Kamis, 20 Agustus 2020

Media Tanam Terbaik Untuk Hidroponik

Selama ini pekebun hidroponik Indonesia hanya melirik arang sekam sebagai media. Padahal arang sekam kurang menyerap air atau nutrisi ketimbang serbuk kelapa. Volume penyerapannya hanya 1,5-2 kali dari volumenya.

Media Tanam Terbaik
Media Tanam Terbaik Untuk Hidroponik

Akibatnya pekebun harus lebih sering melakukan penyiraman nutrisi. Karena alasan tersebut banyak negara maju memilih serbuk kelapa. Kebanyakan diimpor dari India dan Sri Ianka.

Kandungan EC Minimal 0,5

Untuk dijadikan media, serbuk kelapa harus terlebih dahulu di-treatment. Tujuannya untuk menghilangkan garam dan minyak yang terkandung di dalamnya. Dalam satuan parameter EC (Electro Conductivity), serbuk yang baik bisa mencapai 0,5. Sedangkan untuk kualitas paling rendah mencapai EC lebih dari 3. 

Dengan kualitas terbaik, volume penyerapannya bisa enam kali lebih banyak. “Karenanya rata-rata penyiraman nutrisi pada tanaman hanya butuh 2 kali dalam 24 jam,” kata Kinta Handoko, produsen serbuk kelapa.

Menurut beberapa ahli hidroponik asal Belanda, sebelumnya mereka banyak memakai rockwool. Namun, karena isu back to nature ramai didengungkan orang, maka mereka mencari alternatif. Salah satu pilihan utamanya adalah menggunakan serbuk kelapa.

Untuk membuat serbuk kelapa layak pakai, harus dilakukan sejumlah tahap terlebih dahulu. Lantaran kandungan garam dan minyak tinggi, serbuk harus dijemur untuk menghilangkannya. 

Setelah itu dilakukan sterilisasi untuk menghilangkan jamur. Sebelum digunakan, serbuk dibasahi dengan air agar jenuh. Selanjutnya siap digunakan.

Ketika nutrisi diberikan, selain diserap oleh akar, sebagian makanan tersebut akan lari ke serbuk kelapa. Pada saat akar membutuhkan lagi, nutrisi yang masih tertinggal pada media bisa dengan mudah diserap akar. Jadi, serbuk ini bersifat mudah menyerap dan mudah memberi.

Di Indonesia, serbuk kelapa juga mulai banyak digunakan oleh pekebun hidroponik, seperti di Cihideung Bandung. Yayang, misalnya sudah beberapa kali memilih serbuk kelapa untuk media hidroponik dan hasilnya memuaskan.

Tak hanya hidroponik

Beberapa perusahaan jamur champignon di Indonesia seperti PT Dieng Jaya, dan PT Zetta Agro juga menggunakan serbuk kelapa sebagai media tanam. Serbuk kelapa itu diletakkan di atas tunas Jamur yang tumbuh di atas kompos Sebelumnya serbuk tersebut dijenuhkan dahulu dengan air.

“Keuntungannya, produsen jamur itu tak harus sering menyiram untuk membuat kondisi lembap,” jelas Kinta. Sebelumnya mereka harus menggunakan sprayer untuk menyiram air dari atas. Namun, dengan adanya serbuk, mereka cukup menyiram lewat sprayer seminggu sekali. 

Hadirnya serbuk akan menjaga kelembapan tinggi pada lingkungan jamur. Dampaknya champignon tak mudah busuk. Cara bekerja serbuk yang menyerap air justru menguntungkan media kompos di bawahnya. Ia akan menyuplai air saat kompos mulai mengering.

Menurut pengusaha yang memasok secara rutin serbuk ke perusahaan tersebut, sebelum serbuk diproduksi secara komersial, mereka terpaksa mengimpor. “Harganya mencapai US$100-US$250 per ton,” kata pemilik Sukaraja Putra Sejati. 

Sekarang mereka bisa lega lantaran harga lokal serbuk sebelum di-treatment hanya Rp500ribu/ton. Untuk treatment dibutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan

Tabel Nutrisi Serbuk Kelapa





Konsentrasi dalam 1; 1,5 wRendah  NormalTinggisangat Tinggi
EC (mS.cm’)<0.60.6 —1.01.1 —1.5<15.0
NH4 + N03 (mmol.1)<8.0<9.5<11.0
K (mmol ’)<6.0<6.0<6.0<4.5
Na (mmol.’)<1.7<2.5<3.5<6.0 |
Mg (mmol.’)<3U<6.0<8.0<3.0
N03(mmot^g<3.0<3.0<3.0<11
Cl (mmol.’)<6.0<7.5<9.0<4.5
S04 (mmol.’)<1.7<2.5<3.5<6.0
P (mmol.’)<3.0<6.0<6.0<3.0

Document last updated at: Kamis, 20 Agu 2020