Sabtu, 15 Juni 2019

Cara Memasang Tweeter Walet dengan Optimal untuk Meningkatkan Koloni Walet

Siantan, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat - Selama tiga tahun terakhir, rumah walet milik Afong di Kecamatan Siantan telah sepi dari kehadiran burung walet. Meskipun dikenal sebagai kompleks walet dengan sekitar 100 rumah walet di sekitarnya, rumah Afong tidak mampu menarik burung walet untuk bersarang. Namun, setelah mengadopsi sistem tweeter oper bola selama delapan bulan terakhir, rumah walet tersebut kini telah dihuni oleh 200 sarang walet.

Gambar penempatan tweeter walet yang optimal untuk memikat walet masuk dan bersarang di rumah walet.
Ilustrasi menunjukkan penempatan dan konfigurasi tweeter yang tepat dalam rumah walet. Penempatan tweeter luar di pintu masuk dengan orientasi keluar, sementara tweeter dalam ditempatkan dengan jarak dan letak yang strategis. Pengaturan ini membantu menciptakan suara jernih dan memancing minat walet untuk masuk dan bersarang di rumah walet Anda.

Pentingnya Penempatan dan Konfigurasi Tweeter untuk Memikat Walet

Penempatan dan konfigurasi tweeter yang tepat merupakan faktor krusial dalam menarik minat walet untuk masuk dan bersarang di dalam rumah walet. Dalam upaya memaksimalkan efektivitas tweeter, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan secara seksama. Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam penempatan dan konfigurasi tweeter untuk memikat walet:

  1. Penentuan Jumlah dan Posisi Tweeter
    Penempatan tweeter haruslah sesuai dengan luas dan struktur ruangan dalam rumah walet. Setiap lantai atau area yang luasnya sekitar 1 meter persegi sebaiknya dilengkapi dengan sebuah tweeter. Posisi tweeter yang tepat adalah sekitar 10 hingga 20 cm dari bibir sirip. Hal ini bertujuan untuk menghindari ketakutan walet dan membuat mereka merasa nyaman saat bersarang.
  2. Pengaturan Letak dan Jarak Antar Tweeter
    Selain penempatan tweeter dalam ruangan, jarak antar tweeter juga memiliki peranan penting. Tweeter luar yang terpasang di pintu masuk rumah walet sebaiknya berjarak sekitar 1 hingga 2 meter dari tweeter luar. Tujuannya adalah agar suara tweeter luar terdengar samar-samar di dalam ruangan. Pengaturan ini membantu walet untuk mengikuti arah suara dan tetap tinggal di dalam rumah walet.
  3. Orientasi dan Kejelasan Suara
    Orientasi tweeter juga mempengaruhi efektivitas dalam memikat walet. Tweeter harus menghadap keluar agar suaranya terdengar dengan jelas oleh walet. Selain itu, suara yang keluar dari tweeter haruslah jernih dan nyaring. Kualitas suara yang baik akan menarik minat walet dan membantu mereka menetap di dalam rumah walet.
  4. Jenis Suara yang Digunakan
    Pilihan jenis suara yang diputar melalui tweeter juga penting untuk menarik perhatian walet. Suara kawin, suara bermesraan, suara panggilan, dan suara piyik adalah beberapa contoh suara yang efektif dalam memancing walet masuk dan bersarang. Variasi suara ini membantu menciptakan suasana yang ramai dan membuat walet merasa tidak sendirian.
  5. Durasi dan Jadwal Tweeter
    Durasi dan jadwal pengoperasian tweeter juga perlu diperhatikan. Tweeter luar dan void sebaiknya dihidupkan setiap hari antara pukul 05.00 hingga 19.00 WIB. Tweeter dalam pada rumah walet yang telah memiliki populasi sebaiknya dinyalakan mulai pukul 04.00 hingga 21.00 WIB. Durasi dan jadwal ini disesuaikan dengan ritme aktivitas walet dan membantu mereka menyesuaikan diri dengan waktu terbaik untuk mencari makanan dan bersarang.

Sistem Tweeter Oper Bola untuk Memikat Walet

Sistem tweeter oper bola, yang dikembangkan oleh Ir. Lazuardi Normansah pada 1997, dirancang khusus untuk menarik minat walet baru agar masuk dan bersarang. Langkah awal dalam menggunakan sistem ini adalah dengan memasang 2 hingga 4 tweeter di pintu masuk walet yang berada di lantai teratas. Tweeter harus menghadap keluar agar suaranya jelas terdengar oleh walet. Selanjutnya, tweeter void dipasang lebih dalam dengan jarak 1 hingga 2 meter dari tweeter luar. Tujuannya adalah agar suara tweeter luar hanya samar-samar terdengar di dalam ruangan, sehingga burung walet tidak mengikuti suara tweeter luar dan tetap berada di dalam rumah.

Posisi dan Jarak yang Optimal untuk Memaksimalkan Efektivitas Tweeter

Untuk memastikan burung walet tetap tinggal dan bersarang di dalam rumah, penting untuk mengatur posisi dan jarak tweeter dengan cermat. Pada setiap lantai, tweeter juga dipasang pada void dengan posisi dan jarak yang tepat. Jarak pemasangan sebaiknya setengah dari lebar sirip tembok dengan setiap 1 meter persegi dilengkapi dengan sebuah tweeter. Posisi tweeter harus ditempatkan sekitar 10 hingga 20 cm dari bibir sirip untuk mencegah burung walet menjadi takut dan malas bersarang. Selain itu, posisi tweeter sebaiknya tegak lurus agar suara yang keluar terdengar dengan jelas.

Mengoptimalkan Jenis Suara untuk Menarik Minat Walet

Selain dari penempatan dan jarak tweeter, jenis suara yang diputar juga memiliki peran penting dalam menarik minat burung walet. Lazuardi merekomendasikan penggunaan CD suara kawin, suara bermesraan, suara panggilan, dan suara piyik. Suara kawin memiliki dominasi suara sekitar 60 hingga 70% untuk merangsang walet mencari pasangan dan kawin. Suara piyik, suara remaja bermain, dan suara panggilan digunakan sebesar 10 hingga 20% masing-masing. Suara-suara ini membantu burung walet merasa tidak sendirian, mengingat mereka hidup dalam koloni.

Faktor Tambahan yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyusuan Walet

Selain penempatan tweeter yang optimal, ada faktor lain yang juga mempengaruhi keberhasilan penyusuan walet. Menurut Hary K. Nugroho, seorang konsultan walet di Jakarta Utara, mikroklimat dan aroma di dalam rumah walet memegang peranan penting setelah burung walet masuk ke dalam rumah. Suhu yang ideal diatur antara 28 hingga 30°C untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi walet. Dalam beberapa detik pertama setelah masuk ke rumah baru, walet mungkin masih ragu-ragu untuk tinggal. Namun, dengan penempatan tweeter yang tepat, keraguan burung walet akan hilang.

Meningkatkan Kehadiran Burung Walet dengan Durasi dan Jadwal Tweeter yang Tepat

Lamanya durasi tweeter yang menyala juga mempengaruhi kehadiran walet di dalam rumah. Tweeter luar dan void sebaiknya hanya dihidupkan antara pukul 05.00 hingga 19.00 WIB setiap harinya. Tweeter dalam pada rumah yang telah memiliki populasi walet dapat dinyalakan mulai pukul 04.00 hingga 21.00 WIB. Pemasangan tweeter pada waktu pagi bertujuan untuk memberikan tanda waktu bagi burung walet agar mereka keluar mencari makanan. Tweeter dalam di rumah yang telah berproduksi dibiarkan menyala selama 24 jam.

Kesimpulan dan penutup

Memasang tweeter walet secara optimal dan mengatur parameter yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan dalam memancing walet masuk dan bersarang di rumah walet. Penempatan tweeter yang tepat, penggunaan jenis suara yang sesuai, serta menciptakan mikroklimat yang nyaman di dalam rumah walet menjadi faktor penting dalam menarik minat burung walet. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan rumah walet dapat menjadi tempat yang ideal bagi walet untuk bersarang dan berproduksi.

Document last updated at: Sabtu, 15 Jun 2019