Sabtu, 20 Februari 2021

Varietas Myrmecodia dan Hubungannya dengan Semut dalam Simbiosis

Varietas Myrmecodia: Keunikan dan Distribusi Geografis di Indonesia dan Luar Negeri

Myrmecodia, sebuah anggota keluarga Rubiaceae, memiliki karakteristik yang sangat unik. Untuk melindungi diri dari predator, tumbuhan ini menyediakan lingkungan yang nyaman bagi semut. Simbiosis antara Myrmecodia dan semut ini saling menguntungkan kedua belah pihak. Dr. Muhammad Ahkam Subroto, seorang ahli peneliti utama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Bogor, menjelaskan bahwa hubungan antara Myrmecodia dan semut sangat menguntungkan.

Semut-sedang Myrmecodia tidak memilih-milih, asalkan itu adalah Myrmecodia, semut akan sukarela menghuninya. Melalui pengamatan budidaya di Kebun Stasiun Penelitian dan Alih Teknologi LIPI serta hutan Habema di Wamena, peneliti menemukan bahwa jenis Myrmecodia pendens dan M. tuberosa menjadi tempat tinggal mayoritas semut.

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Zoologi LIPI, semut dari genus Ochetellus sp Ochetellus - AntWiki. https://www.antwiki.org/wiki/Ochetellus. Diakses pada 20 Feb. 2021.dominan pada Myrmecodia tuberosa.

Di Indonesia, Myrmecodia tuberosa dapat ditemukan dengan mudah di beberapa tempat seperti Papua, Pulau Siberut, Flores, Kalimantan, dan Maluku. Mereka juga dapat dijumpai di hutan-hutan dataran rendah Semenanjung Malaysia, di mana mereka dikenal sebagai "rumah semut". Dr. Tukirin Partomiharjo, kurator anggota Rubiaceae dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI di Bogor, menjelaskan bahwa di Siberut, Myrmecodia tuberosa sering ditemukan di pinggir-pinggir jalan.

Tumbuhan ini memiliki umbi yang besar dengan diameter hingga 25 cm dan tinggi 45 cm, sehingga terlihat seperti sarang tawon jika dilihat dari kejauhan. Menurut literatur asing, M. tuberosa hidup nyaman di lingkungan dengan kelembapan tinggi dan intensitas matahari rendah.

Menurut Dr. M. Ahkam, Myrmecodia tuberosa memiliki sekitar 16 varietas, dan 10 di antaranya ditemukan di Indonesia. Beberapa varietas ini bersifat endemik, seperti M.t siberutensis yang hanya ditemukan di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Myrmecodia manusensis di Sulawesi Utara. Varian ini mudah dibedakan dari jenis lain karena posisi daun selalu berada di atas umbi, sedangkan pada Myrmecodia pendens, letak daun selalu berada di bawah umbi. Di bawah ini adalah beberapa varietas Myrmecodia tuberosa yang ada di Indonesia:

  1. Myrmecodia tuberosa bullosa: Jenis ini memiliki umbi dengan arah horizontal dan dapat ditemukan di hutan mangrove di Papua. Ukuran umbinya dapat mencapai diameter 20 cm.
  2. Myrmecodia tuberosa Jack. var versteegii: Jenis ini memiliki umbi berbentuk silindris dan dapat ditemukan di rawa-rawa dan hutan tropis dengan ketinggian 50 hingga 1.070 m di atas permukaan laut. Nama varietas ini diambil dari penemunya, yaitu Valeton pada tahun 1911. Bentuknya yang unik mirip dengan tapal kuda.
  3. Myrmecodia pulvinata Becc: Jenis ini memiliki umbi yang dominan berwarna abu-abu dan sering ditemukan menempel pada pohon eucalyptus dan melaleuca. Seperti varietas versteegii, jenis ini dapat ditemukan di rawa-rawa dan hutan tropis dataran rendah.
  4. Myrmecodia tuberosa papuana: Sesuai dengan namanya, jenis ini dominan di daratan Papua. Umbi jenis ini berbentuk silindris dan hidup nyaman di pantai hingga hutan dengan ketinggian 700 m di atas permukaan laut.
  5. Myrmecodia dahlii K.Schum: Jenis ini juga ditemukan di Papua dan memiliki sebaran habitat yang luas, mulai dari hutan hingga perkebunan rakyat. Salah satu hal unik dari jenis ini adalah buahnya yang berwarna merah cerah.
  6. Myrmecodia manusensis: Jenis ini sering dianggap istimewa karena dari umbi bisa tumbuh tiga batang cabang yang semuanya mengarah ke atas. Jenis ini mudah ditemukan di Papua dan biasanya hidup di pohon-pohon di sekitar rawa.

Karakteristik Lingkungan Tempat Myrmecodia Tumbuh dan Manfaatnya dalam Ekosistem

Myrmecodia tumbuh dengan baik di lingkungan dengan kelembapan tinggi dan intensitas cahaya yang rendah. Habitat-habitat yang cocok untuk tumbuhnya Myrmecodia meliputi hutan mangrove, rawa-rawa, dan hutan tropis dataran rendah.

Mereka dapat hidup di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Pulau Papua, Pulau Siberut, Flores, Kalimantan, dan Maluku. Keunikan dari Myrmecodia adalah kemampuannya untuk membentuk simbiosis dengan semut. Semut-semut ini memberikan perlindungan pada tumbuhan ini, sementara Myrmecodia menyediakan tempat tinggal dan sumber makanan bagi semut.

Simbiosis semut dan Myrmecodia memiliki manfaat ekologis yang signifikan. Semut-semut yang tinggal di dalam tumbuhan ini membantu melindungi Myrmecodia dari serangan predator seperti serangga herbivora. Mereka juga membantu menyebarkan biji tumbuhan ini ke tempat-tempat baru melalui interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Selain itu, Myrmecodia juga memberikan kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka dapat menjadi tempatberlindung bagi berbagai spesies serangga dan hewan kecil lainnya, serta menyediakan sumber makanan yang penting dalam rantai makanan ekosistem.

Ketika mengeksplorasi keunikan varietas Myrmecodia, kita menemukan variasi yang menarik dalam bentuk, ukuran, dan habitat tempat tumbuhnya. Setiap varietas memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan tertentu.

Misalnya, varietas Myrmecodia tuberosa bullosa dapat ditemukan di hutan mangrove, sementara varietas Myrmecodia tuberosa Jack. var versteegii hidup di rawa-rawa dan hutan tropis dengan ketinggian tertentu. Penemuan-penemuan ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang keanekaragaman hayati di Indonesia dan pentingnya menjaga habitat-habitat alami di mana Myrmecodia tumbuh.

Dalam konteks keberadaan Myrmecodia dan simbiosis semut, perlu diperhatikan pula perubahan lingkungan yang sedang terjadi di seluruh dunia. Deforestasi, perubahan iklim, dan aktivitas manusia lainnya dapat mempengaruhi populasi Myrmecodia dan semut yang bergantung pada mereka.

Oleh karena itu, upaya konservasi dan perlindungan terhadap habitat Myrmecodia dan semut menjadi sangat penting. Kita perlu memastikan kelestarian lingkungan tempat tumbuhnya Myrmecodia agar simbiosis yang saling menguntungkan antara tumbuhan dan semut tetap berlangsung.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, varietas Myrmecodia menawarkan keunikan yang menarik dalam dunia tumbuhan. Simbiosis yang terjalin antara Myrmecodia dan semut menjadi salah satu contoh hubungan mutualisme yang menguntungkan kedua belah pihak. Distribusi geografis Myrmecodia meliputi berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri. Varietas-varietas yang ditemukan di Indonesia memiliki adaptasi khusus terhadap lingkungan tempat tumbuhnya.

Keberadaan Myrmecodia memiliki peran penting dalam ekosistem, termasuk melindungi diri dari predator dan memberikan kontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Dalam konteks perubahan lingkungan saat ini, perlindungan habitat Myrmecodia dan semut menjadi sangat penting. Dengan menjaga keberadaan Myrmecodia, kita juga dapat menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian lingkungan alam Indonesia yang kaya akan keunikan dan keindahan.

Document last updated at: Sabtu, 20 Feb 2021