Ragam Manfaat Bambu Dari Waktu Ke Waktu

Seabad lalu Thomas Alfa Edison memakai urat bambu sebagai penghantar listrik untuk bohlam. Di Cina, kristal bambu menjadi obat. Di Jepang, jadi bahan aditif. Malah bambu diyakini bisa meredam radiasi nuklir.

Sejak zaman nenek moyang, bambu sudah menjadi alat bantu yang sulit dicari tandingannya. Tanaman purba yang menghuni Bumi sejak 200.000 tahun lalu itu kerap dipakai sebagai pemotong ari-ari bayi dan menyunat. Bangunan rumah, wadah air hingga pagar pun tak luput dari genggaman bambu.

Saking kesohor lantaran manfaatnya banyak, sebagai penghormatan terhadap sumbangsih keluarga Gramineae itu, pemerintah Jerman mendirikan Fakultas Bambu di Universitas Stuttgart. Fakultas itu lalu menjadi cikal-bakal berdirinya asosiasi-asosiasi bambu di dunia seperti Oregon Bamboo Association di Amerika Serikat, Japan Bamboo Society hingga European Bamboo Society.

Berkhasiat obat


[caption id="attachment_5017" align="aligncenter" width="1511"] serat bambu[/caption]

Satu kegunaan yang jarang diketahui, tetapi menguntungkan ialah kristal bambu untuk obat. Kristal berwarna abu-abu muda yang oleh masyarakat Sumatera disebut biga itu diperoleh dengan cara membakar bambu Schizostachyum mampouw. Di Tiongkok sejak ribuan tahun lalu, ia dipakai sebagai obat epilepsi, asma, batuk hingga afrodisiak.

Kulit batang bambu yang dipanggil cuk yu di Tiongkok setelah ditumbuk mujarab menghilangkan radang tenggorokan. Rebusan daun bambu manjur mengusir demam. Malah, jenis bambu hitam Phyllostach puberuka terkenal sebagai pereda lever. Cin Yek Tan Pie itu mengandung parahidroksi bersadelhid penawar racun hati.

Di Jepang kini mulai beredar obat jerawat, sampo, hingga sabun memakai olahan bambu sebagai aditif. “Yang diambil air sulingan hasil destilasi uap pembakaran bambu,” tutur Dr Elizabeth A. Wijaya, pakar bambu dari LIPI. Namun, bila diolah lagi air itu bisa menjadi cuka.

Lebih kokoh


[caption id="attachment_5015" align="aligncenter" width="532"] Serat bambu elastis dan tahan gempa[/caption]

Arang sisa pembakaran bambu mampu menetralisir limbah. Karena fungsi itu ia banyak dipakai sebagai media pembersih saluran air di negeri matahari terbit. ’’Airnya jadi bersih dan bening,” ucap Ir Sutiyono, peneliti bambu di Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan.

Menurut Sutiyono, campuran serat bambu dan perekat hamhoo fiber cocok untuk lantai dan dinding penyekat. Kekuatan saudara rumput-rumputan itu bersaing dengan besi, batubata, dan kayu. Partikel bambu membikin struktur bangunan jadi tahan gempa.

Penyebabnya, tegang tarik serat bambu 2 kali lebih kuat daripada kayu. Bahkan 6 kali lebih kokoh daripada baja, sehingga ia sangat elastis. Tak hanya itu, bambu juga dapat dipakai melapisi bungker perlindungan untuk menghindari radiasi nuklir

Bambu pun rupanya dipakai untuk menggambarkan budaya hidup manusia, membuka mata hati untuk menjaga kelestarian alam. Seperti ungkapan masyarakat Sunda,lamun numpurkeun kahirupan urang Sunda, tumpurkeun heula wae awina nu aya di sakurilingna Kalau ingin melenyapkan hidup dan kehidupan orang Sunda, hancurkan dulu bambu yang ada di sekelilingnya.
Lebih baru Lebih lama