Jumat, 23 Desember 2022

Mengawinkan Lobster Air Tawar: Tips dari Peternak untuk Mencetak Benih Skala Besar

Mengawinkan Lobster Air Tawar komersial mencakup menggunakan teknik yang disebut kultur yang dilakukan untuk meningkatkan populasi lobster air tawar dan melestarikan sumber daya alam. Teknik kultur ini menggabungkan konsep budidaya dengan teknik bioteknologi untuk menghasilkan lobster air tawar yang lebih sehat dan lebih banyak.

Proses ini mencakup menetaskan telur lobster, mengawinkan lobster air tawar di kolam budidaya, memberi makanan, dan mengambil lobster hasil perkawinan. Hasil akhirnya adalah lobster air tawar yang berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk tujuan komersial.

Peternak lobster air tawar menyarankan beberapa tips untuk mencetak benih lobster air tawar dalam skala besar. Tips ini meliputi penetapan jenis kelamin yang sesuai, meningkatkan kualitas air, menyeimbangkan suhu air, memantau kondisi nutrisi, dan mengawinkan lobster untuk meningkatkan hasil.

Penerapan tips ini dapat ditingkatkan dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, termasuk tingkat pH, ketersediaan oksigen, dan tingkat kekeruhan. Dengan melakukan ini, peternak akan dapat menghasilkan benih lobster air tawar dengan skala yang lebih besar.

"Saya sudah berkali-kali mencoba kawin massal, tapi anakan yang jadi kok tetap sedikit," keluh Aji Santosa Putra, peternak baru di Menanggal, Surabaya.

Selama ini kawin massal memang cara populer mendongkrak produksi lobster air tawar. Namun, bila tidak cermat mengikuti prosedur jangan harap kawin massal bisa mencetak banyak benih.

Kawin massal yang banyak diterapkan sejak pertengahan 2005 memang memberi harapan baru mencetak benih skala besar.

Bayangkan dari kolam berukuran 1,2 m x 1 m yang ditebar 6 set induk bisa diperoleh 4.500 anakan Cherax quadricarinatus[efn_note]Australian Redclaw Crayfish (Cherax Quadricarinatus) - Species Profile. https://nas.er.usgs.gov/queries/factsheet.aspx?SpeciesID=220. Accessed 23 Feb. 2021.[/efn_note]. "Tingkat kanibalisme pun kecil hanya sekitar 10%," ujar Cuncun Setiawan, pelopor teknik kawin massal di Tangerang itu.

Menurut Puji Kurniawan, selama ini tingkat kematian benih pada kawin massal lobster air tawar cukup tinggi, mencapai 60%. "Kebanyakan peternak lobster tidak telaten.

Terutama perlakuan menentukan saat tepat memisahkan induk selesai kawin atau menggendong anakan," ujar pemilik Misri Farm di Cimanggis, Depok, itu. Wajar bila kemudian peternak memilih mengawinkan dalam akuarium dengan jumlah induk terbatas, 1 sampai 2 set (1 set: 5 betina dan 3 jantan, red).

Wajib Paham Prosedur Sebelum Mulai Mengawinkan

Kesulitan kawin massal pun diakui peternak di lumbung lobster air tawar, Australia. Di sana peternak lebih memilih kawin massal dengan jumlah induk tidak lebih dari 3 set. Menurut David O’Sullivan dalam Practical Guide of Aquaculture Red Claw tingkat kelulusan hidup benih pada kawin massal hanya 10%. Jumlah itu meningkat mencapai 40% bila kawin massal dilakukan dalam kolam kecil berukuran 3 m x 4 m.

Angka keberhasilan dalam kolam kecil itu menjadi patokan Riswan Rismawan, peternak di Bekasi untuk menggenjot produksi benih lobster air tawar. "Sebetulnya asal tahu prosedur kawin massal, tingkat kelulusan hidup bisa lebih tinggi dari 40%," ujar pemilik Harapan Fish Center itu menuturkan pengalamannya.

Inti keberhasilan itu terletak pada cara memperlakukan induk, memisahkan induk bertelur, hingga merawat benih sebelum mencapai ukuran siap jual, 2 inci.

Induk misalnya tidak perlu dipacu birahi dengan pemberian makanan lobster air tawar seperti toge dan cacing tanah. "Biarkan dia menyesuaikan diri dengan kondisi kolam selama sebulan. Setelah itu baru lobster bisa dikawin-massalkan," ujar Puji. Berikut prosedur menghasilkan benih dari kawin massal.

Langkah mengawinkan Lobster air tawar

  1. Pilih induk minimal berukuran panjang 4,5 sampai 5 inci.
  2. Untuk kawin massal misal pada kolam berukuran 2,8 m x 2,8 m dapat dipakai 20 set induk. Kolam itu disekat agar jantan dan betina terpisah selama sebulan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kolam.
  3. Betina yang menggendong telur segera dipisah ke kolam lain. Setiap betina menempati wadah berlubang sebagai tempat berlindung. Menginjak hari ke-25, pindahkan wadah berisi lobster ke kolam lain yang telah diisi rooster atau rumah lobster. Rooster itu akan menjadi tempat berlindung burayak lobster.
  4. Betina yang selesai menggendong telur segera dipisah ke kolam lain untuk ganti kulit. Berselang 2 minggu induk dikembalikan ke kolam awal untuk kawin massal lagi.
  5. Selain rooster, kolam khusus burayak diberi untaian rafia untuk mencegah kanibalisme. Hingga ukuran 1,5 cm populasi burayak di kolam maksimal 500 ekor/m2. Untuk ukuran di atas 2 cm, populasi menjadi 250/m .
  6. Pakan kutu air dapat diberikan sampai burayak berumur 1 minggu. Campuran kutu air dan cacing sutera diberikan pada umur 1 sampai 2 minggu. Di atas 2 minggu, lobster sudah bisa mengonsumsi campuran keong mas dan cacing sutera.

Document last updated at: Jumat, 23 Des 2022