Senin, 22 Maret 2021

Cara Pasang Sprinkler Pertanian: Solusi Praktis dan Efisien untuk Penyiraman

Menemukan Metode Penyiraman yang Efisien dan Praktis

Penyiraman adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan pertanian, terutama bagi pekebun kentang seperti Wildan Mustofa di Pengalengan, Bandung. Dengan luas kebun seluas 60 hektar yang ia kelola, Wildan menggunakan metode penyiraman menggunakan sprinkler sebagai solusi praktis dan efisien. Dalam penggunaannya, ia memanfaatkan mata nosel sprinkler berukuran 12 mm yang mampu menyemburkan air hingga radius 25 meter. Metode ini membantu Wildan menyiram hingga 15 hektar tanaman setiap harinya, dengan waktu yang lebih efisien dan hemat.

Instalasi Sprinkler yang Optimal untuk Penyiraman Pertanian

Instalasi sprinkler pertanian yang digunakan Wildan dirancang secara efisien. Bersama dengan rekan-rekannya, Amir dan Hasan, mereka membentangkan pipa PVC sepanjang 32 meter mengikuti baris tanaman. Kemudian, dua sprinkler dengan mata nosel berukuran 12 mm dipasang di tengah dan ujung pipa PVC yang berdiri setinggi 60 cm. Ujung pipa lainnya dihubungkan dengan pipa induk yang terpasang secara horizontal di dalam tanah, berfungsi sebagai saluran pasokan air. Sumber air yang digunakan berasal dari mata air yang berjarak 10 kilometer dari kebun.

Proses instalasi sprinkler ini dilakukan dengan cepat, hanya membutuhkan waktu 10 menit. Setelah keran sprinkler dibuka, air secara otomatis disemprotkan oleh sprinkler dalam satu menit. Dengan tekanan sebesar 3 bar, setiap sprinkler mampu menyemprotkan air dengan radius 25 meter. Setelah satu jam, instalasi sprinkler tersebut dapat dibongkar dan dipindahkan ke lokasi selanjutnya yang berjarak 40 kilometer dari tempat semula. Hal ini memungkinkan mereka untuk terus menyiram tanaman di berbagai area kebun secara efisien. Meskipun terlihat rumit, proses ini ternyata tidak merepotkan bagi Wildan dan timnya yang mampu menyiram 15 hektar setiap harinya.

Keuntungan Penggunaan Sprinkler dengan Mata Nosel yang Berbeda

Menurut Wildan, penyiraman menggunakan sprinkler dengan mata nosel berukuran 12 mm memberikan hasil yang lebih merata dan efisien dibandingkan dengan metode lain yang ia coba. Sebagai seorang pekebun dengan pengalaman selama lima tahun, Wildan membandingkan penggunaan mini sprinkler sebelumnya dengan penggunaan sprinkler saat ini. Sumber air yang ia manfaatkan berasal dari mata air dan selokan kecil. Yang unik, Wildan tidak menggunakan pompa untuk menyedot air, tetapi mengandalkan tekanan gravitasi alam.

Pembagian Ukuran Mata Nosel sesuai Umur Tanaman dan Kondisi Cuaca

Dalam memilih ukuran mata nosel untuk sprinkler, Wildan memperhatikan umur tanaman dan kondisi cuaca. Pada tahap pembenihan hingga tanaman berumur satu bulan, ia menggunakan mata nosel berukuran 12 mm. Setelah itu, pada bulan-bulan berikutnya hingga panen, ia mengganti mata nosel dengan ukuran 14 mm. Namun, saat musim kemarau dengan kebutuhan air yang lebih besar, Wildan menggunakan mata nosel berukuran 16 mm. Ia mengingatkan bahwa ukuran mata nosel yang terlalu besar dapat menyebabkan tanaman rebah.

Tantangan dan Solusi dalam Penggunaan Mata Nosel Bermata Besar

Wildan mengadopsi metode penggunaan mata nosel bermata besar yang umumnya digunakan untuk penyiraman tanaman sawit di Australia. Ukuran mata nosel yang digunakan mencapai 30 mm, sesuai dengan ukuran tanaman yang lebih besar. Namun, metode ini tidak langsung diterapkan begitu saja. Wildan melakukan modifikasi pada alat sprinkler selama tiga bulan untuk menjadikannya lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan penyiraman kentang.

Investasi dan Keuntungan dari Instalasi Sprinkler Pertanian

Kepraktisan yang didapatkan dari penggunaan sprinkler tidak datang tanpa biaya. Wildan mengeluarkan biaya lebih dari Rp200 juta untuk memasang instalasi sprinkler, dengan biaya terbesar untuk pipa mencapai 60% dari total biaya. Setiap bulan, biaya rutin sebesar Rp10 juta dikeluarkan untuk penggantian keran, pipa, dan mata nosel. Namun, investasi ini sebanding dengan hasil yang diperoleh. Dengan harga jual kentang sebesar Rp4.000 per kilogram dan produksi sekitar 30 ton per hektar setiap musim, Wildan mampu mengembalikan modal dalam waktu empat tahun. Selain itu, penggunaan sprinkler juga membantu Wildan mengurangi biaya tenaga kerja sebesar Rp1,5 juta per bulan dari biaya awal sebesar Rp5 juta.

Pemeliharaan dan Kendala dalam Penggunaan Mata Nosel

Meskipun penggunaan mata nosel bermata besar memberikan banyak manfaat, Wildan juga menghadapi kendala-kendala tertentu. Salah satunya adalah masuknya kerikil atau ranting ke dalam nosel, yang dapat menyebabkan perbesaran diameter mata nosel yang terbuat dari plastik. Oleh karena itu, Wildan harus mengganti mata nosel setiap bulan. Meskipun mata nosel yang terbuat dari kuningan lebih awet, dapat bertahan selama dua hingga tiga tahun, namun rentan terhadap karat akibat kandungan belerang dalam air.

Dampak Positif dari Penggunaan Mata Nosel Bermata Besar

Menurut Wildan, biaya penggantian mata nosel lebih murah dibandingkan dengan penggantian saringan pipa yang dapat mencapai Rp5 juta. Biaya penggantian mata nosel hanya sekitar Rp1 juta. Selain itu, Wildan tidak lagi menghabiskan waktu membersihkan dan memperbaiki saringan pipa dan mata nosel setiap bulan. Sebelum menggunakan mata nosel bermata besar, Wildan dan sepuluh karyawannya harus memeriksa dan membersihkan mata nosel dan saringan yang sering tersumbat oleh kerikil, pasir, dan ranting. Dalam penggunaan sprinkler mini yang banyak dipasang, setiap empat tanaman dipasang satu sprinkler mini.

Keunggulan dan Manfaat Sprinkler dengan Mata Nosel Bermata Besar

Wildan menjelaskan bahwa sprinkler dengan mata nosel berdiameter 12 mm dapat bekerja selama 24 jam, sedangkan pompa biasanya hanya dapat beroperasi minimal 15 jam per hari. Hal ini memberikan keunggulan bagi petani dalam efisiensi penggunaan air dan waktu. Dengan instalasi sprinkler yang tepat, Wildan dapat menyiram lahan pertanian seluas 15 hektar setiap harinya.

Dampak Positif Instalasi Sprinkler Pertanian

Penerapan instalasi sprinkler pertanian yang dilakukan oleh Wildan Mustofa memberikan dampak positif dalam pengelolaan kebun kentang. Metode penyiraman menggunakan sprinkler memastikan penyiraman yang merata dan efisien. Selain itu, penggunaan sprinkler dengan mata nosel bermata besar membantu mengurangi biaya tenaga kerja dan meminimalisir kerusakan pada tanaman akibat kelebihan atau kekurangan air.

Penutup

Penerapan cara pasang sprinkler pertanian oleh Wildan Mustofa membuktikan bahwa sprinkler dengan mata nosel bermata besar adalah solusi efisien dan praktis dalam penyiraman lahan pertanian. Penggunaan teknologi ini memungkinkan penyiraman yang merata dan efisien, menghemat biaya tenaga kerja, serta meningkatkan hasil produksi pertanian. Dengan keberhasilannya, Wildan Mustofa memberikan inspirasi bagi petani lainnya untuk menerapkan teknologi sprinkler dalam usaha pertanian mereka.

Document last updated at: Senin, 22 Mar 2021