Sabtu, 27 Juli 2019

Bisnis Impor Ekspor Kayu Manis di Indonesia: Perjalanan dan Tantangan

Bisnis ekspor dan impor merupakan aspek penting dalam perekonomian suatu negara. Salah satu komoditas yang menjadi fokus dalam perdagangan internasional adalah kayu manis. Artikel ini akan membahas perjalanan bisnis impor ekspor kayu manis di Indonesia, menguraikan tantangan yang dihadapi, dan mengungkap potensi masa depan dalam perdagangan kayu manis.

kayu manis yang sedang dijemur

Sejarah dan Perubahan Dalam Bisnis Ekspor Kayu Manis

Sejak beberapa dekade terakhir, bisnis ekspor kayu manis di Indonesia telah mengalami pasang surut yang signifikan. Pada tahun 1990, pemerintah mengeluarkan surat edaran yang mencabut kuota ekspor kayu manis. Hal ini awalnya memberikan manfaat bagi para eksportir, karena permintaan terpenuhi dengan lebih baik. Namun, dampaknya mulai terasa dalam bentuk persaingan harga yang ketat, menyebabkan banyak eksportir berhenti beroperasi.

Tantangan dalam Bisnis Ekspor Kayu Manis

Salah satu tantangan utama dalam bisnis ekspor kayu manis adalah fluktuasi harga yang signifikan. Pada tahun-tahun keemasannya, harga kayu manis kualitas AA berkadar minyak tinggi dapat mencapai angka yang menguntungkan. Namun, setelah kuota ekspor dicabut, harga merosot drastis. Saat ini, harga kayu manis mengalami fluktuasi yang signifikan, tergantung pada berbagai faktor termasuk permintaan global dan produksi dari negara-negara pesaing.

Selain itu, jenis kayu manis juga menjadi faktor penting dalam dinamika bisnis ini. Jenis kayu manis Cinnamomum cassia asal Cina memiliki kadar minyak yang tinggi, tetapi rasanya lebih pahit dan cocok untuk bahan baku minyak asiri daripada sebagai bumbu. Jenis Cinnamomum burmanii asal Indonesia lebih disukai di pasar dunia karena memiliki rasa yang lebih enak. Namun, penjualan jenis C. cassia secara komersial dapat menggeser fokus dari jenis kayu manis yang lebih bernilai.

Potensi Masa Depan dalam Bisnis Ekspor Kayu Manis

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, bisnis ekspor kayu manis di Indonesia masih memiliki potensi yang besar. Indonesia merupakan salah satu pemasok utama kayu manis dunia, dengan hampir 80% pangsa pasar dikuasai oleh kayu manis dari Indonesia. Kualitas kayu manis terbaik masih diakui berasal dari Indonesia, terutama dari daerah Padang dan Kerinci.

Upaya untuk menjaga pasokan dan meningkatkan mutu produk dapat menjadi strategi penting dalam menghadapi persaingan. Perusahaan eksportir seperti PT Natrasco Spices Indonesia (NSI) telah berhasil mempertahankan dan meningkatkan volume ekspor kayu manis mereka. Diversifikasi produk juga bisa menjadi solusi, seperti mengolah kayu manis menjadi produk olahan tingkat tinggi seperti cinnamon capucino dan teh cinnamon yang semakin populer di pasar internasional.

Kesimpulan

Bisnis impor ekspor kayu manis di Indonesia telah melewati berbagai tantangan sepanjang waktu. Meskipun fluktuasi harga dan persaingan ketat menjadi kendala, potensi pasar global untuk kayu manis masih sangat menjanjikan. Penting bagi eksportir dan pekebun untuk terus berinovasi, menjaga kualitas produk, dan memanfaatkan tren pasar yang sedang berkembang.

Dalam upaya mengembangkan bisnis ini, kerjasama antara pemerintah, perusahaan, dan pekebun sangatlah penting. Pengembangan teknologi, peningkatan mutu produk, dan diversifikasi dalam pengolahan kayu manis dapat membawa industri ini menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Untuk menjaga industri ekspor kayu manis yang berkelanjutan, mari dukung upaya pekebun, perusahaan eksportir, dan pemerintah dalam mengembangkan bisnis ini. Berbagi informasi ini dengan orang lain dan terlibat dalam promosi produk-produk olahan kayu manis dapat membantu meningkatkan kesadaran dan permintaan global. Dengan kerjasama yang kuat, bisnis impor ekspor kayu manis Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Document last updated at: Sabtu, 27 Jul 2019