Markisa Solok: Temukan Manisnya dalam Dua Varietas Baru yang Berkualitas Super!

Markisa Solok: Temukan Manisnya dalam Dua Varietas Baru yang Berkualitas Super!

Dalam eksplorasi terhadap kondisi markisa manis Passiflora quadrangularis di daerah sentra, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sukarami dan Balai Penelitian Tanaman Buah Solok menemukan dua varietas baru yang berkualitas super. Markisa supersolinda dan markisa gumanti menjadi primadona dengan keunikan dan kualitas yang menarik.

markisa solok## Dua Varietas Markisa Solok yang Menjadi Primadona

Sebuah pasar swalayan ternama di Padang menawarkan markisa Solok dengan harga Rp 1.000 per buah, sedangkan di lapak-lapak pedagang sepanjang jalan antara Solok dan Padang, harganya hanya sekitar Rp 300 per buah. Perbedaan harga ini tidaklah tanpa alasan. Markisa yang dijual di pasar swalayan memiliki ukuran yang lebih besar dengan biji-biji hitam diselimuti selaput bening berwarna oranye. Markisa tersebut dikenal sebagai markisa supersolinda, varietas unggulan yang ditemukan di Alahanpanjang, Solok.

Penemuan Varietas Baru yang Menarik

Pada tahun 1999, saat melakukan eksplorasi kondisi jenis markisa lokal, tim peneliti dari BPTP Sukarami dan Balitbu Solok menemukan dua varietas baru yang menarik. Varietas pertama memiliki bunga ungu dengan pucuk daun hijau keunguan.

Buahnya berukuran besar dengan warna hijau saat muda, kemudian berubah menjadi keunguan, dan akhirnya kuning kecokelatan berbintik putih saat matang. Varietas ini diberi nama supersolinda, yang berasal dari kata “super” karena ukurannya yang besar, dan “solinda” yang merupakan akronim dari “Solok nan indah”.

Varietas kedua, yang dikenal sebagai gumanti atau markisa putih, memiliki kulit kuning bersih dan mengilap saat matang. Buah muda dari gumanti berwarna hijau keputih-putihan, mirip dengan pucuk daun yang hijau pucat.

Meskipun ukurannya lebih kecil daripada supersolinda, gumanti tetap memiliki produktivitas yang tinggi, dengan produksi sekitar 60 hingga 70 kg per tanaman per tahun, sedangkan supersolinda menghasilkan sekitar 65 hingga 75 kg per tanaman per tahun. Rasanya tak kalah manis dan aroma lebih tajam. Selain itu, gumanti juga memiliki daya tahan yang lebih lama, dapat disimpan selama 21 hari tanpa rusak.

Manfaat Kesehatan Markisa Solok

Selain keunikan rasa dan tekstur varietas markisa Solok, penting untuk menyoroti manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsinya. Markisa Solok mengandung berbagai nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan.

Vitamin C berperan dalam menjaga kekebalan tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyerapan zat besi. Serat dalam markisa Solok membantu menjaga pencernaan yang sehat dan mencegah sembelit. Selain itu, antioksidan dalam buah markisa membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker.

Permintaan yang Tinggi dan Kendala dalam Pengembangan

Tertarik dengan kualitas istimewa markisa Solok, banyak petani yang ingin menanamnya. Namun, ketersediaan bibit masih terbatas, sehingga penyebarannya baru terbatas pada Kecamatan Lembahgumanti dengan total penanaman 25 hektar atau sekitar 10.000 tanaman. Untuk memenuhi permintaan bibit, Kelompok Tani Dorse Kembang Sari di Lembahgumanti ditunjuk sebagai penangkar bibit. Meskipun harga bibit relatif mahal, yaitu Rp 1.000 per batang, hal ini tidak menghambat minat petani.

Sejak 6 bulan yang lalu, sekitar 15 hektar dari total penanaman di Lembahgumanti telah mulai panen. Setiap 10 hari, petani dapat memanen sekitar 10.000 hingga 12.000 buah per hektar. Buah-buah ini kemudian disetor ke gudang penampungan kelompok tani, lalu didistribusikan ke pelanggan di Pekanbaru dan Jakarta. Meskipun harga markisa Solok di pasar swalayan mencapai Rp 1.000 per buah, permintaan terus meningkat, namun produksi masih terbatas.

Potensi Pasar dan Dukungan Pengembangan

Kehadiran varietas markisa Solok yang berkualitas tinggi tidak menggeser varietas lokal yang sudah ditanam sejak 1979. Setiap minggu, ratusan ribu buah markisa lokal dikirim ke pasar-pasar di Jakarta, Bekasi, Batam, Pekanbaru, dan Jambi.

Permintaan akan markisa Solok bahkan lebih tinggi daripada pasokan yang ada. Kendala utama dalam pengembangan markisa Solok adalah modal yang dibutuhkan untuk penanaman. Untuk menanam markisa Solok di lahan seluas 1 hektar, petani membutuhkan biaya sekitar Rp 13 juta, termasuk biaya persiapan lahan dan biaya pemeliharaan hingga panen perdana setelah 12 bulan. Namun, dengan potensi pasar yang menjanjikan, para petani masih berharap ada dukungan untuk pengembangan lebih lanjut.

Meningkatkan Potensi Pasar Markisa Solok

Markisa Solok, dengan varietas supersolinda dan gumanti yang berkualitas tinggi, menjadi primadona di pasar swalayan. Keunikan rasa dan tekstur markisa Solok telah mencuri perhatian konsumen. Selain itu, manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi markisa Solok, seperti kandungan vitamin C, serat, dan antioksidan, menjadikannya pilihan yang menarik bagi mereka yang peduli dengan gaya hidup sehat.

Namun, kendala dalam penanaman dan pasokan yang terbatas menjadi tantangan dalam pengembangan markisa Solok yang lebih luas. Dengan permintaan yang terus meningkat, dibutuhkan dukungan untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar yang menjanjikan.

Para petani berharap ada peningkatan akses terhadap bibit yang berkualitas dan pembiayaan yang terjangkau untuk memperluas penanaman markisa Solok. Dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga diperlukan dalam bentuk pelatihan, bimbingan teknis, dan promosi produk untuk membantu petani mengoptimalkan potensi pasar.

Melalui pengembangan yang berkelanjutan dan kerja sama antara pemerintah, petani, dan pelaku industri, markisa Solok memiliki potensi untuk menjadi komoditas unggulan yang memperkaya industri buah-buahan di Indonesia. Dengan varietas berkualitas tinggi dan manfaat kesehatan yang menarik, markisa Solok dapat menjadi daya tarik bagi pasar lokal maupun internasional. Melalui strategi pengembangan yang tepat, markisa Solok dapat menjadi salah satu produk pertanian unggulan Indonesia yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani.

Kesimpulan:

Markisa Solok, dengan varietas supersolinda dan gumanti, merupakan jenis buah markisa yang memiliki kualitas istimewa dan keunikan rasa yang menarik. Buah ini telah mencuri perhatian konsumen di pasar swalayan, baik karena kelezatan rasanya maupun manfaat kesehatan yang terkait dengannya. Markisa Solok mengandung vitamin C, serat, antioksidan, dan nutrisi penting lainnya, sehingga menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang peduli dengan gaya hidup sehat.

Namun, pengembangan markisa Solok masih menghadapi tantangan, seperti ketersediaan bibit yang terbatas, biaya penanaman yang tinggi, dan pasokan yang belum dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Untuk memperluas penanaman dan meningkatkan produksi markisa Solok, diperlukan dukungan dalam hal akses terhadap bibit berkualitas, pembiayaan yang terjangkau, pelatihan, bimbingan teknis, dan promosi produk.

Penutup:

Dalam penutup, markisa Solok menunjukkan potensi yang besar sebagai komoditas unggulan di industri buah-buahan Indonesia. Dengan rasa yang istimewa, manfaat kesehatan yang menarik, dan permintaan pasar yang terus meningkat, markisa Solok dapat menjadi daya tarik bagi konsumen lokal maupun internasional. Dalam upaya pengembangan, perlu adanya kerja sama antara pemerintah, petani, dan pelaku industri untuk memperluas penanaman, meningkatkan produksi, dan memenuhi permintaan pasar yang menjanjikan.

Dengan dukungan yang tepat, markisa Solok dapat menjadi salah satu produk pertanian unggulan Indonesia yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani. Potensi pasar yang luas dan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh markisa Solok menjadikannya sebagai pilihan yang menarik bagi industri buah-buahan di Indonesia. Dengan komitmen dan upaya bersama, markisa Solok dapat terus berkembang dan memberikan manfaat positif bagi petani dan konsumen.

Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus