Masih ingat jambu air berukuran ekstra besar thongsamsi yang jadi buah bibir di Bangkok pada Budidaya Tani Mei 2003? Tidak ada yang menyangka itu citra asli Indonesia. Tangan dingin Opas Kasertsuanpetch sang pekebun mampu memompa ukuran citra menjadi 2 kali lebih besar.
Mohammad Reza Tirtawinata- penangkar citra-setengah tak percaya melihat thongsamsi di tangannya ternyata citra. Sepintas kedua jambu air itu tampak kembar. Bedanya bobot thongsamsi lebih besar, 200- 250 g/buah; citra 100 g. Hasil sambungan silangan citra dengan petch nampeung itu buah kerja keras Opas sejak 1998.
Kini ia membuka lahan seluas 3 ha khusus untuk si emas 3 wama itu. Kebun berlokasi di pusat kota Ratchaburi itu mudah ditemukan. Letaknya persis di tepi jalan, bercirikan pagar kawat dan parit. Begitu tiba, deretan pohon thongsamsi setinggi 3 m menyambut. Jika di tanah air citra ditanam dalam pot, thongsamsi dengan sistem kanal.
Parit Dan Penyiraman
Parit sedalam 80-100 cm memisahkan guludan yang membentang dari utara ke selatan. Arah itu agar penyerapan matahari oleh tanaman maksimal. Lebar guludan 4-6 m; panjang 70-100 m. Pantas jika di Negara Siam itu ukuran buah membengkak.
"Tanaman jambu air memang doyan air dan matahari penuh," ujar Reza. Kehadiran kanal memudahkan penyiraman. Setiap hari satu pohon disiram 10 1 air asal parit. Parit juga sebagai sarana transportasi.
Penanaman thongsamsi dilakukan secara intensif. Ia perlu banyak nutrisi agar berbuah optimal. Menurut pengalaman Opas, pada tahun pertama penanaman pemberian pupuk N sedikit; unsur P dan K lebih dominan. Saat pertumbuhan vegetatif berikan NPK 16:16:16. Jika bunga mulai muncul ganti dengan NPK 12:24:12. Sebulan sebelum panen berikan NPK 13:13:21. Semua diberikan dengan dosis sama, 500 g per pohon. Selain NPK, endapan lumpur dan pupuk kandang juga dibumbunkan.
Pestisida sama sekali tidak digunakan karena thongsamsi relatif tahan hama dan penyakit. Sebagai tindakan preventif sebulan sekali tanaman disemprot larutan sereh, lengkuas, dan mimba.
Si emas tiga warna cocok ditanam di dataran rendah bersuhu 36-40°C. Opas menggunakan bibit hasil sambung pucuk umur 2 bulan. Harapannya tahun berikutnya tanaman berproduksi. Thongsamsi dipanen sepanjang Januari hingga April. Dari populasi 765 pohon dihasilkan 100 ton buah setiap musim.
Panen Buah Yang mulus
Buah dipetik 45-50 hari setelah bunga mekar (hsbm). Agar mulus, 10- 15 hsbm dilakukan pembrongsongan. Sebagai pembungkus digunakan kantong kresek putih. Selain gampang mengikatnya juga mempermudah pengecekan buah. "Jangan lupa bagian bawah dilubangi untuk mencegah pengembunan," ujar Opas. Tidak semua buah dibungkus, pilih yang I mulus dan besar. Tiap tangkai biasanya dipertahankan 3-5 buah.
Begitu kulit memerah tanda siap dipetik, Opas mengerahkan 4 anggota keluarga untuk memanen. Saat pemetikan buah gampang luka terkena kuku. Oleh karena itu pekebun wajib menggunting kuku dan menggunakan sarung tangan. Tidak ketinggalan masker dan sepatu lars antilumpur dan bunga rumput.
Panen dibagi 2 tahap; pukul 08.00 dan 15.00. Secara bergantian pekerja naik ke guludan menyeleksi buah siap petik. Bungkus tidak perlu dibuka, cukup digunting pada tangkai buah. Buah dikumpulkan dalam keranjang plastik.
Proses Sortir
Dari kebun hasil panen langsung diangkut ke ruang sortasi. Satu demi satu dikeluarkan dari keranjang plastik sambil diintip. Buah yang mulus dibiarkan dalam bungkusan, sedang yang retak atau memar dikeluarkan. Tumpukan buah digelar di atas karung goni. Sembari menyortir, buah yang lolos langsung ditimbang dan dipisahkan berdasarkan kelas.
Sekitar 10% dari hasil panen dikirim ke Hongkong. Eksportir menginginkan jambu berukuran jumbo atau XXL (3-4 buah per kg). Plastik pembungkus diganti dengan jaring foam putih. Buah tidak perlu dicuci karena akan cepat busuk.
Thongsamsi disusun dalam boks foam berukuran 50 cm x 40 cm x 17 cm. Tiap boks berbobot 9 kg. Pada suhu 15°C ia tahan selama seminggu sehingga ideal untuk pengangkutan j arak j auh. Namun, jangan sampai buah berembun atau luka sedikit pun. Akibatnya buah busuk dan menulari yang lain.
Untuk pasar lokal buah dikemas dalam kardus karton bekas. Pada tiap sisi kardus dilapisi daun pisang untuk menjaga kelembapan. Tanpa membuka plastik buah disusun dalam kardus. Tiap kardus berisi 15 kg. Thongsamsi diangkut ke terminal agribisnis-12 jam perjalanan-oleh pembeli yang datang ke kebun.
Di kebun jambu dibandrol Rp 13.500/ kg untuk grade jumbo atau XXL isi 3-4 buah/kg. Grade XL dan LL isi 4-6 buah Rp9.000 dan apkir Rp5.625. Kualitas apkir biasanya dibeli pedagang buah keliling di pasar terapung.
Parade Jambu Citra Sebesar Kaleng Susu
Jambu air citra superjumbo saat ini naik daun . Dia mengalahkan 6 varietas unggul asli Thailand. Berkat temuannya ini, Opas pun dinobatkan sebagai petani teladan tingkat nasional 2003. Suksesnya berawal saat ia membeli 3 batang bibit citra di Taman Buah Mekarsari seharga Rp 15.000 pada 1998. Di Ratchaburi, ketiga bibit itu ditanam dan satu setengah tahun kemudian berbuah.
Melihat sosok citra istimewa sekali, Opas langsung mempreteli pucuk-pucuk yang ada dan disambung dengan batang bawah jambu asli Thailand. Hasilnya, sejak 2000 ia mengekspor citra ke Hongkong. Namanya diganti menjadi thongsamsi. Kini di sana ada 17.000 pohon yang sudah berproduksi. Bibit setinggi 1 m pun melimpah ruah, dijual di Nonthaburi, sentra khusus bibit buah-buahan, seharga 20 baht (setara Rp4.500). Di Indonesia, populasi citra masih terbatas, Di Taman Buah Mekarsari tercatat ada sekitar 100-200 pohon umur 3 tahun, 600 cangkokan, dan sekitar 1.000 bibit setinggi 30-40 cm.
Citra menjadi thongsamsi yang luarbiasa lantaran iklim Thailand sangat mendukung. Di sana ia ditanam dengan sistem guludan pada tanah jenuh air. Air selalu tersedia di bawah akar. Sementara di atasnya, sinar mentari yang terik terus-menerus menyengat. "Tanah jenuh air. Akar nyebar di atas bedengan yang penuh pupuk, itu bagus untuk buah-buahan yang butuh banyak air," ungkap Reza.
Lantas, mungkinkah citra Indonesia beralih rupa seperti thongsamsi kalau ditanam di sini? Reza yakin itu bisa, asal penanamannya di daerah-daerah tertentu, seperti Karawang atau Sumatera Utara bagian timur yang penuh rawa. Di sana matahari bersinar terik. Di bawahnya, air tanah tersedia melimpah. Jadi, jika begitu, kelak sosok citra pun akan alih rupa seperti thongsamsi ala Ratchaburi.