Senin, 05 April 2021

Penelitian Terbaru: Beauveria bassiana Efektif dalam Mengendalikan Hama Penggerek Bonggol Pisang C. sordidus

Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Solok Membuktikan Efektivitas Beauveria bassiana dalam Mengurangi Populasi Hama Penggerek Bonggol Pisang

Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Solok telah berhasil membuktikan efektivitas Beauveria bassiana sebagai agen pengendalian alami untuk hama penggerek bonggol pisang (Cosmopolites sordidus). Studi ini menunjukkan bahwa cendawan entomopatogen tersebut mampu mematikan hingga 95% serangga uji, membuka peluang baru dalam pengendalian hama pisang yang efektif dan ramah lingkungan.

Pengendalian Hama Penggerek Bonggol Pisang C. sordidus dengan Beauveria bassiana

Penggunaan pestisida kimia dalam mengendalikan hama serangga seringkali menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, peneliti mulai mencari alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan. Beauveria bassiana, sejenis cendawan entomopatogen, telah ditemukan memiliki potensi besar sebagai pengganti pestisida kimia dalam mengendalikan hama penggerek bonggol pisang.

Meskipun Beauveria bassiana telah digunakan di luar negeri, tingkat keberhasilannya masih belum konsisten. Faktor-faktor seperti viabilitas, virulensi, kondisi lingkungan, dan faktor formulasi dapat mempengaruhi efektivitasnya. Oleh karena itu, para peneliti dari Balitbu Solok berusaha untuk mengembangkan cara yang mudah dan efisien untuk mendapatkan Beauveria bassiana yang memiliki tingkat patogenisitas yang tinggi.

Mengambil Beauveria bassiana dari Tanah: Metode Inovatif dalam Pengembangan Agens Pengendalian Hama

Cendawan Beauveria bassiana dapat ditemukan secara alami di tanah, terutama di lapisan top soil pada ketebalan 5-15 cm. Untuk mendapatkan isolat cendawan ini, para peneliti Balitbu Solok menggunakan metode umpan serangga. Larva Tenebrio molitor digunakan sebagai umpan, karena serangga ini dapat menarik Beauveria bassiana dari tanah sekitarnya.

Proses pengambilan isolat dilakukan dengan mengambil sampel tanah secara acak pada kedalaman 5-10 cm. Setiap sampel tanah seberat 500 g dimasukkan ke dalam kantung plastik yang diberi label informasi lokasi dan tanggal pengambilan. Sampel tanah kemudian diayak menggunakan ayakan berukuran 600 mesh dan dimasukkan ke dalam kotak plastik. Setiap kotak diisi dengan 400 g tanah ayakan.

Selanjutnya, larva Tenebrio molitor stadia instar 3 yang baru berganti kulit ditempatkan di dalam kotak. Setiap kotak berisi 10 ekor larva, yang kemudian ditutup dengan tipis tanah dan disemprot dengan akuades. Kotak ditutup dengan kain puring hitam yang lembap. Proses ini memungkinkan serangga umpan terinfeksi oleh Beauveria bassiana dalam beberapa hari.

Isolasi Beauveria bassiana dan Studi Pertumbuhannya

Setelah larva terinfeksi, mereka disterilisasi dan diinkubasikan untuk merangsang pertumbuhan cendawan Beauveria bassiana. Spora yang keluar dari tubuh larva diambil dan dikulturkan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) selama 7 hari. Melalui langkah-langkah ini, isolat Beauveria bassiana yang berdaya patogenisitas tinggi dapat diperoleh dengan mudah dan efisien.

Efek Patogenisitas Beauveria bassiana terhadap Hama Penggerek Bonggol Pisang

Hasil penelitian Balitbu Solok menunjukkan bahwa isolat Beauveria bassiana ini efektif dalam mematikan serangga dewasa dan pradewasa hama penggerek bonggol pisang, C. sordidus. Meskipun pupa terinfeksi masih dapat bertahan hidup, serangga imago yang muncul akan mengalami cacat, terutama dalam perkembangan sayapnya yang tidak sempurna.

Proses infeksi Beauveria bassiana dimulai dengan cendawan keluar dari bagian-bagian tubuh serangga terinfeksi, seperti antara segmen-segmen antena, segmen kepala dengan toraks, segmen toraks dengan abdomen, dan segmen abdomen dengan cauda. Dalam beberapa hari, tubuh serangga terinfeksi akan tertutup oleh massa cendawan berwarna putih.

Serangga dewasa C. sordidus terinfeksi ketika mereka memasuki batang semu yang digunakan sebagai penutup perangkap bonggol setelah aplikasi Beauveria bassiana. Kehadiran kelembapan di dalam batang semu juga meningkatkan tingkat kematian serangga dewasa.

Implikasi dan Potensi Penggunaan Beauveria bassiana dalam Pengendalian Hama

Penemuan ini memiliki implikasi penting dalam pengendalian hama penggerek bonggol pisang, C. sordidus. Penggunaan Beauveria bassiana sebagai alternatif pengganti pestisida kimia dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu, penggunaan agen pengendalian alami ini juga dapat meningkatkan keberlanjutan dan keberagaman hayati di pertanaman pisang.

Dalam beberapa tahun ke depan, penelitian lebih lanjut dan uji lapangan yang lebih luas diperlukan untuk memvalidasi keefektifan Beauveria bassiana dalam pengendalian hama penggerek bonggol pisang. Namun, temuan ini memberikan harapan baru dalam upaya melindungi tanaman pisang dari serangan hama dan menjaga keberlanjutan produksi pertanian.

Document last updated at: Senin, 5 Apr 2021