Minggu, 09 Juni 2019

Jangan Sembarang Pilih Sikas Antik

Rambut lurus karena direbonding sah-sah saja ngetren di kalangan remaja putri. Namun, kalau model keriting berbalik jadi lurus lagi pada sikas, alamat pemilik gigit jari.

Itulah yang dialami seorang hobiis di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Daun sikas penghias teras belakang semula ikal menjuntai. Dalam 6 bulan, pola berombak itu luntur. Daun lurus lagi bak penggaris. Pakis jambe nama lain sikas yang semula primadona itu kini disingkirkan ke pinggir halaman. Sang hobiis kapok mengoleksi. Ia jera, semua Cycas revoluta pada akhirnya kembali ke sifat semula.

Menurut Irsan, pakar sikas di Kepaduri, Jakarta Barat, karakteristik sikas amat beragam. “Klop dengan nama revoluta, yang berarti perubahan. Pohon kerabat palem itu punya peluang berubah,” tutur Irsan. Karenanya hati-hati memilih. Bentuk tak lazim itu bisa dianggap permanen bila terjadi dalam setiap lingkar daun. Kalau hanya pada lingkaran terdalam, Irsan menyangsikan kelangenannya.

Sikas Antik

 

Kelainan Sikas Akibat mutasi Virus


Pria asal Sibolga, Sumatera Utara itu menuturkan ada 3 kategori kelainan sikas. Yaitu, daun variegata, batang kristata, dan perubahan bentuk daun. Kategori terakhir terjadi akibat mutasi sifat karena tanaman terserang virus. Daun menjadi keriting, rawing, ukuran mengecil, atau menyempit. Bentuk daun kembali normal bila tanaman mampu melewati fase kritis. Kemungkinan lain, pohon terserang tetap normal, tetapi anakan kembali ke bentuk lazim.

Buat penggemar sikas variegata hindari tanaman albino alias seluruh bagian berwarna putih. Fotosintesis pada tanaman ini tidak berlangsung sempurna. Karena “dapur” pemasok makanan untuk seluruh bagian tanaman bermasalah, jangan harap ia tumbuh lama. Kasus albino dapat dideteksi sejak biji berkecambah. Namun, persentase kejadian amat kecil, satu di antara ribuan kecambah.

Kelainan lain ialah golden alias daun berwarna emas. Bila fotosintesis tidak sempurna, tanaman mengalami klorosis dan akhirnya mati. Pilih yang berakar kuat dan berdaun hijau meski sedikit, agar tanaman tetap hidup normal. Idealnya perbandingan daun variegata dan hijau seimbang. Jangan ambil yang berdaun tipis karena mudah terbakar.

Salah satu kasus golden paling terkenal ialah sikas ujung emas milik H Suro di Meruya, Jakarta Barat. Semakin terik sinar matahari menerpa, semakin menguning daunnya. Hingga kini sikas berjuluk golden suro itu tetap bertahan dan menurun pada anakannya.









Sikas
Kristata paling baik terjadi di pangkal batang.

Kristata


Kelainan berupa batang ‘pecah’ bisa terjadi di pangkal, tengah, dan pucuk. Paling bagus di pangkal karena bentuk tanaman jadi unik. Lihat saja sikas koleksi Thomas Aquinas Santoso di Puri Indah. Jakarta Barat, yang bentuknya seperti kerang.

Bila pecah di bagian tengah, penampilan tanaman kurang cantik karena setelah melewati pecahan itu batang kembali normal. Kristata di pucuk masih lebih menarik, meski sosok kemudian jelek saat batang kian tinggi. Sifat kristata jarang permanen. Suatu saat ia kembali normal dan mengeluarkan beberapa pucuk sehingga bentuk rusak. Mata pucuk akan membesar dan jadi batang.

Document last updated at: Minggu, 9 Jun 2019