Rabu, 21 Oktober 2020

Anggrek Eksklusif Kian Diburu

Serumpun Phalaenopsis tetraspis berbunga hijau dibeli Henry Eksan senilai Rp15-juta. Hanya selang beberapa menit, pemilik Foresta Orchids's di Mojokerto itu ter senyum-senyum. Itu mengusik rasa tahu Rizal Djaafarer, penganggrek di Bandung yang baru saja melepas anggrek langka kesayangannya. Ternyata rekan Henry, Mr Liu nun jauh di Taiwan berkenan membeli anggrek itu. Harganya? Alamak, Rp25-juta! Padahal, Liu belum melihat sosok anggrek yang ditawarkan.

Begitulah anggrek-anggrek eksklusif kini kian digandrungi. Dharma Wijaya, kolektor anggrek di Denpasar, Bali, berani merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan anggrek eksklusif. Kampiun kontes di Kebun Raya Bogor 2002 kini menghiasi kediamannya di Denpasar. Mau tahu harga Dendrobium formosum itu? Anggrek berbunga merah muda setinggi 50 cm itu ditebus Rp5-juta. Eksportir garmen itu juga mengoleksi Angraecum eubernum. Hibrida langka asal hutan Amerika Selatan itu menjadi yang terbaik di Surabaya Orchid Show 2003. Pemilik Kafe Kecak itu membelinya Rp5.750.000.

Kian Diburu
anggrek-anggrek eksklusif

Kepuasan Tersendiri

“Ada kepuasan jika memiliki anggrek-anggrek eksklusif,” tutur pria berpenampilan necis itu. Pantas jika ia membangun rumah plastik berukuran 6,8 m x 11 m senilai Rp40-juta. Di sanalah anggrek-anggrek eksklusif itu tertata rapi di rak 2 tingkat berukuran lebar 140 cm dan tinggi 150 cm. Di situ setidaknya terdapat 210 pot vanda dan 100 pot dendrobium. Jenis lain cymbidium, paphio, dan cattleya. Beberapa paphio berbunga menghiasi ruang tamu sehingga tampak eksotis.

Penggila anggrek eksklusif lainnya adalah Gatot Sugiharto hobiis di Malang, Jawa Timur. Ia boleh jadi pemilik jenis vanda paling lengkap. 500 jenis vanda ada di kebun koleksinya. Beberapa vanda kesohor seperti ascosendra princess mikasa, berbunga ungu disimpan.

Pengusaha kayu itu kesengsem vanda eksklusif sejak 2 tahun terakhir. “Paling tidak sudah keluar uang Rp40-juta,” ucap suami Luciana itu. Rata-rata setiap vanda dibeli Rp300.000-Rp400.000 per pot. Biasanya ia berburu ke importir di Malang. Ke mancanegara

Di Bogor ada Athonius Johannes Sudharta. Komisaris sebuah perusahaan di Jakarta itu memilih dendrobium keriting. Alasannya, jenis itu paling berprospek. Maklum, pemilik perusahaan air minum dalam kemasan itu berencana menekuni anggrek saat pensiun kelak. Pantas jika bertugas ke mancanegara kelahiran Pati, Jawa Tengah 65 tahun silam itu menyempatkan berburu anggrek. Dendrobium lasiantera dari Amerika Serikat salah satu hasil buruannya. Penampilan anggrek itu tampak kurus. Yang menarik bunganya kuning emas. Itulah sebabnya ia menebusnya US$100.

Anggrek berbunga merah menyala eksklusif yang dicari ke berbagai pelosok, akhirnya ditemukan di Frans & Edward Nurseri di Prigen, Pasuruan. Wira Kusuma sang pemilik rela melepas setelah Sudharta menyerahkan Rp5-juta untuk sebuah pot Dendrobium undulatum. Dua tahun terakhir tensi perburuannya kian meningkat. Tak pelak lagi dalam waktu singkat 400 pot anggrek terkumpulkan.

Bila suatu saat melancong ke Pulau Dewata, singgahlah ke Bali Orchid Garden. Troy Davis menata 2.000 anggrek-sebagian besar eksklusif-di taman yang berlokasi di Tohpati, Kusamba. Pria asal Australia itu berburu anggrek eksklusif ke berbagai negara. Jenisnya antara lain dendrobium, vanda, dan cattleya. Masing-masing rata-rata bernilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

anggrek juara
Dharma tak segan merogoh kocek dalam-dalam demi anggrek juara

Menarik dan sehat

Menurut Rizal Djaafarer, anggrek eksklusif mesti menarik, sehat, dan susunan bunga memenuhi parameter yang disepakati hobiis. Itu ditambah kreativitas penjual mengemas hingga mempunyai nilai tambah. Jadi anggrek eksklusif tak harus berpopulasi langka. Anggrek yang biasa-biasa saja bisa menjadi eksklusif jika mendapat sentuhan akhir menarik. “Lokasi penjualan pun ikut menentukan. Jika anggrek bagus dijual di emperan menjadi tak eksklusif.

“Citra anggrek eksklusif kita giring dulu. Harga soal kedua,” tutur penganggrek senior di Bandung itu. Artinya bicara anggrek eksklusif tak melulu hanya pada anggrek, tetapi mesti melihat proses, sentuhan, dan lokasi penjualan. “Materi utama mungkin cuma tempurung. Tapi kalau sudah diracik, orang rela membayar Rp200.000 untuk satu pot,” ucap Rizal.

Ia pernah menjual anggrek meja Rp300.000. Bunga kompak, tanaman sehat. Anggrek yang disukai konsumen berwarna kontras. “Anggrek dapat diperlakukan parfum,” ucap ayah 2 anak itu. Kalau harga murah malah tak dilirik. Tapi kalau mahal, ada kebanggaan. “Saya beli dari pak Rizal lho, harganya segini,” ujar Rizal.

kreasi anggrek
Dengan kreasi, anggrek murah bisa menjadi eksklusif

Banyak peminat

“Mencetak” anggrek eksklusif jelas sulit. Begitu bisa dicetak masai, harga bisa jatuh, kebanggaan pun berkurang. Meski demikian, tetap diakui, anggrek eksklusif berharga mahal. Dari pengamatan BudidayaTani, rata-rata harga anggrek eksklusif Rp300.000-Rp500.000. Untuk jenis baru dan langka nilainya melambung berlipat-lipat. “Yang berharga mahal hanya kolektor yang membeli,” ucap Florida S. Marbun pemilik Ridho Orchid di Lembang, Bandung.

Florida baru genap setahun menekuni bisnis anggrek eksklusif. Semula perempuan paruh baya itu juga kolektor anggrek yang gemar membeli dari satu nurseri ke nurseri lain. Melihat peluang menganga, berjualan anggrek eksklusif pun diterjuni. Terbukti pada setiap pameran ia mampu mendulang omzet Rp6-juta- Rp7-juta per hari.

Untuk jenis anggrek baru, Florida minimal mematok harga Rp450.000 per tanaman. Namun, jumlah anggrek eksklusif yang dijajakan hanya sekitar 20%. Kebanyakan diimpor dari Bangkok, Thailand. Setidaknya setiap 4 bulan Florida berangkat ke negeri penghasil durian monthong itu untuk berburu ke berbagai nurseri. “Sekali belanja bisa habis Rp50-juta,” ucapnya.

Banyaknya pengusaha anggrek yang mengarah pada anggrek ekslusif dirasakan meningkat sejak 3 tahun terakhir. Menurut Suharto, pemilik Maya Orchids, jika 3 tahun lalu di TAIP hanya 3 pelaku yang menjual, kini jumlahnya bertambah hingga 6 pelaku.

Beruntung pertambahan pemain itu diiringi pula oleh kenaikan volume permintaan. Rata-rata permintaan naik 20% setiap tahun dengan kisaran harga Rp300.000-Rp 1-juta. “Yang laku yang sedang berbunga,” ucap Suharto. Jenis-jenis yang dicari antara lain anggrek spesies dan anggrek hibrida seperti cattleya, oncidium. cymbidium, vanda, dan odontoglosum.

Document last updated at: Rabu, 21 Okt 2020