Sabtu, 20 Februari 2021

Kilau Durian Emas EM-24: Mengungkap Kelezatan Durian Terbaik di Kabupaten Kampar, Riau

Durian EM-24 menawarkan pengalaman yang luar biasa bagi para penikmat durian. Dengan daging buah berwarna kuning yang mengkilap seperti tembaga, Durian EM-24 memiliki daya tarik yang tak tertandingi. Rasanya yang enak, legit, dan wangi membuatnya menjadi primadona di tengah persaingan durian di Riau. Tidak hanya itu, tekstur daging buah durian emas ini lembut dan nyaris tanpa serat, memberikan pengalaman makan yang memuaskan.

Meskipun nama Durian EM-24 mirip dengan varietas D-24 yang terkenal, kedua jenis durian ini sebenarnya berbeda. Durian EM-24 adalah varietas yang unik dengan karakteristiknya sendiri. Hal ini sering menyebabkan kebingungan di antara penangkar buah dan pecinta durian. Namun, ahli durian seperti Panca Jarot Santoso, seorang peneliti durian di Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok, telah memastikan perbedaan antara kedua varietas tersebut.

durian super em4

Menjadi Sorotan Para Mania Durian di Nusantara

Selama dua tahun terakhir, Durian EM-24 telah menjadi incaran utama para mania durian. Awalnya, kelompok pecinta durian keturunan Tionghoa dari Pekanbaru datang ke Kampar dengan tujuan mencari durian tembaga. Namun, saat menikmati durian tembaga tersebut, mereka menemukan kelezatan Durian EM-24 yang luar biasa. Keberadaan pohon induk Durian Tembaga yang berdekatan dengan pohon Durian EM-24 membuat pencinta durian semakin penasaran dengan durian berwarna emas ini.

Pohon Durian EM-24 dan Durian Tembaga tersebut dimiliki oleh keluarga penangkar durian terkemuka di Riau. Pohon Durian EM-24 dirawat oleh Syamsir, sementara pohon Durian Tembaga oleh Abu Bakar, sang kakak. Abu Bakar juga dikenal sebagai penelur nasional durian tembaga yang sukses. Kedatangan para pecinta durian asal Pekanbaru yang menikmati durian tembaga tersebut telah membantu mempopulerkan nama Durian EM-24 di kalangan pecinta durian.

Karena kepopulerannya, lahan di sekitar pohon Durian EM-24 harus dipagar dan digembok agar buah yang jatuh tidak dicuri. Berbeda dengan pohon Durian Monthong yang dibiarkan tumbuh di pinggir jalan tanpa pagar, masyarakat Kampar, khususnya di Kecamatan Tambang, lebih memilih durian "pendatang" ini karena sesuai dengan selera mereka.

Keajaiban Pohon Induk Durian EM-24

Lokasi pohon induk Durian EM-24 terletak di Desa Sei Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Jaraknya sekitar 30 km atau 45 menit perjalanan mobil dari Pekanbaru ke Bangkinang. Pohon ini mengesankan dengan usianya yang mencapai 240 tahun dan tingginya yang mencapai 70 m. Lingkar batangnya sebesar 2 pelukan orang dewasa. Meskipun beberapa cabang utamanya terlihat lapuk karena usia, pohon ini masih mampu menghasilkan sekitar 400 buah per tahun.

Keberuntungan bagi masyarakat adalah bahwa pohon ini dimiliki oleh keluarga penangkar durian yang telah mempersiapkan pewaris untuk melanjutkan tradisi Durian EM-24. Tiga belas tahun yang lalu, Syamsir melakukan okulasi pada 4 bibit Durian EM-24. Sekarang, tanaman tersebut telah tumbuh setinggi 25 m dan menghasilkan rata-rata 60 buah per tahun. Kontribusi keluarga penangkar ini dalam memperkenalkan Durian Kampar ke tingkat nasional tidak dapat disangkal.

Menurut Ir Nurhasni, seorang staf pengawas benih dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di Riau, selain Durian EM-24, ada empat jenis durian Kampar lainnya yang juga digemari oleh pecinta durian. Salah satunya adalah Durian Kunyit yang memiliki warna kuning seperti kunyit. Ada juga Durian Jantung yang memiliki rasa manis kering. Durian Krim Madu juga menjadi favorit karena dapat bertahan dalam perjalanan jauh, dan Durian Bakul yang memiliki ukuran raksasa. Bagi Anda yang penasaran ingin mencicipi Durian EM-24 dan durian Kampar lainnya, bulan November hingga Desember adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi daerah tersebut. Kesegaran dan kelezatan durian akan memuaskan hasrat Anda.

duren em 24

Durian EM-24 dan Kelezatannya yang Membahagiakan

Durian EM-24 adalah durian yang luar biasa dengan daging buah berwarna kuning yang menarik seperti emas 24 karat. Selain itu, rasanya juga lebih enak, legit, dan wangi. Durian EM-24 memiliki tekstur daging buah yang sangat lembut, nyaris tanpa serat, dan bijinya yang kempes membuat daging buah menjadi sangat tebal. Durian ini memiliki bobot sekitar 2,5 hingga 3 kg dan biasanya mengandung 2 hingga 3 biji yang normal. Kelezatan Durian EM-24 telah membuatnya menjadi favorit di kalangan pecinta durian di Riau dan bahkan melampaui popularitas Durian Thailand.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun sebutan EM-24 terdengar mirip dengan D-24, sebuah varietas durian yang dikembangkan oleh lembaga riset pertanian di Malaysia yang dikenal sebagai MARDI, kedua varietas tersebut sebenarnya berbeda. Peneliti durian di Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok, yaitu Panca Jarot Santoso, menegaskan bahwa Durian EM-24 memiliki karakteristik yang berbeda dengan D-24.

Mania Durian dan Pencarian Durian Terbaik

Dalam beberapa tahun terakhir, Durian EM-24 telah menjadi incaran para pecinta durian yang lebih sering disebut sebagai "mania durian". Awalnya, para pecinta durian keturunan Tionghoa dari Pekanbaru datang ke Kampar dengan tujuan mencari Durian Tembaga yang terkenal. Namun, ketika mereka mencicipi Durian Tembaga, mereka menemukan kelezatan Durian EM-24 yang melebihi ekspektasi mereka. Keberadaan pohon Durian Tembaga yang berdekatan dengan pohon Durian EM-24 membuat para pecinta durian semakin penasaran dengan durian berwarna emas ini.

Pohon Durian EM-24 dan Durian Tembaga yang terletak di lahan keluarga penangkar durian di Kabupaten Kampar telah menjadi sorotan para mania durian di Nusantara. Populernya Durian EM-24 telah membantu memperkenalkan Kabupaten Kampar sebagai destinasi durian terbaik di Indonesia. Pencarian para mania durian ini telah membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat dan membantu memperkenalkan kekayaan durian di Riau kepada dunia.

Keajaiban Pohon Induk Durian EM-24

Pohon Durian EM-24 yang menjadi pohon induk berada di Desa Sei Pinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Lokasinya sekitar 30 km atau 45 menit perjalanan mobil dari Pekanbaru ke Bangkinang. Pohon tersebut mengesankan dengan usianya yang mencapai 240 tahun dan tingginya yang mencapai 70 m. Lingkar batangnya sebesar 2 pelukan orang dewasa. Meskipun beberapa cabang utamanya terlihat lapuk karena usia, pohon ini masih mampu menghasilkan sekitar 400 buah durian per tahun.

Masyarakat setempat merasa beruntung karena pohon ini dimiliki oleh keluarga penangkar durian terkemuka di Riau. Keluarga ini telah menyiapkan generasi penerus untuk melanjutkan tradisi Durian EM-24. Tiga belas tahun yang lalu, Syamsir melakukan okulasi pada 4 bibit Durian EM-24. Saat ini, tanaman tersebut telah tumbuh setinggi 25 m dan menghasilkan rata-rata 60 buah durian per tahun. Kontribusi keluarga penangkar durian ini dalam mempopulerkan Durian Kampar di tingkat nasional tidak dapat diabaikan.

Selain Durian EM-24, masih ada empat jenis durian Kampar lainnya yang juga digemari oleh para pecinta durian. Durian Kunyit memiliki warna kuning yang mirip dengan kunyit. Durian Jantung memiliki rasa manis kering yang khas. Durian Krim Madu menjadi favorit karena daya tahannya yang tinggi dalam perjalanan jauh. Sedangkan Durian Bakul memiliki ukuran yang sangat besar. Untuk mencicipi Durian EM-24 dan durian Kampar lainnya, bulan November hingga Desember adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Kabupaten Kampar dan menikmati kesegaran serta kelezatan durian yang memuaskan.

Penutup dan Kesimpulan

Durian EM-24 dan durian Kampar telah mencuri perhatian para pecinta durian di Indonesia dan bahkan melebihi popularitas durian Thailand. Kelezatan Durian EM-24 dengan daging buah kuning yang tebal, tekstur yang lembut, dan rasa yang lebih enak telah membuatnya menjadi favorit di Riau dan menjadi incaran para mania durian di seluruh Nusantara.

Pencarian Durian EM-24 dan durian Kampar terbaik telah membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat di Kabupaten Kampar, Riau. Pohon Durian EM-24 yang menjadi pohon induk di Desa Sei Pinang menjadi keajaiban dengan usianya yang mencapai 240 tahun. Keluarga penangkar durian yang memiliki pohon induk ini telah berperan penting dalam memperkenalkan Durian Kampar kepada dunia dan mempertahankan tradisi penangkaran durian yang berharga.

Tidak hanya Durian EM-24, tetapi juga varietas durian Kampar lainnya seperti Durian Kunyit, Durian Jantung, Durian Krim Madu, dan Durian Bakul juga memiliki daya tarik sendiri bagi pecinta durian. Keberagaman durian Kampar menambah kekayaan kuliner di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk mencicipi berbagai jenis durian yang lezat.

Bagi para pecinta durian, bulan November hingga Desember adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Kabupaten Kampar dan merasakan kesegaran serta kelezatan durian yang memuaskan. Durian EM-24 dan durian Kampar akan memenuhi hasrat Anda akan rasa, tekstur, dan aroma durian yang khas.

Dengan demikian, Durian EM-24 dan durian Kampar telah mengukuhkan diri sebagai ikon durian di Indonesia, menawarkan pengalaman kuliner yang luar biasa, dan menjadi daya tarik wisata kuliner yang tidak boleh dilewatkan bagi pecinta durian. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Kabupaten Kampar dan menikmati kelezatan durian yang memikat dari varietas Durian EM-24 dan durian Kampar lainnya.

Document last updated at: Sabtu, 20 Feb 2021