Senin, 10 Juni 2019

5 Varietas Anggrek Import Terpopuler

Senyum mengembang di wajah Henry Eksan. Maklum, Dendrobium thyrsiflorum koleksinya dinyatakan sebagai the best of species pada Surabaya Orchids Show 2004. Untaian 20 tangkai bunga berwarna putih berpadu lidah kuning emas menjadi poin penting perolehan nilai. Semaraknya dendrobium itu tak tertandingi oleh puluhan anggrek pesaing. Piala Budiardjo Award, penghargaan kepada anggrek spesies terbaik, jatuh dalam genggamannya.

Keprimaan anggrek asal Taiwan itu mengundang decak kagum para kolektor. Muslim Makhfudz kolektor dari Malang, misalnya. Dendrobium thyrsiflorum andalannya terpaksa kalah oleh sang juara. Anggreknya yang didatangkan dari Singapura itu sebenarnya berpenampilan lebih kompak dan berbunga lebat. Sayang, saat penilaian kontes, puncak penampilan telah lewat. Kuntum di bagian atas layu. Tim juri untuk kelas dendrobium yang dipimpin Syed Yusof Alsagoff asal Singapura, jelas lebih berpihak pada D. thyrsiflorum koleksi Henry Eksan.


Dengan sistem penjurian show judging, tak sulit buat anggrek yang dulu dikenal sebagai Dendrobium densiflorum itu menyisihkan para lawan. Babak penyisihan di kelas, section, hingga penentuan juara spesies dilalui dengan mulus. “Susunan bunga amat rapi,” Yusof, mantan ketua OSSEA (Orchid Society of South East Asia) mengomentari kelebihan sang juara.

Di penyisihan section dengan sistim nominasi, anggrek bernomor 108 itu dipilih secara aklamasi oleh 8 anggota juri untuk masuk 3 besar. Setelah itu, ia dinyatakan sebagai juara lewat sistem tertutup untuk merebut juara section H, dendrobium spesies. Di perebutan juara spesies, anggrek yang berhabitat asli di wilayah Golden Triangle Thailand, Myanmar, dan Laos itu unggul mutlak atas lawannya Paphiopedilum cortisii milik Galaxy Orchid dan Vanda tricolor koleksi Asosiasi Petani Anggrek Denpasar.

Dominasi impor


Di kelas hybrid, persaingan lebih seru. Dtps. Queen beer koleksi Sien Orchids dan paphiopedilum saint swithin milik Vonny Asmarani tampil mempesona. Keduanya terbaik di section masing-masing. Akhirnya saint swithin yang berbunga 6 kuntum dianggap lebih unggul lantaran berbunga lebat. Di Indonesia sulit menemukan paphio selebat itu. Lagi pula corak bunga amat jelas. Untuk itulah ia dianugerahi the best hybrid.

Tak seperti kompetisi sebelumnya, lomba tahun ini didominasi anggrek impor. Selain dua anggrek terbaik di jenis spesies dan hybrid, hampir semua pemenang berasal dari mancanegara. Blc. hwa yuan gold juara kelas cattleya, D. dawn maree di section dendrobium, Dgmra. winter wonderland kelas oncidium, dan Dtps, queen beer kelas phalaenopsis hybrid.

Hanya di section dendrobium hybrid tipe intermediate dan section vanda pengangrek Indonesia berjaya. Di section itu, dendrobium flexiana hasil silangan Royal Orchid tampil sebagai yang terbaik, Anggrek berwarna cokelat gelap itu dihasilkan Sutikno Linuhung dengan menyilang dendrobium siane sie dengan midnight velvet.

Lomba berlangsung di World Trade Center, diikuti 165 peserta yang bertanding pada 33 kelas. Jumlah itu memang lebih sedikit ketimbang Surabaya Orchids Show 2017 yang diikuti 216 peserta. Menurut Wirakusuma, ketua juri, merosotnya jumlah peserta karena, “Puncak musim bunga telah berlalu.” Selain itu, partisipasi peserta terbagi pada ajang serupa di Malang 2 minggu sebelumnya. Berikut para juara Surabaya Orchids Show 2018


Paphiopedilum saint swithin

Tujuh kuntum bunga dari 2 tangkai menghiasi koleksi Vonny Orchids itu. Totol dan garis di sepal jadi poin penting. Kondisi tanaman pun sehat. Anggrek dari Taiwan itu meraih juara di kelas paphiopedilum hybrid, best of section, dan the best hybrid.

Dtps, queen beer
Boleh jadi koleksi Sien Orchids itu peserta dengan bunga tersemarak. Sebanyak 150 kuntum bergelayut di 3 tangkai sepanjang 50 cm yang bercabang 5. Bunga berukuran 5—6 cm berwarna ungu cerah.

Blc. hwa yuan gold

Dialah yang paling prima di antara jenisnya. Meski hanya memiliki 2 kuntum bunga, ia mampu mengalahkan 2 pesaing yang berbunga 4 dan 3 kuntum.

Dgmra. winter wonderland

Penampilan kerabat oncidium itu mirip colmanara, tetapi bersosok lebih besar. Dua tangkai digelayuti 5 kuntum berwarna putih bersih. Sosok menarik membuat koleksi Muslim Makhfudz itu meraih juara di kelas oncidium.

Dendrobium johnsoniae

Sekali pun gagal menyabet juara, dendrobium koleksi Muslim Makhfudz itu banyak dihujani pujian. Ia berbunga amat lebat. Padahal, menurut Yusof Alsagoff, anggrek berwarna putih itu jarang berbunga semarak. Atas keistimewaan itu ia dinyatakan juara di kelas dendrobium spesies. Tak heran jika ia menjadi rival terberat sang juara, Dendrobium thyrsiflorum koleksi Foresta Orchids asal Pacet, Mojokerto

Document last updated at: Senin, 10 Jun 2019