Sabtu, 13 Februari 2021

Salak Organik: Buah Manis dari Krakitan, Kabupaten Magelang

Salak Organik semakin populer di kalangan pecinta buah-buahan eksotis. Di Pameran Agro Forestry, paviliun Kabupaten Magelang menjadi sorotan karena menawarkan Salak Organik yang begitu menarik perhatian pengunjung. Dalam waktu empat jam, sebanyak 300 kg Salak Organik terjual habis meskipun harganya relatif mahal, yaitu Rp6.000 per kg.

Salak Organik yang dipamerkan berasal dari kebun milik seorang petani bernama Faizin di Krakitan, Kabupaten Magelang. Faizin telah mengembangkan budidaya Salak Nglumut Organik selama tujuh tahun terakhir. Pada awalnya, ia menanam pohon salak pada bulan November 1993. Kini, total ada 1.900 pohon salak dengan jarak tanam 2 m x 2 m.

Faizin menerapkan metode pemupukan yang tepat untuk memastikan produktivitas salak organik yang tinggi. Setiap tahun, pada bulan April-Mei, ia memberikan 20 sampai 30 kg pupuk kandang dan 0,5 kg NPK per tanaman. Setelah tanaman berumur 3 tahun, dosis pemupukan ditingkatkan menjadi 40 kg per tanaman per tahun.

Hasilnya, produktivitas rata-rata per tanaman meningkat pesat. Tanaman salak yang berumur 6 tahun dapat menghasilkan antara 8 hingga 10 kg per tahun, meningkat sekitar 1 hingga 1,5 kg dibandingkan dengan salak nonorganik yang berumur sama. Selain itu, persentase buah kelas A dan B juga meningkat sebesar 10%, dengan kelas A terdiri atas 10-12 buah per kg dan berkulit cerah, sedangkan kelas B terdiri atas 13-20 buah per kg.

Produksi yang meningkat ini memberikan dampak positif pada peningkatan omzet Faizin. Dengan populasi 1.900 tanaman dan produktivitas rata-rata 8 kg per tanaman, Faizin dapat menghasilkan minimal Rp5.320.000 per tahun. Meskipun biaya produksi relatif sama antara budidaya konvensional dan organik, yaitu sekitar Rp2.500 per tanaman per tahun, peningkatan kuantitas buah kelas A dan B menjadi solusi yang menguntungkan bagi petani.

Pemupukan yang tepat juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh staf Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Ade Sri Kuncoro. Dalam penelitiannya, Ade menemukan bahwa penggunaan pupuk kandang berdampak positif pada pertumbuhan dan produktivitas tanaman salak. Percobaan yang dilakukan dengan memberikan dosis pupuk kandang antara 2,5 kg, 5 kg, dan 7,5 kg per tanaman menunjukkan hasil yang memuaskan. Terlihat peningkatan jumlah calon bunga dan fruitset yang lebih tinggi pada tanaman yang diberi pupuk kandang.

Namun, kesuksesan Faizin dalam mengembangkan Salak Organik tidak hanya terbatas pada dirinya saja. Anggota Asosiasi Salak Merapi, yang terdiri dari 21 petani, juga ikut serta dalam budidaya salak organik. Mereka mengikuti definisi organik yang ditetapkan oleh Persada, lembaga pemantau organik di Yogyakarta, yaitu penggunaan pupuk anorganik maksimal 25% dan bebas pestisida.

Melalui perkembangan budidaya Salak Organik ini, para petani di Krakitan, Kabupaten Magelang, berhasil memberikan solusi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas buah salak. Dengan penggunaan pupuk kandang yang tepat dan penerapan metode budidaya organik, Salak Organik menjadi buah yang lebih besar, lebih manis, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Penanaman Salak Organik ini juga memberikan dampak positif pada ekonomi petani lokal, serta mendukung pertumbuhan sektor pertanian di daerah tersebut.

Tidak hanya itu, peningkatan produksi Salak Organik juga memiliki implikasi terhadap lingkungan. Dalam budidaya organik, penggunaan pupuk kandang yang lebih banyak mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik dan pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan. Dengan demikian, budidaya Salak Organik dapat menjadi contoh keberlanjutan dalam pertanian.

Kesuksesan budidaya Salak Organik di Krakitan, Kabupaten Magelang, telah membuka peluang baru bagi para petani dalam memenuhi permintaan pasar akan buah-buahan organik. Selain memberikan kelezatan dan manfaat gizi yang tinggi bagi konsumen, Salak Organik juga menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan bagi petani. Oleh karena itu, mari dukung dan nikmati kelezatan Salak Organik yang berkualitas tinggi, sekaligus turut mendukung pertanian organik yang berkelanjutan. Bagikan informasi ini kepada orang lain dan berkontribusilah pada pertumbuhan industri pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Document last updated at: Sabtu, 13 Feb 2021