Sabtu, 24 April 2021

Hanya Butuh 6 Bulan! Cepat Raih Keuntungan dengan Penanaman Makadamia di Lahan Anda Sendiri

Dalam upaya mengembangkan industri perkebunan dan mengoptimalkan potensi pertanian, penelitian terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas bibit tanaman. Salah satu contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Maharani Hasanah dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik di Bogor, yang berhasil mengembangkan teknologi pemanasan benih makadamia.

Teknologi inovatif ini meningkatkan daya kecambah benih, memperkuat ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta mempercepat waktu perkecambahan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi proses menanam makadamia yang efektif dan menggali lebih dalam mengenai kebutuhan perawatan, hama yang mungkin mengganggu, serta potensi hasil panen.

kacang makadamia

Proses Penanaman Makadamia

Penanaman makadamia dimulai dengan persiapan benih. Karena benih makadamia memiliki tekstur yang keras dan sulit berkecambah, teknologi pemanasan benih telah dikembangkan untuk meningkatkan keberhasilan perkecambahan. Dr. Maharani Hasanah melakukan riset yang mengungkapkan bahwa dengan pengovenan benih pada suhu 40°C selama 5 hari berturut-turut, daya kecambah benih meningkat hingga 65% dari rata-rata sebelumnya yang hanya 42%. Selain itu, waktu perkecambahan juga dapat dipersingkat menjadi 5 hari. Setelah melalui proses pengovenan, benih dapat ditanam dalam persemaian menggunakan media seperti pasir halus yang telah diayak.

Ada beberapa pilihan untuk persemaian makadamia, mulai dari nampan hingga polibag atau gelas plastik bekas kemasan air mineral. Pada persemaian menggunakan nampan, benih ditanam dengan jarak 10 cm x 10 cm di atas pasir setebal 20 cm. Penting untuk memperhatikan posisi benih, dengan letak melintang antara garis helium dan mikrofil. Helium adalah bagian bergabus pada permukaan biji, sedangkan mikrofil adalah tanda putih pada sisi yang berlawanan dengan helium. Setelah ditutup dengan pasir setebal 2 cm, tanaman perlu diberikan naungan agar tetap lembap. Suhu ideal untuk perkecambahan adalah antara 30 sampai 35°C, dan penyiraman rutin setiap hari akan mempercepat proses tersebut.

Perawatan dan Pemupukan

Setelah sekitar sebulan, benih makadamia akan mulai berkecambah dengan minimal dua daun. Pada saat ini, bibit dapat dipindahkan ke polibag dengan ukuran 20 cm x 30 cm. Media tanam yang efektif terdiri dari campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Dalam bulan kedua di polibag, bibit akan tumbuh hingga setinggi 30 cm dengan 10 daun tunggal. Untuk mendukung pertumbuhan yang optimal, setiap tahunnya diperlukan dosis pupuk sebesar 450 g NPK dan 45 g Urea per tanaman. Pemberian pupuk susulan dapat dilakukan setiap 6 sampai 8 minggu antara bulan September dan Maret.

Kebutuhan Air dan Ancaman Hama

Makadamia merupakan tanaman yang membutuhkan kelembapan tinggi selama pertumbuhan lambat dan produksi rendah. Irigasi yang tepat sangat penting untuk menjaga kebutuhan air tanaman. Tekanan air sebesar 0,6 bar dengan kedalaman tanah 76 cm dan jarak 1,8 m dari pangkal batang merupakan metode irigasi yang disarankan. Sebuah pohon muda (kurang dari 10 tahun) membutuhkan sekitar 9,5 liter air per hari, sementara pohon dewasa yang berumur lebih dari 10 tahun membutuhkan sekitar 19 liter per hari. Peningkatan irigasi dapat meningkatkan produksi hingga 10% saat musim hujan dan 50% saat musim kemarau.

Sementara itu, ada beberapa hama yang mungkin mengganggu pertumbuhan dan produksi makadamia. Di tempat asalnya, seperti di Waikea, Hawaii, beberapa serangga seperti Nezara viridula, Cryptophlebia illepida, C. ombrodelta, dan Hypothenemus obcurus dapat menyerang buah dan biji makadamia. Selain itu, cendawan Botrytis cinerea dapat menyerang bunga tua. Untuk mengatasi cendawan, penting untuk menghindari kelembapan yang terlalu tinggi. Di Indonesia, serangan hama dan penyakit pada makadamia belum banyak ditemukan, mungkin karena populasi makadamia di Indonesia masih relatif kecil.

buah kacang makadamia

Potensi Hasil Panen dan Pengolahan

Makadamia dapat mulai berbuah perdana pada umur 6 tahun jika berasal dari biji, atau 4 sampai 5 tahun jika menggunakan bibit okulasi. Pada saat itu, hasil panen rata-rata adalah sekitar 1 kg per pohon. Produksi makadamia akan meningkat setiap tahunnya, dan setelah 4 kali berbuah, produksi dapat mencapai 10 sampai 30 kg per tahun per pohon. Jika ditanam dalam skala luas, misalnya 1 hektar dengan 256 pohon, total produksi dapat mencapai 7,68 ton. Buah yang akan digunakan sebagai benih harus matang fisiologis, ditandai dengan kulit buah yang berwarna hijau tua dan tempurung yang berwarna cokelat tua. Sebelum disimpan, benih perlu dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 12 sampai 14%.

Untuk buah makadamia yang akan dikonsumsi, proses pengolahan diperlukan. Buah dikupas, dicuci, dan dikeringkan di atas nampan kawat selama 6 pekan. Alternatifnya, buah juga dapat dioven pada suhu 43°C selama 7 sampai 10 hari. Setelah itu, biji dapat dilepaskan dengan mudah dari batoknya. Kini, buah makadamia siap untuk dinikmati, dan kelezatannya telah menyebar hingga ke India dengan sebutan "jindili".

Penutup

Dalam artikel ini, telah dibahas tentang penanaman makadamia dan potensinya sebagai tanaman komersial yang menguntungkan. Makadamia merupakan tanaman yang tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan dan memiliki potensi hasil panen yang tinggi. Melalui pemilihan varietas yang tepat, teknik perkecambahan yang baik, perawatan yang optimal, dan manajemen hama yang efektif, petani dapat memperoleh hasil panen makadamia yang melimpah.

Selain itu, telah dijelaskan tentang kebutuhan air, pupuk, serta pencegahan dan pengendalian hama yang perlu diperhatikan dalam budidaya makadamia. Pengetahuan ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan produksi yang optimal.

Kesimpulan

Makadamia adalah tanaman yang menjanjikan untuk dikembangkan sebagai tanaman komersial. Dalam artikel ini, telah diuraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk sukses dalam budidaya makadamia, mulai dari perkecambahan biji hingga pengolahan buah.

Dengan pemahaman yang tepat tentang teknik penanaman dan perawatan yang optimal, petani dapat mencapai hasil panen yang melimpah dan mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan. Selain itu, makadamia juga menawarkan kelezatan dan manfaat kesehatan yang tinggi, membuatnya semakin diminati di pasar.

Makadamia adalah pilihan yang menarik untuk diversifikasi pertanian dan peluang usaha baru. Dengan pengetahuan dan kemauan untuk mengembangkan penanaman makadamia, kita dapat menyaksikan pertumbuhan industri yang menguntungkan dan menyediakan buah lezat yang dapat dinikmati oleh banyak orang.

Jadi, ayo mulai menanam makadamia dan menjelajahi potensinya dalam mencapai hasil panen yang melimpah serta manfaat ekonomi yang menjanjikan.

Document last updated at: Sabtu, 24 Apr 2021