Potensi Ikan Hias Indonesia dan The 1st Indonesia International Ornamental Fish and Accessories Expo

Potensi Ikan Hias Indonesia dan The 1st Indonesia International Ornamental Fish and Accessories Expo

Potensi besar industri ikan hias di Indonesia masih belum tereksplorasi secara optimal. Untuk itu, langkah promosi yang besar-besaran diperlukan. Pemerintah x telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,3 miliar untuk menyelenggarakan pameran ikan hias internasional pertama yang bertajuk The 1st Indonesia International Ornamental Fish and Accessories Expo.

Pameran yang digelar di ruangan seluas 30 m x 15 m di Semanggi Expo, Jakarta Selatan, ini berhasil menarik ribuan pengunjung. Meskipun suasana gerah menghampiri dengan kondisi pendingin ruangan yang kurang memadai, antusiasme pengunjung tak terbendung. The Indonesia International Ornamental Fish and Accessories Expo, atau yang lebih dikenal dengan nama Indofish, berlangsung dari tanggal 11 hingga 24 Agustus.

Pameran ini merupakan pameran ikan hias internasional perdana di Indonesia, yang dihadiri oleh para praktisi ikan hias dari berbagai negara. Namun, disayangkan, ketika hari pelaksanaan tiba, sejumlah praktisi asing yang sebelumnya berkomitmen hadir membatalkan keikutsertaannya. Akibatnya, seluruh paviliun yang seharusnya diisi oleh peserta internasional, terdiri dari 67 paviliun, akhirnya diisi oleh peserta domestik, seperti peternak dan eksportir ikan hias, distributor pakan ikan, akuarium, serta dinas perikanan dari berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu faktor yang memengaruhi absennya peserta mancanegara adalah serangan bom yang terjadi di Hotel JW Marriott pada tanggal 5 Agustus. Akibat serangan tersebut, lokasi pameran pun dipindahkan dari Bali ke Jakarta. Meskipun hanya diikuti oleh peserta domestik, pameran Indofish tetap memancarkan kegembiraan. Setelah dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof. Dr. Rokhmin Dahuri, jumlah pengunjung terus mengalir ke Semanggi Expo. Dalam sambutannya, Menteri Rokhmin menyatakan bahwa Indofish merupakan kesempatan emas bagi praktisi ikan hias untuk mempromosikan berbagai jenis ikan hias, tanaman air, dan perlengkapan akuarium.

pameran indofish
stand yang menjajakan perlengkapan aquarium

Tujuan Indofish: Mempromosikan dan Mengenalkan Ikan Hias Indonesia

Dalam penyelenggaraannya, pameran ini tidak memiliki target khusus yang ingin dicapai. “Sifatnya adalah promosi,” ujar Drs. Putu Sumardika, MSc, Kasubdit Promosi Kerjasama Pemasaran dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). Beberapa peserta yang diwawancarai oleh Budidaya Tani juga mengungkapkan hal yang sama. Contohnya, Zeno Wirawan, seorang peternak ikan hias di Bekasi, mengikuti pameran hanya untuk memperkenalkan ikan-ikan hasil tangkarannya.

Hendra Iwan Putra, seorang eksportir ikan hias, juga tidak berharap banyak mendapatkan pesanan setelah mengikuti pameran. Namun, ketika seorang importir dari Singapura berminat untuk mengunjungi peternakannya, Sunaryo merasa senang. “Mereka mungkin tidak percaya bahwa ikan-ikan tersebut berasal dari hasil tangkaran saya,” ujar peternak lou han di Cilincing, Jakarta Utara. Sunaryo berharap importir tersebut akan memesan secara kontinu ikan hias yang dihasilkan dari usahanya.

Selain pameran, panitia Indofish juga menyelenggarakan seminar mengenai perdagangan ikan hias di dunia. Tarlochan Singh, seorang praktisi ikan hias dari Malaysia, menjadi pembicara dalam seminar tersebut. Di samping itu, ikan-ikan seperti lou han, cupang, diskus, dan guppy juga ikut menyemarakkan pameran. Konsep ini mirip dengan Aquarama, pameran serupa yang rutin diselenggarakan di Singapura.

Harapan dan Potensi Indofish sebagai Pameran Terkemuka

Indofish diharapkan dapat menjadi pesaing Aquarama yang telah diadakan setiap 2 tahun sejak tahun 1989. Singapura Expo di Changi menjadi tempat awal tren ikan hias di dunia. Tentunya, pameran serupa seperti Interzoo di Jerman juga turut berperan dalam menggambarkan tren tersebut. Indonesia memiliki alasan kuat untuk mempromosikan ikan hias secara besar-besaran melalui Indofish. Negara ini dikenal sebagai salah satu produsen ikan hias terbesar di dunia dengan tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi.

Namun, meskipun Indonesia memiliki keanekaragaman ikan hias yang melimpah, devisa yang diperoleh dari perdagangan ikan hias masih tergolong kecil. Data dari Globefish pada tahun 2001 menunjukkan bahwa Indonesia hanya menduduki peringkat ketiga setelah Singapura dan Malaysia dalam hal nilai devisa yang dihasilkan. Dari total devisa sebesar US$182,67 juta, Indonesia hanya memperoleh US$13,72 juta atau sekitar 7,5%. Perbandingannya cukup jauh jika dibandingkan dengan Singapura yang berhasil meraup devisa sebesar 22,8% atau sekitar US$41,58 juta.

Meskipun sebagian besar ikan hias yang diekspor oleh Singapura berasal dari Indonesia, negara kecil tersebut berhasil memanfaatkan fasilitas raiser (penampungan ikan) untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Indonesia berharap dapat mengambil peluang yang sama dengan mengadakan pameran Indofish. Pameran ini menjadi kesempatan bagi para importir untuk melihat keragaman dan kualitas ikan hias Indonesia. Oleh karena itu, Dr. Sumpeno Putro, Dirjen Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran DKP, menyatakan harapannya agar pameran ikan hias di Indonesia dapat menjadi lebih besar daripada pameran seperti Aquarama.

Upaya Meningkatkan Perdagangan Ikan Hias Indonesia

Pada pameran Indofish mendatang, diharapkan akan ada penambahan kontes ikan seperti koi dan arwana. Dengan kehadiran kedua jenis ikan tersebut, pameran Indofish akan menjadi yang terdepan dibandingkan dengan pameran serupa di China, Jerman, maupun Singapura. Harapan tersebut bukanlah impian semata. Pada penyelenggaraan selanjutnya, kita akan mengetahui apakah harapan tersebut dapat diwujudkan atau hanya tinggal khayalan belaka.

Langkah-Langkah untuk Memajukan Sektor Ikan Hias di Indonesia

Dengan mengadakan pameran Indofish secara berkala, Indonesia berharap dapat memperluas promosi dan meningkatkan perdagangan ikan hias. Pameran ini memberikan kesempatan bagi para praktisi ikan hias dalam negeri untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada pasar internasional. Selain itu, pameran ini juga menjadi wadah bagi importir untuk melihat secara langsung kualitas dan keragaman ikan hias Indonesia. Dengan demikian, diharapkan perdagangan ikan hias Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap devisa negara.

Penutup

Tentunya, pemerintah dan para pelaku industri ikan hias perlu terus berupaya untuk memajukan sektor ini. Perlu dilakukan peningkatan kualitas budidaya ikan hias, pengembangan pasar ekspor, dan penguatan kerja sama antara pelaku industri dan pemerintah. Dengan langkah-langkah tersebut, Indonesia dapat menjadi pusat perdagangan ikan hias yang terkemuka di dunia.

Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus