Kreasi Anggrek Dalam Tempurung Terbukti Lambungkan Harga

Baru saja Rizal Djaafarer meletakkan anggrek pot di anjungan pada sebuah pameran di Kebun Raya Bogor. Seorang pengunjung langsung tergerak untuk membawa pulang anggrek silangan itu. Setelah menyodorkan Rp250.000 untuk sebuah anggrek pot ia segera berlalu. Lima pot serupa yang dibawa Rizal hari itu terjual.

Penampilan phalaenopsis sebetulnya biasa saja dan mudah ditemukan di berbagai nursery. Jika orang tertarik untuk memilikinya, hampir dipastikan lantaran pot yang tidak biasa. Rizal memanfaatkan tempurung kelapa sebagai pot sehingga anggrek tampil atraktif.

“Anggrek itu sendiri sudah indah. Ia tampil lebih menarik jika dikemas dengan sentuhan yang indah seperti pot itu,” ujarnya.

Rizal memproduksi beragam pot tempurung. Ada yang separuh tempurung dilekatkan di papan pakis berpigura. Atau tempurung berlubang satu hingga tiga. Total jenderal terdapat 10 macam desain pot. “Saya spontan saja membuatnya,” ujar suami Indartati itu.

Diterima pasar


[caption id="attachment_6837" align="aligncenter" width="553"] Sabut tanpa kulit, kreasi lain[/caption]

Anggrek dapat langsung ditanam dalam pot tempurung bermedia mos atau pakis Menurut Rizal bulu-bulu tempurung yang dipertahankan menyangga kelembapan.

Di beberapa lubang pot tampak akar yang menjulur dan merekat erat di permukaan pot. Inovasi yang diperkenalkan Rizal pada penghujung tahun silam itu agaknya diterima pasar. Buktinya, banyak pengunjung ke nurseri yang memborongnya.

Kreasi itu juga menawan hati penganggrek Malaysia yang memesan 1 kontainer. Sayang, Rizal justru kewalahan melayaninya. Ia tergerak untuk berkreasi lantaran bosan dengan pot anggrek yang dinilai monoton selama ini. Jika tidak pot plastik atau pakis, umumnya kerabat vanili itu ditanam di pot tanah liat. Jika suatu ketika pot tempurung menjadi umum, “Insya Allah lahir kreasi baru,” ujar penganggrek yang telah menghasilkan 900 lebih silangan selama 17 tahun.

Sebelum menciptakan pot tempurung, pria 49 tahun itu berkreasi dengan siput dan kerang-kerangan. Malahan, cabang kayu gempol tak luput dari incarannya. Demikian juga pakis yang lazim dimanfaatkan sebagai media anggrek. Oleh Rizal pakis itu dipotong menyerupai balok dan disusun menjadi pot. Anggrek plus pot yang dimasukkan ke wadah pakis itu tampil eksklusif.

Kelapa utuh


[caption id="attachment_6836" align="aligncenter" width="440"] anggrek dalam batok kelapa[/caption]

Kreasi Rizal tak berhenti di situ. Penganggrek kawakan itu memungut sabut kelapa. Sabut tanpa tempurung disatukan dengan kawat sehingga membentuk pot. Ada lagi kelapa utuh tanpa membuang tempurung yang disulap menjadi pot. Posisi kelapa horizontal dan bagian atas dibuang sehingga membentuk lubang berdiameter 10—15 cm. Lubang itu tempat memasukkan pot plastik. Bagian bawah juga dibuang agar pot mudah didudukkan.

Tak ada kekhususan jenis anggrek untuk setiap pot. Namun, menurut Rizal sosok tanaman mesti disesuaikan dengan ukflran pot. Misal, pot berukuran sedang berlubang satu cocok untuk phalaenopsis bertangkai pendek. Sedangkan dendrobium yang tegak atau cattleya kurang sesuai.

Selain anggrek tanaman gantung dan sukulen layak mengisi pot tempurung atau sabut. Untuk meletakkan pot tempurung sebaiknya dibuat panel dari kawat ram untuk memudahkan pemindahan. Teras atau beranda lokasi yang pas untuk meletakkan panel itu. Ketika senja turun sembari menyeruput teh Anda juga dapat menikmati keindahan (pot) anggrek.
Lebih baru Lebih lama