Lobster Air Tawar Berkualitas Dari Kecamatan Labuan

Kapan ada waktu? Saya antar nanti ke sana ujar Cuncun Setiawan kepada Trubus. Undangan lisan dari pemilik Bintaro Fish Farm di Tangerang untuk mengunjungi farm pembibitan lobster air tawar terbesar di Labuan diwujudkan pertengahan Mei 2006. Sungguh di luar dugaan, farm yang beroperasi sejak September 2005 itu sangat luas. Dengan investasi sebesar Rp2-miliar," itu tengah bersiap-siap melepas sekitar 60.000 lobster ukuran 2 inci setiap bulan.

Sinar surya mulai meninggi ketika Trubus dan Cuncun berkendaraan membelah jalan tol Jakarta-Merak. "Kita lewat Anyer saja supaya lebih cepat," ujar Cuncun. Setelah menempuh waktu 3 jam memasuki pinggiran kota Labuan, kendaraan yang ditumpangi mulai mengurangi kecepatan. Persis di depan tugu Desa Rancateureup, kendaraan berbelok menyusuri jalan tanah dan berbatu.

Tak sampai 200 m berjalan, pintu gerbang farm itu mulai terlihat. Sebaris pagar besi bercorak merah dan ilalang setinggi setengah badan memagari farm itu. Tidak tampak tanda-tanda farm itu sangat besar.

Yang terlihat hanya jejeran pohon melinjo Gnetum gnemon dan sebuah kolam berukuran 50 m x 18 m berkedalaman 1,5 m. Dinding kolam itu dialasi plastik tebal. Di sana 4 pipa besar mengucurkan air ke dalam kolam. "Kolam itu rencananya akan dipakai untuk membesarkan calon induk," ujar Cuncun.

Ratusan kolam Pembiakan


[caption id="attachment_1999" align="aligncenter" width="445"]Ratusan kolam lobster Air tawar Investasi Rp2-miliar untuk mencetak 60.000 bibit per bulan[/caption]

Tempat pembibitan yang dijanjikan masih berjarak 400 m ke dalam. Setelah melewati jalan terjal berbatu selebar mobil, dari kejauhan tampak sederet bangunan bercat putih.

Semakin dekat jelas terlihat bangunan itu berdinding setengah semen dan plastik. Di belakangnya terdapat bangunan permanen lain mirip hatchery udang windu di Situbondo, Jawa Timur.

H. M Fatoni, pemilik farm, menyambut hangat kedatangan Trubus. Tanpa membuang waktu ayah 4 putra itu segera mengajak Trubus melihat beberapa kolam semen di bangunan utama berukuran 76 m x 24 m. "Itu mereka sedang sibuk menguras kolam," ujar Fatoni menunjuk beberapa pekerja yang bolak-balik mengangkat lobster.

Bangunan beratap asbes itu luas. Lebih dari 100 kolam pembibitan beragam ukuran t erdapat di sana: sebanyak 26 kolam berukuran, 4m x 5,5m, 20 kolam, 2m x 2m dan 60 kolam, 1m x 2m. Jumlah itu belum termasuk 160 akuarium berukuran 90 cm x 40 cm x 40 cm di tengah-tengah bangunan.

Total jenderal di farm seluas 6 ha itu ada 200 kolam. Itu jika kolam tanah dan kolam lain ikut dihitung. Kolam tanah misalnya mencapai 50 buah: 2 kolam berukuran 8 m x 20 m, 3 kolam, 20 m x 20 m; dan 46 kolam, 10 m x 10 m. Yang lain 26 kolam bundar berdiameter 5 m setinggi 80 cm.

Menurut Firdaus, staf farm, kolam yang berisi lobster air tawar baru ada di bangunan utama. "Total saat ini sekitar 40.000 lobster dari berbagai ukuran," ujarnya. Dari jumlah puluhan ribu itu 40% di antaranya benih berukuran 2 inci.

Bibit-bibit lobster itu dipelihara di kolam berukuran 2 m x 2 m dengan populasi 400 ekor/m2. "Sekitar 10.000 calon indukan berukuran sedang dipersiapkan lagi untuk membuat bibit," ujar Firdaus.

Reservoar Air Harus besar


[caption id="attachment_1998" align="aligncenter" width="406"]budidaya lobster air tawar Suply air ke kolam lobster harus stabil[/caption]

Sarana dan prasarana untuk mendukung pembenihan lobster dipersiapkan secara matang. Sumber air misalnya diambil dari 7 sumur tanah berkedalaman lebih dari 15 m. Air itu tidak langsung dialirkan ke petak-petak kolam. Ia mesti diendapkan dahulu dalam 2 buah kolam raksasa reservoar berukuran 20 m x 20 m berkedalaman 2 m.

Sebelum masuk reservoar air berdebit 50 1/menit itu disaring dengan filter sederhana. Filter berukuran 2 m x 2 m itu berisi busa setebal 10 cm dan batu koral. Dalam setiap reservoar ditaruh tak kurang 200 kg karang yang diambil dari pantai di Tanjung Lesung, Pandeglang.

Karang itu berfungsi menaikkan pH air. "Kalau pakai langsung dari sumur, pH air 5,5. Itu berbahaya buat lobster. Tapi setelah diendapkan dengan karang pH bisa mencapai 7," ujar Firdaus.

Dengan gaya gravitasi, air dari reservoar dialirkan melalui pipa berdiameter 2 inci ke seluruh petak kolam. Air itu secara langsung akan mengganti 25% air kolam setiap hari. Khusus kolam tanah, air dari sumur langsung dialirkan ke sana melalui pipa berdiameter 4 inci. Agar pH netral, di dalam kolam diberi bongkahan karang seukuran bola voli.

Biaya Operasional murah


[caption id="attachment_2000" align="aligncenter" width="522"]cara budidaya lobster Panen lobster[/caption]

Menurut H M Fatoni, biaya operasional untuk menjalankan usaha pembibitan itu tidak terlalu besar. Dalam sebulan pengusaha jual-beli tanah di sekitar Labuan dan Pandeglang itu mengeluarkan dana Rp5-juta. "Itu sudah termasuk pakan dan tenaga kerja," ujarnya.

Contoh pakan lobster air tawar alami cacing sutera. Untuk 5 hari diperlukan 40 kaleng cacing sutera setara 7,5 kg. Dengan harga Rpl0.000/kg, sepekan Fatoni mengeluarkan biaya Rp75.000.

Fatoni memang tidak main-main menggenjot produksi bibit lobster. Mantan pemilik usaha transportasi itu sudah menggelontorkan dana hingga miliaran rupiah. Sebagian dana memang sudah dikucurkan sejak 1996.

Maklum sebelum menekuni lobster, Fatoni kenyang menggeluti bisnis bibit udang windu dan patin. Sekadar contoh setiap siklus patin, Fatoni sanggup melepas 2-juta bibit Pangasius pangasius berukuran 1 inci itu ke berbagai daerah.

Dengan pengalaman itu Fatoni berani menargetkan produksi benih lobster air tawar hingga 60.000 ekor/bulan. "Sekarang kami punya sekitar 400 set induk produktif," ujarnya. Alumnus Jurusan Akuntansi itu berhitung jika seekor betina menghasilkan minimal 100 bibit, total ia akan mendapat 200.000 bibit per siklus selama 3 bulan. "Tapi karena waktu induk yang bertelur tidak sama, jumlah produksi sebesar 60.000 benih lobster air tawar per bulan cukup ideal," ujar Fatoni.
Lebih baru Lebih lama