Minggu, 28 Februari 2021

Tips Sukses Budidaya Manggis: Panen Cepat dalam 5 Tahun!

Budidaya manggis telah menjadi fokus para petani dengan kegembiraan yang memuncak. Ini adalah hasil dari upaya keras Amelia Kahanjak Binti, pemilik kebun yang telah berhasil menanam 1.730 bibit manggis dari biji-bijian berusia 2 tahun pada tahun 2001. 

Pada awalnya, Amelia dihadapkan pada keraguan dan cibiran dari orang-orang sekitar yang meragukan kemungkinan tanamannya berhasil. Mereka berpikir bahwa tanah yang buruk tidak cocok untuk menanam buah-buahan, terlebih memilih menanam manggis yang dikenal membutuhkan waktu lama untuk berbuah. Namun, tekad Amelia dari Surabaya tidak pernah surut.

Setelah 3 tahun penanaman, pohon manggis mulai berbuah dan produksi terus meningkat dari panen ke panen berikutnya. Keberhasilan serupa juga ditemukan dalam budidaya manggis di kebun di kawasan Cipanas, Cianjur. Pada bulan Januari dan Februari tahun ini, pemilik kebun tersebut berhasil menuai buah dari pohon yang ditanam pada tahun sebelumnya. 

Setiap pohon menghasilkan 30 hingga 40 buah manggis berwarna ungu tua. "Saya terkejut melihat manggis berbuah begitu cepat," ujar pemilik kebun tersebut. Bibit yang ditanam awalnya berusia 2 tahun dan diprediksi baru akan berbuah setelah 8 hingga 10 tahun.

Buah Manggis Premium
Rasakan Kenikmatan Buah Manggis Terbaik dengan Tekstur Lezat dan Rasa Manis

Fenomena Pertumbuhan Cepat: Mengapa Manggis asal Biji Berbuah Lebih Cepat?

Kondisi serupa juga terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, di mana kebun manggis di Jonggol dan Cianjur telah lama menjadi kebanggaan petani di Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Ketiga kecamatan tersebut dikenal sebagai sentra manggis, dengan hampir setiap halaman dan kebun penduduk di sana memiliki pohon manggis, mulai dari beberapa pohon hingga ratusan pohon. Sekitar 90% dari bibit yang digunakan berasal dari biji. "Rata-rata bibit ditanam saat usia 1,5 tahun, dan sekitar 2,5 hingga 3,5 tahun kemudian pohon manggis mulai berbuah," jelas Wardi, SP, staf Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih NTB.

Para petani mengemukakan bahwa penggunaan bibit yang lebih tua, yaitu berusia 1,5 hingga 2 tahun, menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pertumbuhan cepat manggis asal biji. Pendapat ini didukung oleh Drs. Hendro Soenarjono, pakar hortikultura di Bogor, yang membenarkan kemungkinan manggis asal biji berbuah lebih cepat. Biji manggis memiliki sifat poliembrioni, yang berarti satu biji dapat menghasilkan lebih dari satu tunas. Tunas-tunas ini berasal dari embrio, daging biji (endokarp), atau kulit ari yang melindungi biji (intergamet).

Jika tunas yang muncul dan bertahan hidup berasal dari endokarp, bibit manggis cenderung tumbuh lebih cepat. Tunas-tunas ini tampak lebih besar dan memiliki performa yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tumbuh dari embrio. Dalam jangka panjang, bibit manggis yang berasal dari endokarp akan berbuah lebih cepat.

Perkebunan Manggis
Sumber Buah Manggis Berkualitas Tinggi: Perkebunan Unggulan dengan Standar Terbaik.

Kunci Sukses dalam Budidaya Manggis: Budidaya Intensif dan Media Tanam yang Tepat

Salah satu kunci sukses dalam budidaya manggis adalah pendekatan budidaya intensif seperti yang dilakukan oleh Amelia di kebunnya. Bibit manggis ditanam dalam lubang berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan menggunakan campuran pupuk kandang dan tanah sebagai media tanam. Di sekitar bagian pangkal pohon, lapisan jerami ditumpuk untuk memberikan kondisi yang optimal.

Media tanam harus gembur agar akar manggis yang berbentuk serabut halus dapat dengan mudah menembus tanah dan menyerap unsur hara sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Selain itu, menurut Drs. Jawal Anwaruddin, MS, pelapukan jerami menghasilkan CO2, yang juga diperlukan untuk proses fotosintesis. 

Ketika fotosintesis berjalan dengan baik, tanaman tumbuh subur dan sehat. "Tanaman yang subur dan sehat akan berbuah cepat karena manggis berbuah saat tanaman dalam kondisi subur," jelas Arif Supardi, pengelola kebun.

Potensi Pasar Internasional: Manggis Indonesia Siap Menguasai Pasar Dunia

Berita tentang pertumbuhan cepat manggis merupakan kabar baik bagi para petani. Mereka kini dapat berharap untuk menghasilkan pendapatan lebih cepat dari buah ratu ini. Pemasaran buah manggis tidak akan menjadi kesulitan.

"Buah manggis adalah komoditas ekspor yang banyak diminati di pasar internasional," ungkap Amelia. Pernyataan ini didukung oleh data dari Biro Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa pada tahun 2000, ekspor manggis mencapai 7.182 ton dengan nilai USD 5.885.038 atau sekitar Rp 52,956 miliar.

Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2001, nilai ekspor meningkat kembali pada tahun 2002 menjadi 6.512 ton setara dengan USD 6.956.915 atau sekitar Rp 62,612 miliar. Jumlah negara tujuan ekspor juga meningkat dari 13 negara pada tahun 2000 menjadi 23 negara pada tahun 2002.

Dalam upaya memenuhi permintaan pasar, eksportir biasanya mencari pasokan buah manggis di kebun-kebun petani yang tersebar di sentra-sentra produksi seperti Tasikmalaya dan Purwakarta (Jawa Barat), Purworejo (Jawa Tengah), hingga Bangka-Belitung.

Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika Amelia membuka kebun manggisnya, eksportir langsung berminat untuk mendapatkan pasokan buah ketika produksi telah mencapai optimal. Mereka menyadari bahwa mendapatkan pasokan dari satu kebun dapat menghemat biaya dan menjaga kualitas buah.

Dengan adanya pertumbuhan cepat pada bibit manggis, para petani berharap bahwa manggis Indonesia akan semakin mendominasi pasar internasional dalam waktu lima tahun ke depan. Saat tanaman mencapai produktivitas optimal dengan rata-rata 1.000 buah per pohon, Amelia mengestimasikan pendapatan yang signifikan. Dengan harga saat ini sekitar Rp 1 juta per pohon, hanya dengan 1.000 pohon, pendapatan mencapai angka sembilan digit dalam rupiah.

Kesimpulan

Budidaya manggis dapat menghasilkan panen dalam waktu yang relatif singkat jika menggunakan bibit manggis yang berasal dari endokarp. Budidaya intensif dan pemilihan media tanam yang tepat juga berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan dan produksi buah manggis.

Pertumbuhan yang cepat ini menawarkan potensi besar bagi petani manggis Indonesia untuk menguasai pasar dunia. Dengan permintaan yang terus meningkat, para petani dapat mengharapkan pendapatan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

Manggis Indonesia telah terbukti menjadi komoditas ekspor yang diminati di pasar internasional, dan dengan strategi budidaya yang tepat, manggis Indonesia dapat semakin mendominasi pasar dunia.

Referensi

Badan Pusat Statistik. (2019, 7 Oktober). Statistik Tanaman Buah-Buahan dan Sayuran Tahunan Indonesia 2018. Diakses pada 28 Februari 2021, dari https://www.bps.go.id/publication/2019/10/07/1846605363955649c9f6dd6d/statistik-tanaman-buah-buahan-dan-sayuran-tahunan-indonesia-2018.html.

Penutup

Budidaya manggis memiliki potensi besar untuk menghasilkan panen dalam waktu yang relatif singkat. Jika Anda tertarik untuk mengeksplorasi peluang dalam industri pertanian, khususnya dalam budidaya manggis, simak informasi dan data terpercaya di Badan Pusat Statistik.

Dukung petani manggis Indonesia dengan membagikan artikel ini ke media sosial Anda. Mari bersama-sama mengangkat manggis Indonesia dan membantu petani kita meraih kesuksesan di pasar internasional!

Document last updated at: Minggu, 28 Feb 2021