Manfaat Mycorrhiza dan Glomeraceae dalam Peningkatan Produksi Tanaman Bawang Merah


Mycorrhiza alias fungi memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi tanaman, terutama tanaman bawang merah. Salah satu anggota famili fungi yang berperan adalah Glomeraceae. Mycorrhiza dapat membantu tanaman mengambil fosfor dan nutrisi lain yang diperlukan untuk pertumbuhan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat Mycorrhiza dan Glomeraceae dalam peningkatan produksi tanaman bawang merah dan bagaimana penggunaan pupuk hayati Mycorrhiza dapat mengoptimalkan pertanian organik.

Peran Mycorrhiza dalam Penyediaan Fosfor bagi Tanaman:

Mycorrhiza bekerja dengan menumpang di akar tanaman, khususnya di jaringan korteks. Mereka membentuk benang-benang halus, disebut hifa, yang membantu tanaman mengambil fosfor dari dalam tanah. Mycorrhiza menyediakan fosfor sesuai kebutuhan tanaman, sehingga tanaman tidak mengalami kekurangan atau kelebihan fosfor.

Selain fosfor, Mycorrhiza juga membantu penyediaan air dan unsur hara lain bagi tanaman. Keberadaan Glomeraceae, salah satu keluarga Mycorrhiza, memungkinkan tanaman tumbuh subur bahkan di lahan yang kurang subur seperti lahan berbatu cadas.

Keuntungan Menggunakan Pupuk Hayati Mycorrhiza dalam Pertanian Organik:

Pemanfaatan pupuk hayati Mycorrhiza, seperti Glomus aggregatum, memiliki banyak manfaat dalam pertanian organik. Dalam penelitian yang dilakukan oleh ahli mikrobiologi, Harmastini Sukiman, diketahui bahwa Mycorrhiza dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara positif. Pupuk hayati ini dapat digunakan di semua tahap pertumbuhan tanaman, mulai dari persemaian hingga di lahan.

Penggunaan Mycorrhiza dalam budidaya tanaman organik memiliki efek ganda, yaitu meningkatkan kesuburan tanah, produksi tanaman, dan juga menghasilkan senyawa antimikroba yang dapat melindungi tanaman dari penyakit akar, seperti layu fusarium. Selain itu, penggunaan pupuk hayati Mycorrhiza juga dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimiawi, sehingga menghemat biaya dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dampak Mycorrhiza terhadap Kualitas dan Produktivitas Tanaman Bawang Merah:

Penelitian yang dilakukan oleh Harmastini Sukiman selama delapan tahun menunjukkan bahwa pemanfaatan Mycorrhiza, terutama Glomus aggregatum, dalam budidaya bawang merah memberikan hasil yang signifikan. Dalam praktiknya, Mycorrhiza digunakan sebagai bubur yang dicelupkan umbi lapis bawang merah sebelum ditanam.

Hasilnya, umbi lapis bawang merah yang ditanam dengan bantuan Mycorrhiza memiliki tekstur lebih keras, ukuran lebih besar, dan volume panen yang lebih tinggi. Bahkan di lahan pasir di Pantai Samas, Yogyakarta, yang sebelumnya dianggap kurang subur, Mycorrhiza mampu meningkatkan produktivitas bawang merah hingga mencapai 20 sampai 23 ton per hektar.

Hal ini memberikan keuntungan finansial yang signifikan bagi petani bawang merah. Selain itu, Mycorrhiza juga diketahui menghasilkan hormon pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Kesimpulan:

Mycorrhiza dan Glomeraceae memiliki peran penting dalam meningkatkan produksi tanaman, khususnya tanaman bawang merah. Melalui simbiosis dengan tanaman inang, Mycorrhiza membantu menyediakan fosfor, air, dan unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman. Penggunaan pupuk hayati Mycorrhiza dalam pertanian organik dapat meningkatkan kualitas tanah, produktivitas tanaman, dan juga melindungi tanaman dari penyakit akar.

Pemanfaatan Mycorrhiza dalam budidaya bawang merah telah terbukti memberikan hasil yang menguntungkan bagi petani, baik dari segi kualitas maupun kuantitas panen. Dengan menggunakan Mycorrhiza, petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimiawi dan menghemat biaya. Dengan demikian, Mycorrhiza merupakan solusi yang efektif dan ramah lingkungan dalam pertanian modern.

Referensi

  1. [1] Sukiman, Harmastini. “The Use of Mycorrhizae for Improving the Quality of Seedling and Land Productivity in the City Area.” Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, vol. 1, no. 8, Dec. 2015, pp. 2021–26. smujo.id, doi:10.13057/psnmbi/m010829.
  2. [2] Mycorrhizae. https://www2.nau.edu/~gaud/bio300/mycorrhizae.htm. Accessed 29 Apr. 2021
Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus