Selasa, 09 Maret 2021

Durian: Penanaman, Ekspor, dan Inovasi MARDI dalam Mengembangkan Buah Durian di Malaysia

Potensi Durian sebagai Sumber Devisa dan Pasar Luar Negeri

Durian telah menjadi salah satu buah andalan Malaysia yang sukses meraup devisa. Kehadirannya yang segar dan berbagai olahan yang lezat telah mengisi pasar lokal maupun mancanegara. Dalam rangka mengoptimalkan potensi ini, Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) telah melakukan berbagai penelitian dan pengembangan terhadap Durio zibethinus. Tulisan ini akan mengulas hasil penelitian MARDI serta permasalahan dan solusi terkait penanaman durian, ekspor durian, dan upaya inovatif yang dilakukan oleh MARDI.

Penanaman Durian dan Keunggulan Varietas-Varietasnya

Penanaman durian di Malaysia saat ini menduduki peringkat pertama dengan sebagian besar kebun durian tersebar di semenanjung Malaysia. Baik dalam skala kecil maupun komersial, kebun durian dapat ditemukan hampir di seluruh semenanjung tersebut. Sentra penanaman terbesar terdapat di Penang dengan luas 100.000 hektar, diikuti oleh Johor dengan 40.000 hektar, Kelantan dengan 20.000 hektar, dan Perak serta Pahang masing-masing dengan 10.000 hektar. Varietas yang umum ditanam antara lain D24, MDur 78, MDur 79, dan D99. Masing-masing varietas memiliki keunggulan pada citarasa, produktivitas, dan harga. Setiap daerah juga memiliki varietas durian khasnya sendiri, seperti durian udang merah yang terkenal di Penang.

Tantangan dalam Ekspor Durian dan Inovasi MARDI

Pada era 1980-an, penanaman durian secara komersial mulai berkembang di Malaysia. Saat itu, petani didorong untuk menanam durian karena terbuka peluang ekspor ke Singapura. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa durian menjadi buah segar utama yang diekspor dari Malaysia. Pada tahun 1992, total ekspor durian mencapai 26.786 ton per bulan, dengan lebih dari 90% diekspor ke Singapura. Namun, saat ini terjadi penurunan pengiriman durian ke negara tersebut, hanya sekitar 15.000 ton per bulan. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan larangan pengiriman durian dengan mobil yang diterapkan oleh Singapura. Aroma khas durian yang kuat dan permintaan untuk pengiriman dalam bentuk durian bulat utuh menjadi alasan di balik kebijakan tersebut.

Meskipun terjadi penurunan ekspor, petani durian di Malaysia tidak perlu khawatir karena masih ada permintaan yang tinggi di pasar lokal. Durian lokal sangat diminati oleh pecinta durian Malaysia. Durian dari Siam juga tersedia di pasaran, meskipun jumlahnya tidak sebanyak durian lokal. Namun, selama durian lokal masih tersedia, durian impor tidak begitu diminati.

Inovasi MARDI dalam Pengembangan Durian

MARDI telah berhasil mengembangkan varietas-varietas durian yang unggul dengan citarasa yang lezat. Saat ini, MARDI fokus pada pengembangan varietas durian yang tahan terhadap penyakit kanker batang, yang menjadi musuh nomor satu bagi para petani durian. Serangan penyakit ini dapat menyebabkan gagal panen yang merugikan. MARDI melakukan persilangan berbagai klon durian untuk mendapatkan varietas yang tahan terhadap penyakit phytophthora ini. Namun, saat ini varietas tersebut masih dalam tahap penelitian di lapangan dan belum dapat dimanfaatkan secara luas. Proses merilis suatu varietas baru juga tidak mudah karena persyaratannya yang ketat. Oleh karena itu, bibit durian hanya dijual melalui MARDI dan tidak tersedia secara bebas.

Selama menunggu varietas baru tersebut dirilis, petani disarankan menggunakan durian hutan sebagai batang bawah. Durian hutan ini lebih tahan terhadap serangan bakteri Fusarium oxysporum, yang merupakan penyebab penyakit phytophthora. MARDI telah memproduksi bibit durian hutan ini dalam skala massal dengan harga sekitar Rp23.000 untuk bibit berukuran 80 cm, dan harga Rp11.500 untuk bibit biasa.

Strategi Pemasaran dan Pengolahan Durian

Salah satu kendala yang dihadapi petani durian adalah pemasaran saat panen raya. Beberapa daerah panen durian secara serempak, sehingga terjadi kelebihan pasokan yang menyebabkan harga turun dan banyak buah yang tidak dapat dimanfaatkan. Untuk mengatasi hal ini, petani disarankan untuk menanam minimal 4 varietas dalam satu lahan.

Formula yang dianjurkan adalah 30% D99, 50% D24, dan sisanya sesuai dengan preferensi petani. Klon D99 berfungsi sebagai pemberi benangsari terbaik, sementara D24 memiliki harga jual yang tinggi dan dapat tumbuh dengan baik di berbagai lokasi. Dengan kombinasi varietas tersebut, volume panen dapat diatur sehingga dapat berlangsung sepanjang tahun.

D99 biasanya dipanen pada awal Juni, diikuti oleh D24 bulan berikutnya. Varietas hibrida dari Thailand, seperti D159 alias monthong atau D123 alias chanee, dipanen setelahnya. Cara ini banyak digunakan oleh petani di Cameron Highland dan Balik Pulau, Pahang.

Selain itu, terdapat juga alternatif lain dalam menghadapi masalah pasokan berlebihan yaitu dengan mengolah durian menjadi berbagai produk olahan pangan seperti tepung, permen, roti, atau dodol. MARDI telah menjalin kerjasama dengan beberapa pengusaha industri kecil dalam mengembangkan produk olahan durian ini. Ternyata produk-produk olahan tersebut diminati oleh konsumen baik dalam negeri maupun ekspor. Industri pengolahan durian pun mengalami perkembangan yang pesat.

MARDI juga tidak berhenti hanya pada pengembangan varietas dan pengolahan durian. Mereka juga melakukan inovasi dalam peralatan pengolahan durian. Salah satu contohnya adalah pengembangan alat untuk mencetak dan memasak lemper durian yang terbuat dari aluminium. Dengan alat ini, proses produksi lemper dapat dilakukan dengan lebih cepat dan praktis. Sebelumnya, petani mengandalkan bambu sebagai cetakan dan tungku untuk memanggang lemper durian.

Pemasaran Durian melalui FAMA

Setelah menghasilkan panen durian, petani bekerja sama dengan Federal Agricultural Marketing Authority (FAMA) untuk memasarkan buah durian mereka. FAMA bekerja sama langsung dengan petani dalam proses pemasaran. Hasil panen durian disetorkan ke FAMA, dan kemudian disebarluaskan ke pasar grosir, pasar swalayan, atau pasar malam. FAMA juga mengatur jadwal dan lokasi pasar malam. Hal ini menjelaskan mengapa hampir setiap malam di Kuala Lumpur diadakan pasar malam yang menjual berbagai produk durian.

Penutup:

Durian merupakan salah satu buah unggulan Malaysia yang mendatangkan devisa negara. Baik sebagai buah segar maupun dalam bentuk olahan, durian memiliki pasar yang luas baik di dalam negeri maupun mancanegara. Peranan MARDI dalam mengembangkan durian sangatlah penting, mulai dari pengembangan varietas unggul, penelitian untuk mendapatkan durian tahan penyakit, hingga pengembangan industri pengolahan durian. Dengan kerjasama antara petani, MARDI, dan FAMA dalam proses produksi dan pemasaran durian, diharapkan sektor durian di Malaysia terus berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

Untuk mengakhiri artikel ini, mari kita semua mendukung petani durian dan mengapresiasi kelezatan buah ini dengan membagikan artikel ini kepada orang lain. Mari bersama-sama mempromosikan durian Malaysia kepada dunia!

Document last updated at: Selasa, 9 Mar 2021