Jumat, 28 Juni 2019

Prospek Keuntungan Dan Nilai Bisnis Dari Budidaya Perkutut

The most beautiful bird. Bila ada survei tentang unggas paling merdu dan termahal, mungkin perkututlah jawabnya. Walau harga tinggi, burung ini banyak dicari. Harganya yang gonjang-ganjing tak menyurutkan langkah orang untuk menangkarkannya.

Tren memelihara dan menangkar perkutut merambah ke Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Palembang, Lampung, Batam, Bali, Lombok, Banjarmasin, bahkan Balikpapan. Untungkah menernakkan perkutut? Bila dilakukan survei terhadap para pemainnya, pasti semua menjawab bulat dengan satu kata, “ya”.

Bisnis Perkutut Itu Bagaikan tambang emas yang terus mengalirkan gemerincing rupiah kepada H Mochammad Huzaini. Demikian pula PS N.20 yang menggelembungkan pundi-pundi emas kakak beradik Candra dan Edo Sutanto. Harganya tak tanggung-tanggung, Rp 25 juta untuk darah Susi Susanti dan Rp 10-juta untuk trah PS N.20. Mendapatkannya pun tak mudah. Antrean panjang para hobiis dan penangkar lain menanti jatah keturunan kedua burung itu. Nurbuat Srimulat dari Jakarta misalnya, baru bisa menerima keturunan PS N.20 setelah menunggu selama 11 bulan. ( Baca : Harga Indukan Perkutut Mahal, Hobiis Siasati Dengan Arisan Perkutut )

Geopelia striata
Keuntungan Budidaya Perkutut

Berkah Rupiah Dari Bisnis Perkutut

Maraknya lomba perkutut mendorong hobiis mencari burung bagus. Farm penghasil trah juara jadi incaran. Beberapa hobiis kini mulai melirik bisnis penangkaran. Mereka yakin peluang bisnis perkutut masih terbuka lebar dengan prospek cukup menjanjikan.

Ibarat bunga, dunia perkutut sekarang ini tengah mekar-mekarnya. Aromanya semerbak menyebar ke daerah-daerah. Indikasi berkibarnya dunia perkutut adalah kian banyaknya peternak. Frekuensi lomba pun meningkat. Tanpa dua hal itu dunia perkutut bisa dikatakan melempem. Keduanya saling bertautan.

Karena lomba pula, aspek-aspek lain di dunia perkutut bisa tersentuh. Perajin sangkar banjir order. Tak ketinggalan peracik pakan serta pil perkutut. Juga untuk pendeteksi kelaminnya dicetaklah bandul. Demikian pula perajin cincin kian banyak pesanan. Belum lagi para penerbit yang mengeluarkan berbagai buku panduan tentang teknik budidaya dan seluk- beluk perkutut. Pendeknya, semua memperoleh berkah dari maraknya perkutut. Tuhan memang Maha Pemurah dan Maha Besar. Satu makhluknya saja telah bisa mendatangkan rezeki dan peluang bermacam-macam.

Bisnis Yang Menguntungkan

Perkembangan perkutut di tanah air pada tiga tahun terakhir sungguh menggembirakan. Ribuan peternak sudah berdiri bak jamur di musim hujan. Baik yang berskala gurem maupun peternak besar. Peningkatan penggemar pun demikian. Nyaris tiap kali lomba selalu saja ada pendatang baru.

Penggemarnya datang dari banyak kalangan. Mulai dari mahasiswa, guru, petani, pedagang, pegawai negeri, hingga kalangan elit pengusaha. Turut pula di bisnis ini kerabat keraton Yogyakarta seperti GBPH Prabukusumo, SPsi, adik Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bahkan, GKR Hemas, sang permaisuri pun menaruh minat terhadap satwa klangenan ini. Ia selalu mengikuti perkembangan perkutut karena banyak aspek bisa tergarap.

Itulah sebabnya, hobi perkutut kini telah bergeser ke bisnis dan bukan lagi hobi mumi. Dibanding dengan bunga deposito bank, percepatan kembali modal di perkutut jauh lebih tinggi. Coba simak hitung-hitungan sederhana berikut ini. Misalnya kita membeli sepasang perkutut umur 4 bulan seharga Rp6-juta. Empat bulan kemudian sudah menghasilkan sepasang anakan pertama. Taruh kata piyiknya dijual Rp 1 -juta sepasang. Maka dalam setahun minimal diperoleh Rp 12-juta. Ini baru dari 1 kandang. Kalau kita punya 5 kandang, bisa diprediksi nilai angka perolehannya.

Hitungan itu baru pada harga penjualan minimum. Sebab, dari 5 kali tetasan pasti ada 1 atau 2 ekor yang hasilnya istimewa dan laku dijual seharga Rp5-juta – Rp l0-juta per ekor. Piyik-piyik istimewa itu pun tak sulit dipasarkan, bahkan banyak diburu orang. Lihat saja di farm milik Edo Sutanto. Sebanyak 15 dari 70 kandang yang ada menjadi favorit pembeli karena menghasilkan piyik-piyik berkualitas. Malah, tak jarang peminat harus antre untuk mendapatkan piyik keluaran Cando BF itu.

Kandang Perkutut
Kandang Perkutut

liga segmen

Peternak kecil dengan modal terbatas tidak perlu berkecil hati. Sebab, pangsa pasar perkutut juga terbelah dalam beberapa segmen, yakni segmen bawah, menengah, dan atas. Jika tetap ingin beternak perkutut tapi modal pas-pasan, bisa main di kelas “ringan”. Sebab, perkutut dengan harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah pun banyak dicari. Perkutut harga murah bukan berarti jelek. Asalkan indukan bertrah bagus, tetap ada peluang untuk menurunkan anakan bagus.

Sampai saat ini tampaknya pasar lokal masih mampu menyerap produksi piyik yang mutunya beragam. Bertambahnya penangkar baru tak membuat pasar sulit. Toh. penggemar baru pun terus meningkat. Bahkan, yang sempat berhenti pun kini bermain lagi. Tak heran jika bisnis seputar perkutut tetap menarik.

Unggas ini memang mudah diternak dan cepat berproduksi. Apalagi bila yang ditangkar mempunyai suara dan darah bagus. Makin sering melahirkan perkutut bagus, keuntungan yang ditangguk pun semakin besar. Selain itu, beternak perkutut dapat dilakukan di lahan sempit. Biaya pakan juga tergolong murah. Seekor perkutut hanya menghabiskan biaya pakan Rp3.000 bulan. Dijual seharga Rp50.000, ekor berumur 1 bulan pun masih untung. Bandingkan dengan ternak ayam. Pakan mahal, tetapi harga jual murah.

Untuk memulai bisnis perkutut hingga meraup untung memang tak mudah. Nama besar juga harus dimiliki farm, karena penggemar kelas berat hanya memburu perkutut yang sudah kondang dan dari farm yang sudah punya nama. Yang penting rintislah dulu, baru uang datang kemudian

Document last updated at: Jumat, 28 Jun 2019