Daun hijau bertabur kuning keemasan membuat penampilan dracaena florida beauty itu luar biasa indahnya. Golden spot itu biasanya memang bermandi matahari. Namun, sebagai penghias ruangan pun tanaman hias itu tidak masalah.
Memajang dracaena yang notabene tanaman outdoor di dalam ruangan sebuah pemaksaan. Apalagi lebih dari 1 minggu. Soalnya, tanaman outdoor identik dengan sinar matahari dan bersosok besar. Meski demikian tak tertutup kemungkinan mereka menghiasi pojok ruang tamu.
Bentuk yang lebih variatif membuat mania tanaman hias lebih senang memajang tanaman outdoor di dalam ruangan. “Syaratnya, butuh waktu beradaptasi supaya tidak kaget,” ujar Gunawan Widjaya, pemilik Widjaya Orchid.
Kurangi ketergantungan tanaman terhadap sinar matahari dengan bantuan net. Lama adaptasi tergantung jenis tanaman. Dracaena butuh 1 bulan bernaung di bawah net. Setelah itu tanaman diletakkan di teras selama 2 sampai 3 hari, baru dibawa masuk ke dalam ruangan.
Jika Anda tertarik “merumahkan” tanaman outdoor pilih yang kokoh, berdaun kecil, dan tebal. Mereka sedikit menyerap hara dan menyimpan lebih lama. Daun segar dan mengkilap tanda tanaman dalam kondisi prima. Ukuran tanaman tidak terlalu besar atau tinggi agar mudah dipindahkan. Berikut beberapa jenis baru yang layak menghias ruangan.
[caption id="attachment_5780" align="aligncenter" width="513"]
Aphelandra squamosa dengan bunga kuningnya[/caption]
Ia cocok sebagai penghias meja besar lantaran bersosok jumbo mencapai 15 cm. Daun hijau tua bertulang daun putih. Bunga kuning di tengah membuat penampilan makin semarak. Di dalam ruangan ia kuat selama 2 minggu.
[caption id="attachment_5779" align="aligncenter" width="951"]
Dracaena, mempesona di dalam ruangan[/caption]
Di kalangan hobiis dracaena florida beauty dikenal sebagai ornamen rangkaian bunga. Namun, dracaena golden spot tampil beda. Ia lebih cantik dipajang di atas meja. Bintik emas bertaburan di antara daun berwarna hijau tua. Sosok tanaman kerdil dengan daun memanjang, 20 sampai 25 cm. Berbeda dengan induknya, florida beauty yang berukuran lebih mini. Tiga bulan lalu Chandra Gunawan mendatangkan tanaman itu dari Amerika Serikat. Ia bisa bertahan 2 minggu di dalam ruangan. Harga per tanaman Rp400.000 setinggi 20 cm.
[caption id="attachment_5780" align="aligncenter" width="513"]
Aphelandra squamosa dengan bunga kuningnya[/caption]
Tanaman merambat asal Afrika Barat itu lazim mendapat siraman sinar matahari penuh. Hobiis di tanah air memindahkan nona makan sirih Clerodendron thomsoniae. ke dalam ruangan. Penampilan cantik dengan warna daun hijau tua berbercak putih di tepi.
Uniknya,permukaan bawah daun berwarna merah tua. Koleksi Nurseri Godong Ijo itu memang beda. Yang kerap dijumpai daun berwarna hijau tua. Sosoknya rimbun penuh dengan daun, tetapi pada musim kemarau muncul bunga berwarna putih di sela-sela daun.
[caption id="attachment_5781" align="aligncenter" width="398"]
Palem kipas emas, gagah di luar, anggun di dalam[/caption]
Bukan sembarang palem. Ia kerap menemani Zao Ming, Perdana Menteri Cina saat menyampaikan pidato kenegaraan. Di negari Tirai Bambu itu palem kipas emas perlambang kewibawaan dan kebijaksanaan. Ia tahan 2 bulan di dalam ruangan. Sosok anggun dengan daun melebar dan agak bulat bak kipas ditopang tangkai panjang. Tak heran jika harga melambung mencapai Rp 12,5-juta per pohon.
[caption id="attachment_5783" align="aligncenter" width="538"]
niandsia, mungil di atas meja tamu[/caption]
“Tanaman paling bandel,” ujar Gunawan Widjaya. Tak perlu disiram atau diberi pupuk. Bahkan tanpa media pun hidup. Ia bisa ditempel di dinding atau di pot. Udara jadi sumber kehidupannya. Di Singapura ia malah dijadikan penghias kamar mandi. Bentuk dan ukuran tanaman beragam. Ada yang mirip pelepah nanas atau rumput jarum. Ia bisa bertahan selama 3 minggu di dalam ruangan.
[caption id="attachment_5782" align="aligncenter" width="511"]
Schefllera, tampil memikat sebagai tanaman Indoor[/caption]
Ia juga dikenal dengan Schefflera. Sosok besar itu kerap menghias sudut ruangan. Daun berwarna hijau tua berbercak putih di pinggir. Tanaman koleksi Joseph Ishak, hobiis di Bogor, itu terbilang langka karena jarang walisongo bercorak seperti itu.
Memajang dracaena yang notabene tanaman outdoor di dalam ruangan sebuah pemaksaan. Apalagi lebih dari 1 minggu. Soalnya, tanaman outdoor identik dengan sinar matahari dan bersosok besar. Meski demikian tak tertutup kemungkinan mereka menghiasi pojok ruang tamu.
Bentuk yang lebih variatif membuat mania tanaman hias lebih senang memajang tanaman outdoor di dalam ruangan. “Syaratnya, butuh waktu beradaptasi supaya tidak kaget,” ujar Gunawan Widjaya, pemilik Widjaya Orchid.
Kurangi ketergantungan tanaman terhadap sinar matahari dengan bantuan net. Lama adaptasi tergantung jenis tanaman. Dracaena butuh 1 bulan bernaung di bawah net. Setelah itu tanaman diletakkan di teras selama 2 sampai 3 hari, baru dibawa masuk ke dalam ruangan.
Jika Anda tertarik “merumahkan” tanaman outdoor pilih yang kokoh, berdaun kecil, dan tebal. Mereka sedikit menyerap hara dan menyimpan lebih lama. Daun segar dan mengkilap tanda tanaman dalam kondisi prima. Ukuran tanaman tidak terlalu besar atau tinggi agar mudah dipindahkan. Berikut beberapa jenis baru yang layak menghias ruangan.
Aphelandra squamosa
[caption id="attachment_5780" align="aligncenter" width="513"]

Ia cocok sebagai penghias meja besar lantaran bersosok jumbo mencapai 15 cm. Daun hijau tua bertulang daun putih. Bunga kuning di tengah membuat penampilan makin semarak. Di dalam ruangan ia kuat selama 2 minggu.
Dracaena
[caption id="attachment_5779" align="aligncenter" width="951"]

Di kalangan hobiis dracaena florida beauty dikenal sebagai ornamen rangkaian bunga. Namun, dracaena golden spot tampil beda. Ia lebih cantik dipajang di atas meja. Bintik emas bertaburan di antara daun berwarna hijau tua. Sosok tanaman kerdil dengan daun memanjang, 20 sampai 25 cm. Berbeda dengan induknya, florida beauty yang berukuran lebih mini. Tiga bulan lalu Chandra Gunawan mendatangkan tanaman itu dari Amerika Serikat. Ia bisa bertahan 2 minggu di dalam ruangan. Harga per tanaman Rp400.000 setinggi 20 cm.
Nona makan sirih
[caption id="attachment_5780" align="aligncenter" width="513"]

Tanaman merambat asal Afrika Barat itu lazim mendapat siraman sinar matahari penuh. Hobiis di tanah air memindahkan nona makan sirih Clerodendron thomsoniae. ke dalam ruangan. Penampilan cantik dengan warna daun hijau tua berbercak putih di tepi.
Uniknya,permukaan bawah daun berwarna merah tua. Koleksi Nurseri Godong Ijo itu memang beda. Yang kerap dijumpai daun berwarna hijau tua. Sosoknya rimbun penuh dengan daun, tetapi pada musim kemarau muncul bunga berwarna putih di sela-sela daun.
Palem kipas emas
[caption id="attachment_5781" align="aligncenter" width="398"]

Bukan sembarang palem. Ia kerap menemani Zao Ming, Perdana Menteri Cina saat menyampaikan pidato kenegaraan. Di negari Tirai Bambu itu palem kipas emas perlambang kewibawaan dan kebijaksanaan. Ia tahan 2 bulan di dalam ruangan. Sosok anggun dengan daun melebar dan agak bulat bak kipas ditopang tangkai panjang. Tak heran jika harga melambung mencapai Rp 12,5-juta per pohon.
Tilandsia
[caption id="attachment_5783" align="aligncenter" width="538"]

“Tanaman paling bandel,” ujar Gunawan Widjaya. Tak perlu disiram atau diberi pupuk. Bahkan tanpa media pun hidup. Ia bisa ditempel di dinding atau di pot. Udara jadi sumber kehidupannya. Di Singapura ia malah dijadikan penghias kamar mandi. Bentuk dan ukuran tanaman beragam. Ada yang mirip pelepah nanas atau rumput jarum. Ia bisa bertahan selama 3 minggu di dalam ruangan.
Walisongo
[caption id="attachment_5782" align="aligncenter" width="511"]

Ia juga dikenal dengan Schefflera. Sosok besar itu kerap menghias sudut ruangan. Daun berwarna hijau tua berbercak putih di pinggir. Tanaman koleksi Joseph Ishak, hobiis di Bogor, itu terbilang langka karena jarang walisongo bercorak seperti itu.