Suatu hari pada 1492. Kapal Christopher menyentuh dataran yang kemudian disebutnya dunia baru. Pelayaran pria asal Spanyol itu mengukir sejarah yang melegenda. Bukan hanya penemuan benua Amerika saja, tetapi penyebaran jagung ke seluruh dunia juga berawal dari sini. Sebagai pemberian suku Indian, Zea mays itu dibawa kembali ke benua Eropa.
Jagung memang asli benua Amerika. Diperkirakan ia berasal dari Meksiko. Buktinya, fosil tepung sari berumur 80.000 tahun ditemukan 6 km di bawah kota Meksiko. Semula ia rumput liar yang tumbuh terisolasi. Makanya, Arturo Warman, antropologis dan sejarawan Meksiko, menganggap jagung sebagai bukti keberhasilan manusia membudidayakan spesies yang hampir punah.
[caption id="attachment_17447" align="aligncenter" width="770"]
Zea mays[/caption]
Mahiz sebutannya dalam bahasa Indian sangat erat dengan kepercayaan yang dianut bangsa Indian. Bersama labu dan kedelai, jagung merupakan makanan suci yang digunakan untuk ibadah dalam kepercayaan suku Pueblo. Ketiganya dikenal sebagai three sisters (tiga bersaudara) yang harus selalu ditanam bersama.
Dewa Jagung terlukis pada sebuah wadah untuk rangkaian ibadah peninggalan suku Zapotek yang hidup pada 300. Rangkaian jagung dipasang mengelilingi kepala sang dewa. Indian Maya percaya bahwa bintang di langit adalah jagung suci yang mengatur alam semesta.
Konon dahulu terdapat tumpukan jagung di bawah sebuah gunung besar. Oleh dewa, gunung itu dibuka dengan mengirimkan badai hebat. Maka keluarlah jagung dari bawah gunung. Badai itulah yang menyebabkan kini jagung berwarna wami. Ada jagung hitam akibat gosong karena letaknya di luar timbunan biru, merah, kuning, dan putih berada di pusat timbunan yang terlindung dari badai.
Bentuk nenek moyang jagung berbeda dengan yang dikenal sekarang. Tongkol ramping, bulir kecil dan liat. Satu tongkol hanya terdiri dari 8 baris bulir. Jarak antarbulir terlihat jarang. Dari tanaman liar, anggota famili Gramineae itu dikebunkan oleh suku Indian. Cara berkebun sangat sederhana. Biji jagung dibenamkan dalam tanah bersama ikan kecil. Ikan berfungsi sebagai pupuk.
Perantau dari Eropa mungkin akan mati kelaparan saat musim dingin jika suku Indian tidak mengenalkan jagung pada mereka. Cara budidaya jagung hingga pengolahan menjadi aneka pangan lezat pun diajarkan. Dari para perantau itulah jagung menyebar ke benua Eropa. Benih yang diberikan mereka tanam dengan teknologi sederhana.
Bermula dari penanaman skala rumah tangga, jagung akhirnya menjadi industri besar. Teknologi pengolahan jagung pun terus berkembang. Setelah teknologi hidrolisis pati dikembangkan, pada 1844 jagung pertama kali dikebunkan untuk industri. Menjelang 1857 industri pati jagung sudah dapat bersanding bersama gandum dan kentang di Amerika. Industri itu terus berkembang hingga pada 1882 industri gula jagung pertama berdiri.
Pada peradaban itu, hanya bulir jagung yang terserap oleh industri. Bagian-bagian jagung lain seperti tongkol dan klaras masih dikesampingkan. Memasuki 1889, barulah minyak jagung untuk pertama kali diproduksi secara komersil. Tongkol diolah menjadi pakan ternak.
[caption id="attachment_17449" align="aligncenter" width="770"]
pengeringan Jagung / mahiz[/caption]
Penelitian teknologi jagung terus dilakukan, hingga pada awal 1900 pati modifikasi dikembangkan. Tidak hanya sampai di situ, penggunaan enzim mulai diterapkan dalam industri pengolahan jagung. Hasilnya pada 1967 munculah pemanis dari jagung yang dikenal sebagai HFCS (High Fructose Corn Syrup). Bahan ini menjadi alternatif pemanis sebagai bahan baku industri sirup maupun permen.
Di Amerika, kini sekitar 60% produksi jagung digunakan untuk ternak. Tongkol jagung diolah menjadi tepung sebagai bahan campuran pakan ruminansia. Kandungan serat yang tinggi pada tongkol diubah menjadi energi oleh ternak. Tongkol jagung juga diserap oleh industri farmasi.
Tepungnya digunakan dalam pembuatan antibiotik. Ada juga yang secara khusus menanam jagung untuk diambil batang dan daunnya saja. Tanaman dipanen umur 60 hari untuk pakan ternak. Sapi, kuda, dan domba yang diberikan pakan berupa tebon itu pertambahan bobotnya lebih baik.
Kini semua bagian dari tanaman jagung dapat diolah. Pati, minyak, protein, serat, ethanol, dan pemanis, hanya sebagian dari hasil olahan jagung Produk-produk itu mempunyai serapan pasar yang besar. Kita patir berterimakasih pada suku Indian yang telah mengebunkan mahiz. (Yudi Anto)
Jagung memang asli benua Amerika. Diperkirakan ia berasal dari Meksiko. Buktinya, fosil tepung sari berumur 80.000 tahun ditemukan 6 km di bawah kota Meksiko. Semula ia rumput liar yang tumbuh terisolasi. Makanya, Arturo Warman, antropologis dan sejarawan Meksiko, menganggap jagung sebagai bukti keberhasilan manusia membudidayakan spesies yang hampir punah.
[caption id="attachment_17447" align="aligncenter" width="770"]

Mahiz sebutannya dalam bahasa Indian sangat erat dengan kepercayaan yang dianut bangsa Indian. Bersama labu dan kedelai, jagung merupakan makanan suci yang digunakan untuk ibadah dalam kepercayaan suku Pueblo. Ketiganya dikenal sebagai three sisters (tiga bersaudara) yang harus selalu ditanam bersama.
Warna-warni
Dewa Jagung terlukis pada sebuah wadah untuk rangkaian ibadah peninggalan suku Zapotek yang hidup pada 300. Rangkaian jagung dipasang mengelilingi kepala sang dewa. Indian Maya percaya bahwa bintang di langit adalah jagung suci yang mengatur alam semesta.
Konon dahulu terdapat tumpukan jagung di bawah sebuah gunung besar. Oleh dewa, gunung itu dibuka dengan mengirimkan badai hebat. Maka keluarlah jagung dari bawah gunung. Badai itulah yang menyebabkan kini jagung berwarna wami. Ada jagung hitam akibat gosong karena letaknya di luar timbunan biru, merah, kuning, dan putih berada di pusat timbunan yang terlindung dari badai.
Bentuk nenek moyang jagung berbeda dengan yang dikenal sekarang. Tongkol ramping, bulir kecil dan liat. Satu tongkol hanya terdiri dari 8 baris bulir. Jarak antarbulir terlihat jarang. Dari tanaman liar, anggota famili Gramineae itu dikebunkan oleh suku Indian. Cara berkebun sangat sederhana. Biji jagung dibenamkan dalam tanah bersama ikan kecil. Ikan berfungsi sebagai pupuk.
Menyebar ke Eropa
Perantau dari Eropa mungkin akan mati kelaparan saat musim dingin jika suku Indian tidak mengenalkan jagung pada mereka. Cara budidaya jagung hingga pengolahan menjadi aneka pangan lezat pun diajarkan. Dari para perantau itulah jagung menyebar ke benua Eropa. Benih yang diberikan mereka tanam dengan teknologi sederhana.
Bermula dari penanaman skala rumah tangga, jagung akhirnya menjadi industri besar. Teknologi pengolahan jagung pun terus berkembang. Setelah teknologi hidrolisis pati dikembangkan, pada 1844 jagung pertama kali dikebunkan untuk industri. Menjelang 1857 industri pati jagung sudah dapat bersanding bersama gandum dan kentang di Amerika. Industri itu terus berkembang hingga pada 1882 industri gula jagung pertama berdiri.
Pada peradaban itu, hanya bulir jagung yang terserap oleh industri. Bagian-bagian jagung lain seperti tongkol dan klaras masih dikesampingkan. Memasuki 1889, barulah minyak jagung untuk pertama kali diproduksi secara komersil. Tongkol diolah menjadi pakan ternak.
[caption id="attachment_17449" align="aligncenter" width="770"]

Penelitian teknologi jagung terus dilakukan, hingga pada awal 1900 pati modifikasi dikembangkan. Tidak hanya sampai di situ, penggunaan enzim mulai diterapkan dalam industri pengolahan jagung. Hasilnya pada 1967 munculah pemanis dari jagung yang dikenal sebagai HFCS (High Fructose Corn Syrup). Bahan ini menjadi alternatif pemanis sebagai bahan baku industri sirup maupun permen.
Di Amerika, kini sekitar 60% produksi jagung digunakan untuk ternak. Tongkol jagung diolah menjadi tepung sebagai bahan campuran pakan ruminansia. Kandungan serat yang tinggi pada tongkol diubah menjadi energi oleh ternak. Tongkol jagung juga diserap oleh industri farmasi.
Tepungnya digunakan dalam pembuatan antibiotik. Ada juga yang secara khusus menanam jagung untuk diambil batang dan daunnya saja. Tanaman dipanen umur 60 hari untuk pakan ternak. Sapi, kuda, dan domba yang diberikan pakan berupa tebon itu pertambahan bobotnya lebih baik.
Kini semua bagian dari tanaman jagung dapat diolah. Pati, minyak, protein, serat, ethanol, dan pemanis, hanya sebagian dari hasil olahan jagung Produk-produk itu mempunyai serapan pasar yang besar. Kita patir berterimakasih pada suku Indian yang telah mengebunkan mahiz. (Yudi Anto)