Para Jawara Kontes Arwana ShelookRED

Dari Jakarta Marsha Natika didaulat menjadi pemenang favorit pemilihan model sampul 2018 sebuah majalah remaja setelah foto dirinya dipilih juri. Dari Bandung, seperti dara yang kini berprofesi sebagai pemain sinetron itu, foto superred milik Mario Nugroho dinobatkan sebagai jawara kelas 35 cm kontes arwana ShelookRED 2018.

Dari foto ukuran kartu pos siluk berumur 8 bulan itu tampak anggun. Sisik-sisiknya kilap kemerahan. Untuk memastikan foto itu sesuai kondisi sebenarnya, 6 juri turun langsung ke rumah Mario Nugroho di bilangan Sukajadi, Bandung. Di sana ikan kahyangan yang dipelihara dalam akuarium 180 cm x 60 cm x 60 cm mampu memikat juri.









Arwana
Juara 2 kelas kecil, pangkal ekor lemah

Menurut Joko Hartono, juri, selain warna solid lantaran pemiliknya rajin memberi pakan mengandung betakaroten seperti udang, siluk dengan panjang tubuh sekitar 35 cm itu juga memiliki kesehatan prima. “Ototnya tampak berkembang baik sehingga ikan lincah bergerak,” kata Joko. Keunggulan lain terletak pada proporsi ideal panjang dan lebar tubuh.

Mengerucut Sebelum meluncur ke Bandung, para juri itu terlebih dulu menilai superred koleksi Beny dan Rudyanto Irwan di Jakarta. Kedua superred itu tampak lincah dan anggun. Namun, menurut juri klangenan Rudyanto memiliki kekurangan pada ketidakserasian antara gaya renang dan kayuhan sirip dayung.

Pun, andalan Beny,terdapat kelemahan pada otot pangkal ekor yang membuat laju gerakan renangnya acapkali terputus.

Di kelas ukuran di atas 35 cm, persaingan mengerucut pada 3 kandidat superred milik Sekolah Menengah Atas rutin memberi kombinasi pakan jangkrik dan kelabang. Itu untuk mendongkrak warna ikan berumur 3,5 tahun yang panjangnya 38 cm itu.









ShelookRED
Kampiun kelas besar, sirip rapi dan warna cemerlang

Perawatan Arwana Super Red


Kontes arwana dengan foto memang tergolong baru di tanahair. Di luar negeri cara ini ditempuh karena luasnya sebaran lokasi hobiis sehingga akan menyulitkan saat handling. “Sebab itu peserta cukup mengirimkan foto agar ikan terhindar dari resiko stres,” ujar Ellen, panitia kontes.

Lomba yang berlangsung 8 Oktober sampai 15 Desember 2018 itu menjaring 200 foto superred dari kolektor di Jakarta, Bandung, Cirebon, Solo, dan Surabaya.


Seleksi awal dilakukan dengan mencocokkan data sertifikat dengan foto yang dikirim. Duapuluh foto terbaik lantas didatangi satu-persatu ke tempatnya. Menurut Joko, selain fisik ikan, poin penting lain adalah perawatan. Kondisi akuarium pun turut andil mempengaruhi penilaian.

’’Khusus juara ke-2 dan ke-3 di kelas kecil ternyata lebih dari satu peserta karena total nilainya tidak jauh berbeda,” tambahnya. Kontes arwana perdana di tahun tikus ini pun tidak menobatkan grand champion seperti kontes-kontes arwana di luar negeri.

Posting Komentar