Rabu, 28 Oktober 2020

Manggis Putih Lombok: Budidaya, Keunggulan, dan Metode Perbanyakan

Manggis putih Lombok, juga dikenal sebagai manggis lingsar, telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Lombok. Menara indah 80 pohon manggis dengan ketinggian mencapai 13,4 meter dan lingkar batang 1,20 meter berdiri kokoh di area Krama Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Setahun demi setahun, pohon-pohon ini terus memproduksi buah-buah manggis putih yang istimewa. Keberadaan manggis putih Lombok tidak hanya terbatas di Krama Pura, tetapi juga telah menyebar di sekitar Lingsar dan Narmada, dua kecamatan yang berdekatan dengan pura. Dari pekarangan hingga monokultur, manggis putih Lombok tumbuh subur dan menghasilkan buah berkualitas tinggi.

pohon manggis lingsar

Manggis lingsar, yang namanya diambil dari asal daerahnya, bukan hanya memiliki sejarah ratusan tahun, tetapi juga cita rasa yang berbeda dengan manggis dari daerah lain. Rasanya yang manis dan segar membuatnya unggul, tidak seperti manggis dari daerah lain yang memiliki rasa asam. Daging buahnya kenyal, mudah dibuka, berwarna putih bersih, dan lezat. Ukurannya yang besar dan seragam, antara 125-140 gram per buah, membedakan manggis putih Lombok dari varietas lain seperti manggis kaligesing yang hanya mencapai 100-125 gram per buah. Dengan kualitas yang superior, di pasaran, manggis putih Lombok dihargai lebih tinggi, berkisar antara Rp7.500 hingga Rp12.500 per kilogram.

Masa panen manggis putih, atau dikenal juga sebagai manggis lingsar, berlangsung selama empat bulan dari November hingga Februari. Pohon berusia 100 tahun bisa menghasilkan 5.000-6.000 buah per tahun, dengan total berat buah mencapai 600-700 kilogram. Bahkan pada usia 5-6 tahun, pohon ini sudah mulai berproduksi. Buahnya dapat disimpan hingga 15-20 hari, menjadikannya cocok untuk diekspor. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya untuk tumbuh hingga ketinggian 850 meter di atas permukaan laut, sedangkan ketinggian normalnya adalah antara 250-500 meter di atas permukaan laut.

manggis putih

Budidaya Manggis Putih Lombok: Keunggulan dan Inovasi Perbanyakan

Pemerintah daerah dengan tekad yang kuat berusaha memperbanyak benih manggis putih Lombok untuk mengembangkan pertanaman ini. Selama 50 tahun terakhir, perbanyakan manggis lingsar dilakukan dengan cara generatif, baik melalui biji maupun anakan. Data dari eksplorasi selama 5 tahun terakhir mencatat adanya 32.610 pohon manggis tersebar di 5 desa di Kabupaten Lombok Barat dan Tengah. Padahal, potensi pengembangan manggis putih Lombok sangat luas, melibatkan 4 kabupaten di Lombok.

Kini, bibit manggis hasil anakan atau sambung pucuk terus mengalir dari berbagai daerah, mulai dari Gunungsari, Labuapi, hingga Kecamatan Tanjung di ujung utara Lombok. Satu pohon di Pura Lingsar dijadikan sebagai pohon induk tunggal, dan saat ini sudah ada 15.000 bibit hasil sambung pucuk dan 80.530 bibit anakan siap disalurkan. Manggis lingsar telah siap untuk mendominasi pasar lokal maupun ekspor.

Metode Perbanyakan Inovatif: Sambung Pucuk dan Susuan

Pada tahun-tahun terakhir ini, metode perbanyakan manggis putih Lombok telah mengalami inovasi yang signifikan. Metode sambung pucuk menjadi favorit para penangkar. Dengan menggunakan metode ini, bibit manggis dapat mulai berbuah dalam 2-3 tahun setelah ditanam, jauh lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan dari biji yang membutuhkan waktu 4-5 tahun. Bibit hasil sambung pucuk juga memiliki bentuk tajuk yang kompak dan melebar, yang membuatnya lebih cantik dan mudah dikelola.

Tak hanya itu, ada pula metode perbanyakan manggis putih Lombok melalui susuan. Bibit asal susuan ini memiliki keunggulan berbuah lebih cepat dibandingkan dengan bibit hasil grafting. Proses perbanyakan ini melibatkan batang atas yang lebih dewasa, sehingga saat bibit diturunkan ke tanah dan beradaptasi, pohon tersebut akan langsung berbuah ketika tiba musimnya.

pohon manggis lingsar yang sudah dewasa

Manggis Putih Lombok: Potensi dan Manfaat

Keunggulan manggis putih Lombok tidak hanya terletak pada rasanya yang istimewa, tetapi juga pada potensi ekspornya. Dengan kualitas buah yang unggul dan daya tahan yang baik terhadap ketinggian, manggis putih Lombok memiliki peluang besar untuk diekspor ke pasar internasional. Keunggulannya juga terlihat dari produktivitasnya yang tinggi dan adaptasi terhadap berbagai kondisi tanah dan iklim.

Dalam upaya memperbanyak tanaman ini, para penangkar telah menggunakan metode sambung pucuk dan susuan. Metode ini tidak hanya mempercepat proses pertumbuhan dan berbuah, tetapi juga menghasilkan bibit-bibit unggul yang dapat memastikan kualitas dan keseragaman hasil panen.

gambar proses pucuk sambung buah manggis

Penutup

Seiring dengan semangat dan dedikasi masyarakat Lombok dalam membudidayakan manggis putih, tanaman ini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan budaya setempat. Keunikan rasa, kualitas, dan potensi ekspor manggis putih Lombok membuatnya menjadi buah yang layak diperhitungkan dalam skala nasional maupun internasional. Melalui inovasi perbanyakan dan pengembangan bibit unggul, masa depan pertanian manggis putih Lombok terlihat cerah, memberikan manfaat ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat Lombok. Mari terus merawat, mengembangkan, dan memanfaatkan keajaiban manggis putih Lombok untuk generasi mendatang.

Document last updated at: Rabu, 28 Okt 2020