Rabu, 20 Oktober 2021

Inovasi Teknik Stebung: Mempercepat Pertumbuhan Tanaman dengan Efisiensi Waktu dan Adaptasi Terhadap Genangan Air

Dalam pertanian, petani sering dihadapkan pada tantangan yang tidak terduga, seperti genangan air akibat hujan yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan bagi tanaman yang tidak dapat bertahan dalam kondisi tersebut. Namun, dengan perkembangan teknologi pertanian, inovasi seperti teknik stebung telah diperkenalkan untuk mengatasi masalah ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi teknik stebung, manfaatnya, dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikannya.

Teknik Stebung: Menggabungkan Kemampuan Sambung dan Setek Tanaman

Teknik stebung merupakan inovasi terkini dalam dunia pertanian yang menggabungkan metode sambung dan setek tanaman secara efisien. Dalam teknik ini, batang bawah tanaman tidak perlu ditumbuhkan terlebih dahulu, melainkan langsung disambung dengan batang atas yang diinginkan. Setelah proses penyambungan selesai, tanaman dapat langsung ditanam pada media semai. Sebagai perbandingan, metode tradisional biasanya melibatkan penanaman batang bawah terlebih dahulu, diikuti dengan penyambungan batang atas setelah 3 hingga 4 bulan.

Keuntungan Teknik Stebung: Efisiensi Waktu dan Adaptasi Terhadap Genangan Air

Salah satu keuntungan utama teknik stebung adalah waktu yang lebih singkat dalam persiapan bibit. Dengan menggunakan teknik ini, masa persiapan bibit hanya membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 7 bulan, sementara metode sambung pucuk atau okulasi memerlukan waktu 10 hingga 12 bulan. Hal ini berarti petani dapat menghemat waktu sekitar 4 hingga 5 bulan sebelum bibit siap untuk ditanam.

Selain itu, teknik stebung juga memungkinkan tanaman untuk tumbuh dengan baik di lahan yang rentan tergenang air, seperti sawah atau lahan gambut. Akar stebung memiliki panjang yang lebih pendek dibandingkan dengan bibit yang berasal dari biji. Akar yang pendek ini memungkinkan tanaman tetap bertahan ketika terjadi banjir, karena tidak meresap terlalu dalam ke dalam tanah yang tergenang air.

Pelaksanaan Teknik Stebung: Langkah-langkah Sederhana

Pelaksanaan teknik stebung relatif mudah dilakukan. Pertama, pilihlah batang bawah dengan perakaran yang kuat, seperti jenis japanche citroen atau varietas unggul lainnya. Potong tangkai batang bawah sepanjang 5 hingga 6 cm atau sekitar 2 hingga 3 ruas, dengan diameter sekitar 3 hingga 5 mm. Selanjutnya, pilihlah batang atas yang diinginkan, misalnya jeruk siem atau varietas lainnya, dengan panjang sekitar 5 hingga 7 cm atau memiliki 2 hingga 3 ruas, dan diameter sekitar 3 hingga 5 mm.

Lakukan sayatan miring sepanjang 2 cm pada ujung batang bawah, serta sayatan miring 2 cm pada pangkal batang atas. Kemudian, sambungkan kedua bagian yang telah disayat tersebut dan ikat dengan tali plastik secara erat. Setelah penyambungan selesai, oleskan zat perangsang tumbuh, seperti Rooton F pasta, pada pangkal sambungan. Selanjutnya, tanam stebung dalam wadah yang berisi media pasir steril. Pastikan media tetap lembap dengan menyiramkan air secara teratur atau menggunakan semprotan air. Akhiri dengan menutupi stebung dengan plastik untuk menjaga kelembapan.

Dalam waktu sekitar 3 bulan, akar stebung akan tumbuh sepanjang 8 cm, sementara tunas yang terbentuk berkisar antara 5 hingga 10 helai. Setelah bibit berumur 6 hingga 7 bulan, atau sekitar 3 hingga 4 bulan setelah pelaksanaan teknik stebung, bibit sudah siap untuk ditanam. Jika menggunakan metode tradisional, bibit baru siap tanam setelah 10 hingga 12 bulan. Dengan menggunakan bibit stebung, petani dapat menghemat waktu hingga 4 hingga 5 bulan sebelum tanaman dapat dipanen atau digunakan secara optimal.

Tantangan dalam Implementasi Teknik Stebung: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Meskipun teknik stebung menawarkan berbagai keuntungan, tingkat keberhasilannya masih relatif rendah, berkisar antara 9% hingga 35%. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan teknik stebung, antara lain faktor genetis, lingkungan, dan metode penyambungan yang digunakan.

Pemilihan varietas tanaman pada batang bawah dapat mempengaruhi kemampuan pembentukan akar dan pertautan sambungan. Sebagai contoh, varietas japanche citroen dapat mencapai tingkat keberhasilan hingga 57%, sementara varietas citromello hanya mencapai 37%. Selain itu, berbagai teknik penyambungan juga menunjukkan hasil yang berbeda. Penyambungan dengan metode sayatan miring memiliki tingkat keberhasilan sekitar 35%, metode sisip atau celah mencapai 30%, sementara metode okulasi hanya mencapai 9%.

Namun, melalui penelitian yang terus dilakukan, tingkat keberhasilan teknik stebung dapat ditingkatkan. Salah satu contoh penelitian adalah pengontrolan suhu dan kelembapan pada tanaman mawar, yang berhasil meningkatkan tingkat keberhasilan hingga 70%. Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan kondisi media atau lingkungan dapat mempengaruhi keberhasilan teknik stebung secara signifikan.

Menghadapi Masa Depan dengan Optimisme: Implikasi dan Potensi

Teknik stebung adalah salah satu inovasi yang menjanjikan dalam pertanian modern. Meskipun masih dalam tahap pengembangan dan tantangan yang dihadapi, teknik ini menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi petani. Dengan efisiensi waktu yang lebih baik dan kemampuan adaptasi terhadap kondisi genangan air, teknik stebung dapat membantu petani menghadapi tantangan lingkungan yang berubah-ubah.

Menghadapi masa depan yang penuh tantangan, penting bagi para peneliti, petani, dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus mendukung dan mengembangkan teknik stebung. Penelitian lebih lanjut dan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dapat memperbaiki tingkat keberhasilan teknik ini. Dengan demikian, teknik stebung dapat menjadi solusi yang lebih efektif dalam menghadapi perubahan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Kesimpulan

Teknik stebung merupakan inovasi pertanian yang menggabungkan metode sambung dan setek tanaman secara efisien. Dengan waktu persiapan bibit yang lebih singkat dan kemampuan adaptasi terhadap genangan air, teknik stebung menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi petani. Meskipun tantangan dan tingkat keberhasilannya masih perlu ditingkatkan, pengembangan teknik stebung menjanjikan potensi yang besar dalam menghadapi tantangan pertanian di masa depan. Dengan dukungan penelitian dan kolaborasi, teknik stebung dapat menjadi langkah maju dalam mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan efisiensi pertanian.

Referensi: Ir. M. Jawal Anwarudin Syah MS, peneliti madya, Nurhadi, dan Sukarmin, peneliti Balai Penelitian Tanaman Buah Solok

Document last updated at: Rabu, 20 Okt 2021