Sadap Rupiah dari Pohon Aren

Dari gula aren saja seorang pekebun di Kamang, Bukittinggi, Sumatera Barat mampu meraup keuntungan bersih Rp3-juta/bulan. Itu hanya dari 50 pohon di halaman rumah. Belum lagi dari kolang-kaling yang diproduksi setiap 2 bulan sekali dan ijuk yang dipanen 6 bulan sekali. Tak heran jika aren di halaman rumah mampu mengantarkannya ke Tanah Suci.

Tak ingin lahan kosong di depan rumah terlantar, Datuk Raja Baginda, sebut saja begitu, mengembangkan aren. Sebanyak 50 pohon ditanam berjarak 8 m x 8 m. Karena produksi baru dimulai pada umur 5-6 tahun, di sela-sela tanaman diisi kapulaga yang bisa dipanen pada umur 2 tahun.

Saat ini pohon aren milik Datuk sudah berproduksi. Dari setiap pohon disadap rata-rata 15 liter nira/hari. Memanfaatkan 2 karyawan, ia menyadap 20-30 pohon per hari. Setelah diolah, dihasilkan gula merah minimal 40 kg/ hari. Dengan harga Rp4.000/kg ia meraup omzet Rp 160.000/hari, atau Rp4,6-juta/bulan.

Dipotong gaji karyawan Rp750.000/ orang, pendapatan bersih mencapai Rp3,l juta/ bulan. Karena keuntungan itulah, ia menanam lagi sebanyak 110 pohon.

Total jenderal yang dibudidayakan saat ini 160 pohon di areal seluas hampir 1 ha. Aren Arenga pinnata mudah ditanam. Ia tumbuh baik pada berbagai jenis tanah di daerah berketinggian 500-1.000 m dpi. Aren pun bisa ditumpangsarikan dengan beragam tanaman, termasuk tanaman berkayu. Penghasil kolang kaling ini cocok untuk konservasi tanah dan air. Sebab, selain pertumbuhan relatif cepat, ia juga memiliki perakaran dan tajuk yang lebat.

Gula Aren
Gula Aren Bernilai Ekonomis tinggi.

Aren Varietas unggul

Sampai saat ini belum ada varietas unggul yang dirilis pemerintah. Namun, di lapangan ada beberapa jenis unggulan. Di antaranya aren tinggi dan aren kapur di Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu; gajah di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat; serta bagong di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Ciri aren unggul permukaan daun mengkilap/berminyak dan agak menggulung. Pinak (helaian anak daun) lebih lebar, penampilan pohon tegar dan tinggi, serta berdiameter batang besar. Hasil nira dari aren unggul mencapai 15- 20 liter/hari atau setara 3-4 kg gula/ pohon/hari dengan umur produktif 16- 17 tahun.

Pohon induk berumur di atas 10 tahun, sehat, dan pertumbuhan seragam. Batang tanaman kokoh dan lurus; lilit batang minimal 100 cm, diukur 1 m dari permukaan tanah; dan jumlah bekas pelepah daun minimal 10 buah pada setiap panjang batang 1 m. Daun berwarna hijau gelap dan mengkilap. Pelepah daun minimal beijumlah 12 dengan panjang 5- 7 m. Jumlah pinak lebih dari 125 lembar. Jumlah mayang betina 7-8 buah. Selama masa produktif dapat disadap 15- 20 mayang jantan dengan lama penyadapan 6-12 bulan.

Naungan Untuk Benih

Benih diambil dari buah yang telah masak fisiologis. Cirinya, berwarna kekuningan dan diambil langsung dari tandan yang masih melekat di pohon. Buah harus sehat, bila dikupas biji bebas dari gerekan hama dan cendawan. Pilih biji berwarna hitam kecokelatan dengan permukaan licin. Bentuknya segitiga atau bulat lonjong dengan puncak yang melekuk. Ukuran benih relatif besar, panjang dan lebar buah relatif sama, yaitu 5-6 cm.

Segera setelah pemetikan benih terpilih dikeringanginkan selama 10 hari. Sebelum disemai benih diberi perlakuan untuk mematahkan dormansinya. Caranya, rendam dalam air panas 50°C selama 3 menit dan bagian lunak benih (tempat keluar tunas) dikikis. Dengan perlakuan ini persentase berkecambah 61%.

Perlakuan lain, benih dikikir dengan kertas pasir lalu disimpan di tempat gelap selama 20 hari. Setelah itu baru dikecambahkan dalam media semai. Dalam waktu 30-40 hari kecambah mulai muncul.

Wadah semai berupa kotak kayu 120 cm x 400 cm dengan tinggi 30 cm. Kotak diisi campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2:1 setebal 15 cm. Setelah itu benih dibenamkan sedalam 5 cm. Embrio di bagian atas dan bagian yang runcing di bawah. Jarak antara benih 4-5 cm. Bak persemaian sebaiknya diberi naungan agar tidak kena cahaya matahari langsung dan disiram setiap hari.

Setelah berkecambah, pindahkan benih ke dalam polibag berukuran 30 cm x 30 cm. Media berupa campuran tanah topsoil dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:2. Bibit ditanam sampai semua akar terbenam. Tempatkan polibag di tempat teduh dan disiram setiap hari. Bibit diberi pupuk Urea dan SP-36 setiap 2 bulan dengan dosis ringan, masing-masing 0,5 g/bibit.

Untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit, setiap 15 hari disemprot pestisida 3 cc/1. Setelah berumur 6- 8 bulan, bibit dipindahkan ke lapangan.

pohon-aren
Hasilkan nira, kolang-kaling dan ijuk

Pemupukan secara rutin

Jarak tanam 8 m x 8 m atau 4 m x 8 m. dengan lubang tanam 50cmx50cmx50 cm. Tanah galian bagian atas dipisahkan dengan bagian bawah. Campurkan pupuk kandang ke dalam tanah bagian atas dengan perbandingan 1:1, lalu masukkan pada bagian dasar lobang tanam. Letakkan bibit tepat di bagian tengah lubang. Kemudian masukkan sisa tanah bagian bawah untuk memadatkan lubang tanam bagian atas.

Pemeliharaan sebenarnya hanya membersihkan gulma di sekitar batang pada radius 1 m setiap 2 bulan. Namun, untuk mendapatkan hasil produksi memuaskan, tanaman rutin dipupuk 2 kali setahun sampai umur 8-9 tahun. Dosis pemupukan meningkat sesuai umur tanaman.

Sampai umur 4 tahun tanaman dipupuk dengan 100 g Urea, 100 g SP-36, dan 50 g KC1 setiap aplikasi. Selanjutnya setiap tahun dosis ditambah sebanyak 50 g Urea, 25 g SP-36, dan 50 g KC1 per aplikasi. Tambahkan pupuk organik sebanyak 10-20 kg/tanaman/tahun.

Sadap Gula

Penyadapan dilakukan setelah aren berumur 6-10 tahun. Setiap pohon disadap terus-menerus selama 5-10 tahun sebanyak 10-15 liter nira/hari dengan rendemen gula sekitar 12%. Pada umur 4-9 tahun aren sudah menghasilkan ijuk rata-rata 2 kg/pohon/tahun. Ia juga memproduksi buah untuk kolang-kaling 100 kg dan tepung sagu rata-rata 40 kg/ pohon jika tidak disadap.

Tanaman aren siap disadap bila telah mempunyai mayang bunga jantan berwarna cokelat. Mayang dibersihkan, dipukul-pukul dengan pemukul kayu khusus dan digoyang-goyang selama 1-2 minggu. Mayang dipotong apabila bunga jantan mulai mekar (terbuka). Selanjutnya tandan diiris setiap hari, pagi dan sore bersamaan dengan pengambilan nira untuk diolah menjadi gula.

kalkulasi
kalkulasi biaya
Lebih baru Lebih lama