nama resmi dan terdaftar di Royal Horticultural Society (RHS) adalah anggrek yang berlidah tunggal itu. Saporita R.D, pakar anggrek dunia menyilang dan mendaftarkannya ke Lembaga Biologi di Inggris pada 1995.

Lain lagi anggrek lidah tiga milik Moling Simardjo, penganggrek di Prigen, Jawa Timur. Sepintas, penampilannya malah tanpa lidah. Itu lantaran sosok lidah mirip kedua petal. Anggrek unik itu dinamai dina agus soeyitno. Pada 2001 Moling “menjodohkan” dendrobium waianae stripe dan dendrobium brighton pansy. Ukuran bunga brighton pansy, misalnya, cuma 6 cm. Sedangkan dendrobium waianae stripe mewariskan sifat batang kokoh dan tegak

 
Anggrek Vanda douglas

Jantan bundar

Untuk memperoleh anggrek berlidah aneh itu, Moling memilih jantan bentuk bunga bundar. Jantan tipe itu berpeluang besar untuk menurunkan sifat bunga besar dan berlidah tiga. Bentuk bunga bintang menurunkan sifat bunga lebih kecil sehingga jangan dipilih. Oleh karena itu dendrobium brighton pansy dipilih sebagai indukan jantan.

Dendrobium brighton pansy lahir dari pasangan d’bush pansy dan kuranda classic pada 1994. Moling pertama kali melihat brighton pansy di Singapura pada 1995 Ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Meski warna belum begitu bagus dan ukuran kecil, Moling tetap memboyongnya ke Prigen.

dendrobium waianae memiliki kelebihan warna cerah. Kedua induk itu lantas disilangkan. Dari puluhan anak, hanya satu yang berlidah 3. Turunan lain berlidah sama dengan dendrobium pada umumnya, lidah satu, warna merah, dan tebal.
Langka

Doritis peloric
Doritis peloric

Menurut ketua Umum Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) itu, persentase terbentuknya anggrek berlidah 3 hanya 10%. Artinya, dari 10 anakan paling banter satu yang berlidah tiga. Oleh Moling, dina si lidah tiga itu terus diperbanyak dengan pemisahan anakan. Hasilnya keturunan dina pun tetap berlidah 3. Lantaran langka, kelahiran Medan itu menjual dina agus soeyitno Rp 50.000 per pot. Harga dendrobium lain sekitar Rp 20.000.

Menurut Wirakusuma ada 2 bentuk mutasi lidah. Pertama petal berubah menjadi lip atau sebaliknya lip menjadi petal. Bentuk pertama jauh lebih unik karena terbentuk tiga lidah pada satu bunga akibat kedua petal berubah wujud. Yang unik, lidah yang menjadi petal, dapat pula disilangkan dengan anggrek lain. Sebab di lidah itu juga terdapat tepung sari dan putik. Sayang di dendrobium, ’’Kebanyakan pollen cup (kantong tempat tepung sari, red) hanya satu dan kebanyakan jantan bersifat steril,” tutur Wirakusuma.

Pada kasus kedua bentuk bunga amat sederhana karena bunga seolah hanya terdiri dari 3 sepal dan 3 petal. Contohnya seperti dendrobium milik Moling di atas. Anggrek sejenis bisa pula dihasilkan dengan induk dendrobium classic gem atau turunannya.

Selain pada dendrobium, kasus mutasi lidah 3 itu dapat pula terjadi di phalaenopsis, doritis, oncidium, dan paphiopedilum. Penyimpangan itu muncul saat diperbanyak secara massal. Misal oncidium gower ramsey yang sering diperbanyak lewat kultur jaringan. Akhirnya satu saat muncul kelainan yakni berlidah tiga. Kasus itu juga terjadi pada vanda douglas.

 
Little princess

Walau rumusan menghasilkan anggrek berlidah tiga telah diketahui, tetapi keberadaannya belum diakui American Orchid Society. Kehadirannya dalam kontes selalu melalui debat panjang. Sebagian menginginkan ia didiskualifikasi sesuai peraturan. Sebagian lagi menginginkan anggrek peloric dibuatkan kelas tersendiri karena jumlahnya kian banyak.

Di Indonesia, kehadiran anggrek lidah 3 belum menimbulkan kontroversi. budidayatani belum pernah menyaksikan kehadirannya dalam lomba. Menurut Wirakusuma, bila mutasi anggrek itu ke arah bagus, harga anggrek itu bisa disejajarkan dengan anggrek eksklusif lain. Kebanyakan masih memiliki tepi mengerut.

Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus