Jumat, 08 Oktober 2021

Kontes Koi Indonesia: Merawat Kualitas Koi untuk Keberhasilan Kontes

Dunia kontes ikan koi semakin memukau dengan prestasi luar biasa yang diraih oleh para hobiis Indonesia. Nico H ST, seorang hobiis koi yang berbasis di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menunjukkan kehebatannya dengan menggondol gelar Young Champion dalam ajang 10th Singapore Koi Show & Championships beberapa bulan lalu. Kohaku berukuran 40 cm miliknya berhasil mengalahkan ratusan koi terbaik dari Singapura, Malaysia, dan Thailand, serta mengumpulkan 17 gelar juara lainnya.

Prestasi ini mengkonfirmasi kualitas koi Indonesia yang semakin membaik, terbukti dengan keberhasilan hobiis Indonesia meraih takhta juara dalam kontes-kontes bergengsi seperti All Japan dan Singapura. Para juri terkemuka dari Jepang, Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia mengakui kemampuan unggul koi Indonesia. Hal ini menjadi bukti bahwa perhatian dan kerja keras dalam memilih, merawat, dan mengasah kualitas koi berbuah manis.

Keberhasilan dalam memenangkan kontes-kontes koi tidak bisa dilepaskan dari perawatan yang cermat dan terencana. Seperti yang diungkapkan oleh Nico, meskipun memiliki genetika yang baik, perawatan yang kurang memadai dapat menghambat penampilan koi yang sempurna. Oleh karena itu, Nico sangat memperhatikan kualitas air dan pakan dalam merawat koleksi koi-koinya yang berjumlah ratusan.

Sebelum dikirim ke kontes, setiap koi harus menjalani periode perawatan intensif selama minimal 2 bulan. Selama masa ini, perhatian diberikan pada peningkatan warna dan proporsi tubuh koi. Pemilihan pakan menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai hasil yang diinginkan. Nico membagi pakan menjadi dua jenis utama: spirulina dan wheat germ. Spirulina diberikan pada bulan pertama untuk mempertajam warna merah, sementara wheat germ diberikan pada bulan berikutnya untuk memperkuat warna putih.

Nico menyarankan untuk tidak memberikan kedua jenis pakan ini secara bersamaan, karena dapat mengurangi efektivitasnya. Pemberian wheat germ sebulan sebelum kontes bertujuan untuk menghilangkan warna kuning yang mungkin muncul akibat spirulina. Dengan cara ini, kohaku putih dapat memiliki warna yang putih bersih, sementara warna merah tetap terang. Pemberian pakan spirulina sebaiknya dilakukan pada pukul 11.00 atau 12.00 siang hari, karena pada saat itu tubuh koi lebih baik menyerap nutrisi. Jika diberikan dua kali sehari, Nico merekomendasikan pemberian pertama pada pukul 10.00 dan yang kedua pada pukul 14.00. Namun, perlu diingat untuk tidak memberikan pakan secara berlebihan, karena dosis yang tepat lebih penting daripada frekuensi pemberian.

Selain spirulina dan wheat germ, terdapat juga alternatif pakan yang dapat digunakan sebagai variasi. Biji kedelai besar yang direndam selama 1 hingga 2 malam kemudian ditaburkan setelah dikeringkan dapat menjadi pilihan yang baik. Koi menyukai biji kedelai ini, dan dapat dijadikan sebagai pakan rutin untuk variasi.

Dalam persiapan menjelang kontes, penting untuk memperhatikan juga periode puasa selama seminggu. Puasa ini bertujuan untuk mengurangi kotoran dalam tubuh koi. Kualitas air dapat terjaga dengan baik, sehingga warna ikan tetap cerah dan tidak memudar. Dalam perawatan rutin sehari-hari, pemberian pakan sebaiknya dibatasi sesuai dengan kebutuhan. Secara umum, pemberian pakan sebesar 3% dari berat tubuh ikan adalah dosis yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia.

Dalam konteks budidaya koi di Jepang, dosis pakan yang diberikan lebih tinggi karena koi dipelihara di danau yang membutuhkan asupan pakan yang lebih besar akibat aktivitas berenang yang tinggi. Namun, di Indonesia, koi dipelihara dalam kolam yang lebih kecil. Oleh karena itu, pemberian pakan sebesar 3% dari berat tubuh ikan sangat sulit untuk dihabiskan. Terutama untuk koi berukuran di atas 60 cm, pemberian pakan biasanya hanya sekitar 2% dari berat tubuhnya. Selain itu, nafsu makan koi juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Di daerah yang lebih panas, nafsu makan ikan tidak sebesar di daerah yang lebih dingin.

Nico memberikan pakan berupa pelet dan ulat sutra sebagai menu sehari-hari untuk menjaga nafsu makan koi tetap tinggi. Ulat sutra kaya akan protein dan memiliki efek pendingin, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan koi. Kesehatan ikan juga menjadi perhatian utama, karena selain memiliki warna yang prima, koi juga harus memiliki bentuk tubuh yang proporsional dan tidak kurus.

Selain faktor-faktor perawatan yang telah disebutkan, perhatian juga diberikan pada pH dan tingkat kekerasan air. pH yang stabil sangat berpengaruh pada kecerahan warna dan nafsu makan koi. pH yang rendah akan menghasilkan warna yang lebih cerah, namun nafsu makan koi akan berkurang. Sebaliknya, pH yang tinggi tidak menguntungkan dalam mempertahankan warna tubuh yang optimal. pH yang ideal untuk merawat koi adalah antara 7,2 hingga 7,8, dengan tingkat kekerasan maksimal 4.

Meskipun perawatan yang baik sangat penting, faktor genetik juga memiliki peran yang sangat besar dalam penentuan kualitas koi. Oleh karena itu, pemilihan tategoi yang berkualitas tinggi dan kemudian dilengkapi dengan perawatan yang baik sangatlah penting dalam meraih prestasi di kontes koi. Proses untuk mencapai prestasi tersebut memang tidaklah mudah, namun dengan pemilihan yang cermat dan perawatan yang teliti, impian tersebut dapat menjadi kenyataan.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip perawatan yang baik, koi-koi Indonesia semakin mendapatkan pengakuan di berbagai kontes koi internasional. Prestasi yang diraih oleh Nico H ST dalam 10th Singapore Koi Show & Championships menjadi bukti bahwa kualitas koi Indonesia semakin baik dari waktu ke waktu. Semoga dengan semakin banyaknya hobiis koi di tanah air, prestasi-prestasi tersebut akan terus meningkat dan mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.

Mari kita semua terus mendukung perkembangan industri koi di Indonesia dengan memberikan perawatan yang baik pada koi-koi kita. Dengan pengetahuan yang tepat dan dedikasi yang tinggi, siapa tahu Anda bisa menjadi pemenang berikutnya dalam kontes koi bergengsi. Jangan ragu untuk menjelajahi dunia koi dan meraih prestasi yang gemilang!

Document last updated at: Jumat, 8 Okt 2021