Hari itu sepulang sekolah, begitu selesai meletakkan tas Harun langsung menuju halaman depan rumah. Sebuah tangga kecil didorong ke dekat dinding. Sekejap saja ia sudah asyik memetiki dompolan buah anggur belgia sebesar kelereng berwarna kuning terang. Ya, saat itu anggur belgia yang ditumbuhkan sang ayah di pergola halaman rumah berbuah lebat.
Tak hanya Harun yang tergoda. Beberapa anak tetangga kerap bertandang untuk ikut mencicipi. Pejalan kaki berhenti di depan rumah bukan sekali dua terjadi. Siapa tak tergiur melihat puluhan buah masak bergelantungan di pergola setinggi 2 m. Malah kerap ada yang bertanya, “Kok anggur di rumah saya tidak bisa berbuah seperti ini ya?”
Untuk menghadirkan buah berdompol seperti kerucut terbalik itu tak sulit. Asalkan tanah gembur, tidak mengandung garam, dan lempung ia tumbuh subur. Penanaman di halaman nan sempit tak masalah. Yang penting lahan terkena sinar matahari minimal 8 jam per hari dan tidak terlindung tanaman lebih tinggi.
Cukup sediakan bibit anggur belgia serta kayu dan kawat antikarat untuk para-para. Lalu lakukan perawatan rutin seperti pemupukan, penyiraman, dan pemangkasan. Dalam 1 sampai 1,5 tahun dompolan buah siap dipanen. Ingin mencoba? Inilah tahap-tahapannya.
Table Of Contents
Media Tanam
Pilih bibit sehat
Di lokasi yang sudah ditentukan buat lubang tanam berukuran panjang dan lebar 70 cm dengan kedalaman 60 cm. Tanah bagian atas pisahkan. Nantinya ia diaduk bersama pupuk kandang, kompos, dan pasir sebagai media tanam. Perbandingan ideal 1:2:1:1. Pasir bisa ditiadakan bila tanah sudah mengandung unsur itu. Ia berperan untuk menggemburkan tanah sehingga akar leluasa “bergerak”.
Pupuk kandang digunakan kotoran kambing, sapi, atau ayam. Kotoran kambing praktis karena bisa langsung digunakan. Kotoran sapi dan ayam mesti diangin-anginkan selama sebulan. Kecuali bila membeli yang sudah jadi.
Isi */2 bagian lubang tanam dengan campuran media. Sebelumnya taburkan 10 sampai 15 g atau segenggam antirayap seperti Dursband dan Furadan. Lalu letakkan bibit tepat di tengah 1 lubang cukup 1 tanaman. Baru timbun kembali dengan sisa media hingga mencapai ketinggian 2/3 lubang. Pengisian tidak penuh agar pupuk tidak “lari” bila tanah disiram. Syaratnya tanah berdrainase baik. Waktu penanaman tidak dibatasi musim.
Dirambatkan dengan bantuan rafia
Saat bibit ditanam, lengkapi dengan tali rafia yang dibentangkan dari batang ke para-para. Tujuannya untuk membantu sulur memanjat sekaligus mencegah bibit roboh bila terkena tiupan angin atau tersenggol orang. Sulur cukup diselipkan di bagian tengah rafia yang disobek.
Rangka para-para terbuat dari bambu. Supaya lebih awet dipakai besi atau beton cor tulang, tapi biaya lebih mahal. Dari rangka itu dibentangkan kawat antikarat sehingga membentuk kotak-kotak berukuran 40 cm x 40 cm. Ujicoba dengan buluh bambu ternyata hanya tahan kurang dari setahun.
Satu tanaman anggur cukup mengisi para-para berukuran 3,5 m x 3,5 m. Luasan lebih kecil, misal 2 m x 2,5 m memungkinkan, asal tanaman lebih rajin dipangkas. Ketinggian para-para di atas 2 m agar buah tak terganggu lalu-lalang orang.
Posisi tanaman idealnya terletak tepat di pusat para-para. Tujuannya agar begitu tanaman dipangkas percabangan memayung seimbang. Bila tidak memungkinkan, misal lokasi itu untuk lalu lalang mobil, anggur ditanam di tengah salah satu sisi bukan di sudut. Pembuatan para-para sebaiknya sebelum penanaman.
Pangkas untuk pembentukan cabang
Untuk menjaga kesehatan tanaman anggur belgia, semprotkan pestisida dosis ringan setiap minggu. Bila muncul ulat segera dienyahkan secara manual. Kehadiran lumut diatasi dengan menyikat sampai bersih. Penyemprotan pestisida dihentikan 14 hari menjelang panen.
Digunduli total
Setelah berumur setahun tanaman siap dibuahkan. Caranya ia dipangkas total. Setiap sulur berwarna hijau dipangkas. Yang disisakan hanya cabang berwarna cokelat. Daun digunduli sehingga mirip tanaman mati. Sisakan 3 sampai 4 mata untuk calon tunas baru. Selang 7 sampai 21 hari muncul tunas baru disertai kuntum bunga. Untuk merangsang pembungaan bisa disemprotkan paklobutrazol. Selama proses itu frekuensi penyiraman ditambah dari 1 menjadi 2 kali sehari. Volume 40 1 per tanaman.
Seleksi setelah Muncul tunas disertai dompol bunga
Begitu buah selesai dipanen seluruhnya istirahatkan tanaman selama 15 hari. Setelah itu bila hendak dibuahkan lagi, lakukan kembali pemangkasan berat dibarengi dengan pemupukan rutin. Perlakuan serupa tak hanya pada anggur belgia, tapi juga cocok untuk jenis bali, lavale, dan Caroline. Nah, selamat panen dari pergola sendiri.
Halaman terakhir diperbaharui pada 20 Agustus 2021