Selasa, 04 Mei 2021

Meteor: Kehebatan dan Prestasi Perkutut Jawara Baru Indonesia

Meteor, burung perkutut yang luar biasa, telah mengukir prestasi yang mengagumkan di dunia kontes perkutut di Indonesia. Dalam serangkaian kompetisi yang berlangsung hingga Desember tahun lalu, burung ini telah meraih posisi juara sebanyak 26 kali. Bahkan, pada penampilan perdananya dalam kontes Kostrad Cup di Cilodong, Depok pada bulan Februari, Meteor langsung menyabet juara pertama, menciptakan prestasi yang cukup spektakuler. Gwan An, panggilan akrab dari pemilik burung ini, yaitu Andrianto Lembono, mengungkapkan kekagumannya terhadap prestasi tersebut.

perkutut meteor

Prestasi Meteor yang Membanggakan di Kompetisi Terbaik

Popularitas Meteor sebagai perkutut juara terus meroket. Saat turun dalam kategori "best of the best" dalam kontes merayakan HUT ke-58 Republik Indonesia di Bumi Serpong Damai, Tangerang, burung ini langsung menunjukkan keperkasaannya. Pada babak pertama, Meteor berhasil mencetak skor tertinggi. Bahkan saingan-saingannya seperti New Altis, Kobe Bryant, dan Umi Kalsum tidak berdaya menghadapinya. Mahkota juara pun akhirnya berhasil diraih oleh burung andalan Selancar Bird Farm Surabaya ini.

Mental Juara dan Ketangguhan Meteor di Berbagai Kontes

Meteor terus menguji mental juaranya dalam berbagai kompetisi. Tidak hanya bertanding di bawah terik matahari, burung ini juga mampu berprestasi di tengah guyuran gerimis. Kompetisi Piala Siliwangi V di Indramayu pada bulan Juni 2004 menjadi bukti keandalan Meteor. Meskipun cuaca tidak bersahabat, burung ini mampu meninggalkan pesaing-pesaingnya jauh di belakang. Keberhasilan tersebut menjadi bukti nyata akan kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh burung perkutut yang berasal dari ternakan Wayang Bird Farm (WBF) Tasikmalaya.

Trah Unggul dan Keistimewaan Suara Meteor

Tidak mengherankan jika keturunan VP-577 Golden Dragon dan betina WAT-91 Darussalam ini menjadi sorotan para pecinta perkutut di seluruh nusantara. Hendry Sobbandry, pemilik kandang, membeli Meteor dengan harga Rp 140 juta karena melihat potensinya sebagai pejantan pilihan. Betina yang menjadi induk berasal dari anakan WBF dengan kode ACC 1167A-9 dan WAT 485 Longkung. Meskipun bukan burung juara, keturunan Darussalam terkenal akan suara tengah yang menekan dan irama yang stabil. Kandang Golden Wayang yang menjadi tempat kelahiran Meteor saat ini banyak diminati oleh pecinta perkutut yang rela mengantri untuk mendapatkan anakannya dengan harga sekitar Rp 25 juta.

Bakat Juara yang Tampak Sejak Piyik

Meteor telah menunjukkan kualitasnya sebagai burung juara sejak ia masih piyik. Gwan An mengungkapkan prediksi bahwa burung ini akan menjadi juara saat berusia empat bulan. Pada kontes HUT ke-47 P3SI di Cilodong, Depok pada bulan Juni, burung ini dipindahkan ke Surabaya dan kemudian terus menorehkan prestasi gemilang di sana. Soemarjoto, seorang pengamat perkutut di Jakarta, juga mengakui keistimewaan suara Meteor yang unik. Suara burung ini merupakan perpaduan antara keindahan dan kejernihan yang jarang ditemui di Indonesia.

Diburu Kolektor dan Perawatan Intensif Meteor

Prestasi yang tinggi membuat burung Meteor menjadi incaran kolektor. Seorang peternak ternama dari Thailand Selatan, Vichai, bahkan pernah menawar harga hampir Rp 1 miliar untuk memboyong sang jawara. Namun, pemiliknya, Gwan An, tidak berniat untuk melepas burung ini. Meteor juga dikenal sebagai burung yang mendapat perawatan intensif. Selama seminggu sebelum bertanding, burung ini dikarantina dan sangkarnya dikeret setiap hari untuk melatih mentalnya. Pola makan burung ini diatur dengan cermat agar tidak kelebihan berat badan yang dapat memengaruhi kualitas suaranya. Selain itu, tiga hari sebelum kontes, Meteor diberi ramuan khusus untuk meningkatkan keindahan suaranya.

Bakat Keluarga dan Harapan Anakan Meteor

Saat ini, Meteor dikawinkan dengan betina Selancar Bumi Putera yang merupakan anak dari Roberto dan WAT Darussalam. Roberto adalah burung perkutut yang terkenal pada era 2000-an. Harganya pun mencapai Rp 50 juta per ekor untuk memesan anakannya. Hingga saat ini, telah ada sebelas anak yang lahir dari pasangan ini. Dua di antaranya tetap dipelihara di kandang Selancar Bird Farm karena kualitasnya yang mirip dengan Meteor, sedangkan sisanya telah dijual. Meskipun demikian, keinginan untuk menyaksikan penampilan anak-anak Meteor di kontes harus ditunda karena hingga saat ini belum ada yang ikut serta.

penutup

Dalam dunia perkutut di Indonesia, Meteor telah menjadi legenda baru dengan prestasinya yang mengagumkan dalam kontes-kontes perkutut. Kehebatannya yang luar biasa, suara khas yang menakjubkan, dan ketangguhannya di berbagai kondisi cuaca membuat burung ini menjadi buruan para kolektor. Meskipun demikian, Gwan An, sang pemilik yang bangga, tidak berniat untuk melepas Meteor. Dengan perawatan intensif dan perpaduan genetik unggul, Meteor terus menjadi jawara dan meninggalkan jejak prestasi yang sulit untuk ditandingi.

Dalam perkembangan selanjutnya, harapan akan penampilan anak-anak Meteor di kontes semakin tinggi. Dengan keturunan dari Roberto dan betina Selancar Bumi Putera, diharapkan akan lahir burung-burung juara baru yang memiliki kemampuan dan suara yang tak kalah mengagumkan seperti sang ayah. Pecinta perkutut di Indonesia dan pecinta burung di seluruh dunia akan terus menantikan penampilan luar biasa dari keturunan Meteor.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan kehebatan Meteor dan dunia perkutut di Indonesia. Ikuti berbagai kompetisi dan jadilah bagian dari penggemar perkutut yang menjunjung tinggi keindahan dan keunikan burung-burung ini. Bersiaplah untuk terpesona dengan suara yang memikat dan penampilan yang memukau dari perkutut jawara seperti Meteor.

Document last updated at: Selasa, 4 Mei 2021