Halfmoon Unggulan Dari Amerika

Halfmoon Unggulan Dari Amerika

Betina halfmoon mungkin bersorak. Selama ini mereka tak pernah “diizinkan11 unjuk kebolehan di arena kontes. Di Indonesia hanya jantan halfmoon yang dipersilakan beradu indah di ajang kontes-kontesan. Padahal betina halfmqon kita amat cantik.

Buktinya, betina halfmoon koleksi hobiis di Jakarta Barat yang Mei 2018 mengikuti kontes di Swiss dan meraih juara pertama. Ikan yang sama juga merebut kampiun ketika mengikuti kontes internasional di Indianapolis, Amerika Serikat. Itu bukti tak terbantahkan,

Lima kategori Unggulan

serit cupang
Bentangan ekor membentuk sudut 180′

Aturan penjurian baru diterapkan ketika kontes di Yogya Ornamental Fish II pada Januari 2018. Dalam sistem itu jantan dan betina dikelompokkan dalam kelas berbeda. Untuk halfmoon jantan ada 5 kategori. Pertama warna gelap solid non-iridescent yang terdiri atas 4 kelas: merah STM, merah DTM, hitam STM, hitam DTM.

STM pemendekan dari Single Tail Male; DTM, Double Tail Male. Kategori kedua adalah wama gelap solid iridescent terdiri atas 4 kelas: abu-abu, biru STM, hijau STM, dan hijau DTM. Berikutnya kategori wama terang solid yang meliputi kelas kuning bersih STM, pastel STM, putih opaque STM, dan terang/solid STM. 

Kategori ke-4 wama kombinasi terdiri atas gelap kombinasi STM, terang kombinasi STM, dan terang/gelap kombinasi DTM. Kategori terakhir untuk jantan halfmoon adalah warna corak meliputi 4 kelas: butterfly STM, multicolor STM, marble/blantong STM, butterfly, multicolor DTM, marble/ blantong DTM

Adu molek betina halfmoon juga dibagi dalam 5 kategori. Pertama wama gelap solid non-iridescent terdiri atas 4 kelas: merah STF, merah/hitam DTM, hitam STF, dan biru/abu-abu/hijau DTF. Kategori warna gelap solid iridescent meliputi abu-abu STF, biru STF, dan hijau STF. Kategori wama terang solid terdiri atas kuning bersih STF, pastel STF, putih opaque STF, dan kuning/pastel/putih opaque DTF.

Kategori ke-4 adalah wama kombinasi terdiri atas 3 kelas: gelap kombinasi STF, terang kombinasi STF, dan terang/gelap kombinasi DTF. Terakhir kategori wama corak meliputi 4 kelas: butterfly STF, multicolor STF, marble/blantong STF, serta butterfly, multicolor, marble/blantong DTF. 

Sedangkan STF singkatan dari Single Tail Female; DTF, Double Tail Female. Masing-masing ikan diuji berdasarkan kriteria sirip dengan poin 60%, wama 20%, struktur tubuh 10%, postur 10%.

Sirip dorsal

Untuk jenis single tail, sirip dorsal hams penuh atau lengkap dengan dasar lebar. Sirip dorsal dan percabangannya terdiri atas banyak serat tulang sehingga lebih kuat dan menarik saat sirip mengembang. 

Dorsal harus tinggi dan lurus atau tak terlipat sepanjang sisi sirip. Pada cupang double tails, sirip dorsal kira-kira dua kali dari lebar sirip dorsal single tail. Dorsal seharusnya tinggi dan tidak boleh bengkok atau keriting sepanjang sisi sirip. Ini seharusnya menjadi cermin gambaran dari sirip anal.

Utuhnya sirip ekor hal mutlak. Sisi ekor bagian atas dan bawah membentuk sudut 90° dengan pangkal ekor. Bentangannya membentuk sudut 180° atau setengah lingkaran. 

Sisi ekor bagian atas dan bawah hams tegak lurus tidak boleh bengkok. Itu dapat dicapai jika serat tulang dan percabangannya minimal 8 buah.

Cupang dengan bentangan kurang dari 180° jelas bukan tipe halfmoon. Walau bentangan 180° tetapi sudut sisinya berbentuk kurva bukan tipe halfmoon ideal. Ikan dengan bentangan sudut sirip ekor kurang dri 60° tidak layak dinilai dalam penjurian

Kedua sirip ekor double tail haras utuh, simetris, dan saling menutupi. Jika memungkinkan celah antara kedua sirip ekornya harus dalam dan dekat dengan pangkal ekornya. Bentangan ke dua ekornya juga harus membentuk sudut 180° seperti pada halffnoon single tail. Jumlah serat tulang sangat membantu untuk mencapai kondisi itu.

 
Serit tulang perkokoh tubuh

 

Sirip anal

Sirip anal harus utuh dan lebar dengan jumlah serat tulang banyak. Bentuk yang menyapu dari siripnya menandakan keutuhan dan sangat menarik. Sirip anal harus lebar dan menutup dengan sirip ekor. Serat tulang mesti lurus pada sirip ini. 

Posisi sirip anal sejajar dengan tubuhnya, tidak lebih panjang daripada sudut bawah sirip ekor. Patokan itu juga berlaku dalam penilaian double tail.

Jumlah sirip ventral atau dasi sepasang, utuh, dan sama panjang atau lebih daripada sirip anal. Ketentuan lain harus lurus, tidak bengkok, atau keriting. Bila sirip ventral cuma satu bakal didiskualifikasi. 

Ketentuan itu berlaku untuk cupang double tail. Ini aturan yang berlaku untuk cupang double tail dan single tail. Sirip pektoral atau sirip insang mesti sepasang dan utuh. Warna sirip sama dengan warna ikan, tetapi tidak mutlak. 

Cupang tanpa sirip atau hanya ada sebuah didiskualifikasi. Sirip insang harus berfungsi dengan baik, tidak rusak.

Warna

Ketentuan soal warna berlaku untuk cupang single tail dan double tail baik jantan maupun betina.

Warna gelap solid non-iridescent Warna merahnya harus pekat, tanpa warna lain pada tubuh dan sirip. Jika terdapat iridescent bercak warna lain seperti garis hitam di tepi sirip tidak dapat dibenarkan dan kesalahan warna pada ikan merah solid. 

Warna hitam pekat lebih disukai atau dari karakter abu-abu tua. Harus tanpa iridescent di tubuh dan sirip.

Warna gelap golid iridescent

Karakter warna dipenuhi dengan iridescent dekat atau di kepalanya yang biasanya berwarna hitam. Semua ikan pada kategori ini harus mempunyai iridescent sebanyak mungkin kalau mungkin sampai di kepalanya.

Warna biru harus pekat jika memungkinkan. Beberapa ikan bahkan bisa berwarna keunguan. Tidak boleh ada warna merah di tubuh dan sirip. Adanya bercak warna merah akan mengurangi penilaian.

Abu-abu boleh dari biru muda sampai dengan abu-abu tua. Semakin pekat intensitas warna memberi nilai lebih. Tidak boleh ada bercak merah di tubuh dan sirip-siripnya.

Kisaran warna hijau dari turquoise sampai hijau tua. Semakin mendekati hijau tua lebih baik. Bercak warna merah di tubuh dan sirip-siripnya terlarang dan merupakan kesalahan pada warna sehingga mengurangi penilaian.

Warna terang solid

Pada kelas warna kuning/bersih, warna cellophane harus benar-benar bersih tanpa bercak warna lain di tubuh dan sirip-siripnya. Bila pembuluh darah ikan-ikan warna ini terlihat, tidak termasuk kesalahan karena disebabkan oleh pigmentasi. 

Kuning yang baik adalah kuning yang pekat dan kuning tua. Bercak warna merah merupakan kesalahan dan mengurangi penilaian.

Variasi warna pastel, antara lain abu-abu, biru, dan hijau pastel. Apa pun variasi warnanya, harus lembut dan bercorak seragam di tubuh maupun sirip-siripnya. Warna cerah lebih disukai. Harus tanpa bercak merah di tubuh ikan dan sirip-siripnya.

Warna opaque harus lembut. Khusus putih opaque mesti merata atau seragam di seluruh tubuh dan sirip. Warna bening atau transparan serta bercak merah dan hitam di tubuh dan sirip-siripnya dilarang. Adanya warna warna itu menyebabkan kesalahan warna pada ikan berwarna putih opaque.

Warna kombinasi

Warna kombinasi gelap harus rapi dan bersih. Wama seragam di tubuh dan sirip. Semua wama kombinasi di perkenankan sebatas wama tubuhnya gelap

Wama kombinasi terang hams rapi dan bersih, separasi wama di tubuh dan sirip-siripnya. Wama hams seragam dan tubuh ikan dan sirip-siripnya. Warna bocor merupakan kesalahan warna. Semua wama kombinasi di perkenankan sebatas wama tubuhnya terang.

Warna corak

Pada kelas butterfly wama tubuh dan sebagian sirip dekat tubuh hams sama. Sebagian sirip-siripnya berwarna putih atau bening atau transparan. Corak antarsirip hams seragam. Wama putih atau bening harus benar benar bersih tanpa bercak wama lain. Wama bocor dan bercak wama tidak diperkenankan.

Semua wama dapat diterima di kelas multocolor asal terdapat minimal 3 wama pada tubuh ikan. Sedangkan untuk kelas marble alias blantong idealnya bercorak seragam pada tubuh ikan dan sirip. Ikan bercorak marble di sirip dan porsi marble di tubuh lebih banyak lebih menarik.

Bentuk tubuh

Cupang hias ideal berbentuk oval ramping. Panjang semua sirip hampir sama seperti bentuk lingkaran. Antara sirip-siripnya tidak boleh ngeplak alias ada cela. Ikan hams mampu memamerkan siripnya agar dinilai secara tepat. Tubuh dan sirip harus seimbang. 

Sirip tidak terlalu besar supaya dapat ditopang oleh tubuhnya. Tubuh juga tidak terlalu besar dibandingkan dengan siripnya, seperti pada jenis plakat. Panjang tubuh minimum 1’/. inci untuk betina dan 1V, inci untuk jantan.

Penampilan

Cupang harus lincah atau agresif ketika pembatas akuarium dibuka. Sirip-siripnya mengembang sempurna. Ikan terbaik adalah yang menjaga konfigurasi halffnoon dalam jangka panjang.

Setiap jawara pertama di setiap kategori berhak tampil untuk memperebutkan gelar Best of Show (BOS). Pemenang kedua dalam perebutan itu dengan sendirinya meraih Reserve Best of Show.

Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus