Selasa, 12 Oktober 2021

Jejak Columbus Membawa Jagung ke Seluruh Dunia: Sejarah dan Pengaruhnya yang Luar Biasa

Penemuan Christopher Columbus dan Penyebaran Jagung ke Seluruh Dunia

Pada tahun 1492, kapal Christopher Columbus mendarat di suatu daratan yang kemudian ia sebut sebagai dunia baru. Perjalanan pria asal Spanyol itu tidak hanya mengukir sejarah dengan penemuan benua Amerika, tetapi juga membawa pengaruh yang luar biasa terhadap penyebaran jagung di seluruh dunia. Jagung, yang dalam bahasa Indian disebut "mahiz," menjadi salah satu hasil pemberian suku Indian kepada Columbus dan kemudian dibawa kembali ke benua Eropa.

jagung indian yang berwarna warni

Sejarah Asal-usul Jagung dan Kepercayaan Indian

Jagung, tanaman yang asli benua Amerika, diperkirakan berasal dari Meksiko. Bukti fosil tepung sari jagung yang berumur 80.000 tahun ditemukan 6 km di bawah kota Meksiko. Awalnya, jagung tumbuh sebagai rumput liar yang tumbuh terisolasi. Arturo Warman, seorang antropologis dan sejarawan Meksiko, menganggap jagung sebagai bukti keberhasilan manusia dalam membudidayakan spesies yang hampir punah.

Dalam kepercayaan suku Indian, jagung memiliki peran penting dan dianggap sebagai makanan suci. Bersama dengan labu dan kedelai, jagung dikenal sebagai "three sisters" (tiga bersaudara) yang selalu ditanam bersama. Ada banyak kepercayaan dan cerita yang melibatkan jagung sebagai simbol spiritual dan keberuntungan dalam budaya Indian.

Keberagaman dan Makna Simbolis Jagung

Dalam budaya Indian, jagung memiliki makna simbolis yang mendalam. Dewa Jagung sering kali digambarkan dalam berbagai seni dan perlengkapan upacara suku Indian. Rangkaian jagung sering kali digunakan dalam upacara keagamaan dan diyakini memiliki hubungan yang erat dengan alam semesta. Indian Maya bahkan percaya bahwa bintang di langit adalah jagung suci yang mengatur alam semesta.

Menurut sebuah legenda Indian, terdapat tumpukan jagung yang tersembunyi di bawah sebuah gunung besar. Melalui kehendak dewa, gunung itu dibuka dengan mengirimkan badai hebat, dan akibatnya jagung keluar dari bawah gunung. Badai tersebut juga menjelaskan keberagaman warna jagung yang kita kenal saat ini. Ada jagung hitam yang terbakar karena berada di luar timbunan jagung yang terlindung dari badai, sementara jagung biru, merah, kuning, dan putih berada di pusat timbunan yang terlindung.

Penyebaran Jagung ke Eropa dan Pengaruhnya

Jagung memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup para perantau Eropa di Amerika pada zaman dahulu. Tanpa bantuan suku Indian, mereka mungkin akan mengalami kelaparan saat musim dingin. Suku Indian mengajarkan cara bercocok tanam jagung serta pengolahan jagung menjadi berbagai makanan lezat. Melalui para perantau itu, jagung pun menyebar ke benua Eropa. Benih jagung ditanam dengan menggunakan teknologi sederhana yang mereka bawa dari Amerika.

Dari penanaman skala rumah tangga, jagung akhirnya berkembang menjadi industri besar. Teknologi pengolahan jagung terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pada tahun 1844, teknologi hidrolisis pati pertama kali dikembangkan untuk pengolahan jagung secara industri. Industri jagung semakin berkembang pesat, dan menjelang tahun 1857, jagung telah menjadi salah satu tanaman penting di Amerika bersama dengan gandum dan kentang. Pada tahun 1882, industri gula jagung pertama kali didirikan.

Inovasi Teknologi dan Pengolahan Jagung

Pada awalnya, industri hanya memanfaatkan bulir jagung dan mengabaikan bagian-bagian lainnya seperti tongkol dan kulitnya. Namun, pada tahun 1889, minyak jagung diproduksi secara komersial untuk pertama kalinya. Tongkol jagung juga diolah menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi.

Penelitian teknologi jagung terus dilakukan, dan pada awal abad ke-20, pati jagung yang dimodifikasi berhasil dikembangkan. Penggunaan enzim dalam pengolahan jagung juga menjadi perhatian para peneliti. Pada tahun 1967, pemanis jagung fruktosa tinggi (HFCS) pertama kali diperkenalkan sebagai alternatif pemanis yang digunakan dalam industri sirup dan permen.

Penggunaan Jagung di Era Modern

Saat ini, sekitar 60% produksi jagung di Amerika digunakan sebagai pakan ternak. Tongkol jagung diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan campuran pakan bagi hewan ruminansia. Kandungan serat yang tinggi pada tongkol jagung diubah menjadi energi oleh ternak. Selain itu, jagung juga memiliki berbagai kegunaan dalam industri farmasi. Tepung jagung digunakan dalam produksi antibiotik, dan ada juga petani yang secara khusus menanam jagung untuk memanfaatkan batang dan daunnya sebagai pakan ternak.

Selain menjadi sumber pakan ternak, jagung juga memiliki manfaat lainnya. Dari biji jagung, kita dapat menghasilkan produk-produk seperti pati, minyak, protein, serat, ethanol, dan pemanis. Produk-produk tersebut memiliki permintaan yang tinggi di pasar. Oleh karena itu, kita tidak bisa tidak berterima kasih pada suku Indian yang telah memperkenalkan jagung kepada dunia.

Implikasi Jagung dalam Peradaban Manusia

Jagung memiliki peran yang tak tergantikan dalam sejarah dan peradaban manusia. Penemuan dan penyebaran jagung oleh Christopher Columbus membawa perubahan besar dalam pola makan, perdagangan, dan teknologi pengolahan pangan di seluruh dunia. Tanaman ini tidak hanya memberikan manfaat nutrisi yang besar, tetapi juga berperan dalam kepercayaan dan budaya suku Indian. Jagung menjadi simbol ketaatan dan hubungan manusia dengan alam semesta.

Dalam konteks modern, jagung tetap menjadi tanaman penting yang memainkan peran vital dalam ketahanan pangan global. Sebagai sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri, jagung telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan manusia.

Masa Depan Jagung dan Inovasi

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang semakin meningkat, inovasi dalam pengembangan jagung terus dilakukan. Penelitian lebih lanjut mengenai teknologi pertanian, pengolahan jagung, dan penggunaan berkelanjutan akan menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan jagung sebagai tanaman yang berharga bagi manusia.

Dengan terus menggali potensi jagung dan mengembangkan teknologi yang lebih baik, jagung memiliki peluang untuk terus berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan global dan peningkatan kesejahteraan manusia di masa depan.

Penutup

Jagung, tanaman asli benua Amerika, telah menemukan tempatnya di seluruh dunia sebagai salah satu tanaman penting yang memberikan manfaat yang besar bagi manusia. Dari penemuan dan penyebarannya pada zaman Columbus hingga pengembangan teknologi modern, jagung terus menjadi sumber pangan yang tak tergantikan, pakan ternak yang bernilai, dan bahan baku industri yang beragam.

Kita tidak boleh melupakan kontribusi suku Indian dalam memperkenalkan jagung kepada dunia dan budaya manusia. Jagung bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki nilai simbolis dan spiritual yang mendalam.

Sebagai manusia modern, kita harus menjaga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan jagung. Dengan memahami sejarah dan pentingnya jagung, kita dapat menghargai tanaman ini dengan lebih baik dan terus mengembangkan potensinya untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa depan.

Document last updated at: Selasa, 12 Okt 2021