Mesin Giling Tomat ( Tomato Juice Extractor ) Ekonomis Produksi Dalam Negeri

Mesin Giling Tomat ( Tomato Juice Extractor ) Ekonomis Produksi Dalam
Negeri

Semua berawal dari butiran tomat segar. Setelah dibersihkan dan dibelah 4, anggota Lycopersicon. lycopersicum itu dimasukkan dalam sebuah alat antikarat ukuran 45 cm x 30 cm x 45 cm. Dengan sedikit tenaga, buah ditekan menggunakan penekan plastik. Seiring deru halus suara mesin, keluarlah cairan kental berwarna merah terang dari corong kecil di samping alat. Itulah dia bubur tomat alias pasta tomat segar. Dari sini perjalanan panjang pembuatan pasta menjadi saos tomat baru saja dimulai.

Dulu orang harus menggiling tomat secara manual atau menggunakan blender untuk mendapatkan pasta. Walaupun sudah memakai tenaga listrik, tetapi penggunaan blender tak urung merepotkan juga. Pemakai masih harus memasukkan dan menuang secara manual, menunggu selama 2 menit agar proses berjalan lengkap. Tambah lagi irisan pisau harus sering dibersihkan agar alat tetap bekerja dengan baik.

Itu berbeda dengan juice extractor di atas. Walaupun namanya memakai embel-embel juicer tetapi bisa juga digunakan untuk mengolah pasta. Tomat bisa langsung dimasukkan dan diproses. “Alat ini memang dirancang untuk mempermudah penghancuran bahan,” ujar Krisna Suryahadi, dari SPA Machinery, pemasok juice extractor di Indonesia.

Tomato Juice Extractor 

Membuat Proses Produksi Menjadi Lebih Praktis

Proses kerjanya sederhana. Motor listrik akan menggerakkan piringan pisau di dalam alat. Bahan yang dimasukkan langsung dicacah dan dihaluskan. Hasil penghalusan didorong keluar melewati corong di samping alat. Kekentalan pasta bisa diatur. Tinggal memilih penggunaan bahan. Praktis dan mudah. Alat seberat 23 kg ini digerakkan oleh elektro motor yang menggunakan daya listrik sebesar 550 watt. Perawatannya juga gampang, tinggal lepas kedua corongnya untuk dicuci atau buka penutup atasnya untuk membersihkan pisau di dalamnya.

Dengan harga Rp5-juta per unit, juice extractor juga banyak dipakai industri jamu rumah tangga. Bedanya rimpang-rimpangan seperti temulawak harus dikukus atau ditim dahulu untuk mempermudah penghalusan.

Pada dasarnya prinsip pembuatan pasta adalah mengubah bahan manjadi bentuk yang lebih halus. Untuk skala kecil, juice extractor bisa digunakan. Pada produksi massal lebih baik menggunakan mesin giling basah. Sebelum diolah, bahan dipotong dahulu menggunakan slicer –  alat pemotong. Tujuannya agar proses penghalusan menjadi lebih sempurna.

Mesin giling#### Produksi Dalam Skala besar

Mesin giling basah terbuat dari aluminium yang ditopang rangka besi sebagai penyangga. Bobot keseluruhan mencapai 24 kg. Bahan dimasukkan dalam corong berbentuk kerucut segi empat. Bagian bawah corong berlubang, di dasarnya terdapat besi berulir yang berfungsi sebagai pendorong. Saat dinyalakan besi akan mendorong potongan tomat menuju sebuah katup bundar. Di dalam katup terdapat batu alam yang sudah dibentuk khusus untuk menghaluskan bahan. Setelah halus, bahan akan keluar lewat jalan di bawah katup.

Mesin digerakkan oleh elektro motor 1 – 2 HP, setara dengan listrik 750 watt. Bisa juga menggunakan bahan bakar bensin. Untuk 1 jam pengoperasian dibutuhkan 0,8 liter bensin. Antara mesin penggerak dan alat dihubungkan oleh seutas karet tebal. Jika mesin dinyalakan, karet akan berputar dan menggerakkan besi berulir.

Ada 2 macam mesin giling. Mesin kapasitas besar yang bisa menghaluskan 100 – 120 kg bahan per jam. Kedua, mesin giling sedang yang sanggup memproses hingga 30 – 40 kg bahan baku. Harga mesin berkisar Rp3,8-juta – Rp8,5-juta per unit, tergantung ukuran.

Selain untuk tomat dan cabai, alat ini juga bisa digunakan membuat pasta ubijalar. Proses pembuatan pasta ubijalar memang lebih lama. Setelah dihaluskan menggunakan mesin giling basah, bubur masih harus ditambah air, disaring, dan diendapkan selama 12 jam. Barulah didapat pasta sebagai hasil endapan pati. Tidak ada alat yang langsung mengubah bahan menjadi pasta dalam skala besar. Namun paling tidak kehadiran alsintan-alsintan itu makin memperingan kerja manusia.

Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus