Kemerosotan kualitas air yang disebabkan oleh limbah merupakan masalah utama yang sering dihadapi oleh petambak tradisional. Limbah tersebut akan menimbulkan gas-gas beracun yang dapat menimbulkan penyakit pada ikan atau udang karena mengalami stress. Limbah tersebut juga mengakibatkan kekebalan udang atau ikan merosot, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kematian.
Faktor iklim dan temperatur juga berpengaruh terhadap kualitas air, seperti suhu, pH atau penetrasi oksigen dalam air. Untuk menghindari kegagalan karena iklim dan temperatur dapat dilakukan dengan mengatur waktu penanamam yang tepat dan perlakuan fisika seperti penggunaan pompa atau kincir.
![]() |
Effective Microorganism EM-4 |
Teknologi EM (Effective Microorganism) dapat mengatasi pencemaran pada air akibat limbah organik. Teknologi ini memanfaatkan mikroorganisme yang memberikan pengaruh positif, diinokulasikan dalam dasar tambak dan air, untuk meningkatkan kualitas air tambak.
Pada dasarnya, Teknologi EM ini merubah proses pembusukan pada tambak menjadi proses fermentasi.
Keuntungan lain penggunaan Teknologi EM ini adalah mampu menekan biaya produksi hingga 50%, mengurangi pemakaian bahan kimia dan antibiotik, meningkatkan daya tahan dan kesehatan serta penampilan udang, memfermentasikan sisa pakan, kotoran dan cangkang yang terdapat didasar tambak, juga manguraikan gas amoniak, methan dan hidrogen sulfida yang dapat mengganggu kehidupan udang.
EM-4 yang digunakan dalam tambak juga mampu meningkatkan oksigen terlarut (DO) sehingga air menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian air yang berulang-ulang (kualitas air tetap terjaga), serta aman bagi lingkungan. Dengan aplikasi EM-4 ini, para petambak dapat mengusahakan tambaknya dengan mudah, aman dan menguntungkan.
1. Pengolahan Tanah
Lakukan pengangkatan lumpur serta pengeringan tanah dasar tambak sehingga menjadi retak-retak (+ 2 cm). Pengeringan minimal 4 hari (terbaik 2 minggu). Pembalikan tanah dapat dilakukan dengan pencangkulan atau traktor, selanjutnya disemprot dengan EM-4 sebanyak 6 liter/ha. Tambak dialiri air setinggi 20 cm selama 4-7 hari kemudian dikeringkan kembali selama 4 hari. Pemupukan dengan EM Bokashi 250 kg/ha dan pengapuran 300 kg/ha dilakukan bersamaan. Selanjutnya tambak dialiri air kembali setinggi 20 cm, lalu disiram dengan EM-4 6 liter/ha dan dibiarkan selama 1 minggu. Lakukan penambahan air kembali hingga ketinggian mencapai 60 – 80 cm, bersamaan dengan ini berikan EM-4 sebanyak 6-8 liter/ha dan diamkan selama 1 minggu hingga menjelang benursiap tebar.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan teknik pengairan tambak, yaitu sebelum air dialiri ke dalam tambak terlebih dahulu dimasukan ke petak tandon air dengan penyaringan halus (double net). Air dalam tandon diberi perlakuan EM-4 dengan dosis 1-3 ppm/ha dengan pemberian aerasi dan dibiarkan selama 1 minggu. Apabila tidak memiliki tandon, air harus melalui saluran di sekeliling tambak yang telah steril.
Penggantian air dilakukan setiap 2 minggu sekali sebanyak 25% kemudian langsung diberikan kapur (kaptan) sebanyak 50-1 OOkg/ha dan EM-4 dengan dosis 1-3 ppm/ha. Bila diperlukan dapat dipupuk dengan Urea 25 kg/ha dan TSP10kg/ ha, serta kecerahan air 25-40 cm.
Pergantian air dilakukan apabila terdapat banyak kotoran atau buih didalam air atau air jernih tetapi berubah warna menjadi hijau atau coklat, bila badan udang berlumut/air menyala dapat diberikan EM-4 dosis 1-3 ppm/ha. Pemeriksaan pH air mutlak dilakukan setiap pagi dan sore terutama pada musim hujan, perbedaan nilai pH tidak boleh lebih dari 0,5.
Apabila terjadi perbedaan pH lebih dari 0,5, berikan EM-4 dengan dosis 1-3 ppm. Saat terjadi hujan lebat pematang ditaburi kapur (kaptan) 100 kg/ha, jika diperlukan pada malam hari diberi kincir/mesin perahu (2 buah/ha) agar airtidak berlapis dan udang tidak mengambang, serta air juga dimonitor untuk mengatur aplikasi EM-4.
3. Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan dengan melarutkan EM-4 kedalam air pada konsentrasi 1-10 ml/liter air, semprotkan kedalam pakan pellet dengan menggunakan sprayer secara tipis. Pemberian pakan ini bisa dilakukan keesokan harinya, agar pakan udang terfermentasi dengan EM-4. Fermentasi EM-4 ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan udang.
Jumlah pellet halus yang diberikan 1 kg/50.000 benur/hari selama 3 hari berturut-turut. Selanjutnya, berikan gilingan ikan segar/cumi 5 kg/ha disekitar benur ditebar. Udang tidak boleh diberikan pakan berupa daging udang/kepiting/rebon/rajungan.
Pakan tambahan diberikan paling lambat 14 hari setelah tanam. Gunakan anco untuk mengukur jumlah pakan (1-2 jam habis). Pakan sesuai nomor dan jumlah (perbandingan 1:5). Dengan cara ini kehidupan udang dapat mencapai >70% atau 35.000 ekor/ha. Pengambilan contoh dengan jala untuk mengukur ukuran dan jumlah pakan (udang umur 75 hari).
Pakan Tambahan
Selain EM-4, dapat juga menambahkan Sarula (sari rumput laut) yang merupakan sari fermentasi dan ekstrasi rumput laut dengan Teknologi EM-4. Sarula mengandung unsur mikroorganik serta beragam jenis asam organik dengan dosis yang tepat untuk mengaktifkan mikroorganisme menguntungkan, serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi pertanian, peternakan dan perikanan (tambak).
Keuntungan pemanfaatan Sarula dalam budidaya tambak udang/ikan adalah menyediakan mikroorganik yang berkesinambungan, meningkatkan produksi dan kesehatan tanaman, ternak dan tambak udang/ikan. Meningkatkan produktifitas dalam jangka panjang, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Cara pengaplikasian sangat mudah, yaitu Sarula sebanyak 2 liter/ha diaplikasikan ke dalam tambak udang/ikan dengan cara disemprotkan atau dituang dalam saluran pemasukan air, setiap 2-3 minggu sekali.
Teknologi EM-4 merupakan teknologi ramah lingkungan yang menghantarkan petani tambak tradisional menuju produksi bersih, yaitu suatu strategi pengelolaan lingkungan bersifat preventif dan terpadu yang perlu dilakukan secara berkesinambungan pada proses produksi, sehingga mengurangi terjadinya resiko terhadap lingkungan dan manusia.
Dengan produksi bersih berarti meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan bahan baku, energi dan sumber daya lainnya serta mengganti atau mengurangi jumlah toksositas seluruh emisi dan limbah sebelum keluar dari proses.
Inti implementasi Tehnologi EM adalah mencegah dan mengurangi atau menghilangkan terbentuknya limbah atau pencemar pada sumbernya diseluruh daur hidup produk yang dapat dicapai. Kini, lebih dari 200 ha petambak tradisional di Karawang merasakan keuntungan Teknologi EM-4 yang dikelola lebih dari 15 kelompok tani.
Informasi lebih lanjut mengenai Tehnologi EM-4 pada tambak udang, hubungi PT Songgolangit Persada, Jl. Raya Kebagusan No. 63 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Telepon (021)78834091