Senin, 24 Juni 2019

Mengintip Koleksi Bonsai Pehobiis Dari Amerika Latin

Penampilan bonsai Ficus microcarpa dan Guapira fragrance seperti magnet yang menyedot perhatian pengunjung pameran di Dorado del Mar Beach and Golf Resort San juan, Puerto Riko. Percabangan beringin iprik Ficus microcarpa kompak, lebat, dan amat menawan dalam gaya informal. Itulah bonsai koleksi Pedro Morales, master bonsai Amerika Latin.

Di samping dua bonsai itu. panitia juga memajang jenis black pine yang tergolong langka di Indonesia. Chinese hat dengan daun semu mirip bunga berwarna merah muda ikut menyemarakkan ruang pamer. Tampak juga jenis fruta yang digelantungi buah kecil berwarna merah seperti melinjo. Pohon beringin dan asam pun turut hadir. Pameran bonsai itu merupakan rangkaian acara Kongres Bonsai Tropika yang berlangsung di ibukota negara San Juan.

Pehobiis Bonsai

Selama di Puerto Riko (bahasa Spanyol artinya berpotensi besar, red) saya berkeliling ke beberapa nurseri. Yang paling mengesankan adalah pemandangan di Jardin Selecto Garden and Bonsai Store 744 Ave Infentaria, San Juan. Pedro, sang Bonsai bagus juga dijumpai di rumah Gustavo di San Juan yang memiliki banyak jenis. Hobiis itu meletakkan koleksinya di pinggiran kolam renang.

Yang istimewa adalah sea grapes, tanaman berdaun lebar yang banyak tumbuh di pantai Puerto Riko. Penampilan bonsai itu tampak sangat tua dan tertata alami. Ia pun memajang beberapa Ficus subulata yang konon bibitnya justru berasal dari Sulawesi. Itu tergambar dari namanya laurel de Celebes. Kerabat beringin itu menarik lantaran batangnya seperti berbonggol dan tak ditumbuhi akar udara sebagaimana ficus lain.

Jose Luis, anak muda yang menggeluti bonsai sejak usia sepuluh tahun juga memiliki bonsai yang tak kalah menarik, Neea buxifolia. Begitu pula cemara udangnya, termasuk bagus bahkan untuk kelas Indonesia. Beberapa tanaman masih berupa bahan dan dibiarkan tumbuh liar untuk membesarkan cabang. Kolektor lain di San Juan adalah Gadiel yang memiliki banyak Neea buxifolia dan ficus.
Ebb and flow

Bonsai Chinese hat
Bonsai Chinese hat berdaun seperti bunga

Nurseri di sebuah pegunungan, sekitar 30 km dari San Juan, menerapkan teknik yang belum dilakukan di Indonesia. Pot bonsai diletakkan dalam bak yang digenangi sedikit air. Seperti metode ebb and flow dalam budidaya hidroponik. Rupanya tempat ini adalah milik seorang pengumpul bahan bonsai. Bahan bonsai yang dijumpai antara lain Neea buxifolia, jeruk kingkit, hokian tea, dan bermacam ficus. Di tempat ini saya mencoba membuat bonsai dari pohon cerry raksasa.

Dalam perjalanan ke selatan di sekitar Ponce, kota terbesar kedua di Puerto Riko, ada nurseri milik Alexis Feliciano. Di nurseri itu bonsai ditata di atas tumpukan batako setinggi 0,5 m. Pohon di sini berbeda dengan yang ada di daerah utara. Di sini banyak botton wood dan Bucida spinosa yang belum ada di Indonesia. Struktur daunnya seperti ketapang, tetapi berukuran amat kecil. Selain itu ada loog wood, cemara angin, Tabebuia heterophylla dan beberapa tanaman lokal lain. Mereka diambil dari daerah kering di selatan pulau.

Bonsai
Bonsai Neea buxilolia

 

Kaya bahan bonsai

Puerto Riko kaya akan bahan bonsai. Hutan kering di sepanjang pantai banyak ditumbuhi sea grapes yang menawan dibonsai. Selain itu, santigi yang juga ada di Indonesia banyak tumbuh di tepi karang. Tumbuhan laut itu dilindungi sehingga tak bisa diambil sembarangan seperti di Indonesia. Di daerah barat daya pulau terdapat Guanica, taman Nasional kering yang dilindungi. Pepohonan yang tumbuh sangat memikat hati penggemar bonsai. Berbagai pohon tua eksotis banyak dijumpai. Di antaranya botton wood, loog wood, casuarina, melocactus, dan tabebuia.

Di taman Nasional El Yunque, satu-satunya hutan tropis di Amerika Serikat, jika kedapatan mencabut satu tanaman akan didenda US$ 1.000. Namun, hutan yang ditata seperti taman itu dapat dinikmati keindahannya oleh masyarakat. Hutan ini terletak di daerah timur pulau dengan curah hujan tinggi, 200 inci per tahun. Tanaman beraneka warna banyak tumbuh di daerah itu. Ia hutan tropis terkaya jenis floranya.

Document last updated at: Senin, 24 Jun 2019