Senin, 24 Mei 2021

Meningkatkan Taraf Hidup Petani Melalui Penerapan Pupuk NPK Pelangi

Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya adalah petani. Sayangnya mayoritas petani sendiri justru masih belum memiliki taraf hidup yang memadai. Salah satu penyebabnya adalah belum diterapkannya pola pengolahan lahan yang baik sehingga belum dapat mencapai peningkatan produktivitas pertanian yang menjadi sumber pendapatan petani.

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah melalui penerapan pemupukan berimbang. Namun pada prakteknya usaha ini kerap mendapat hambatan seperti harga pupuk yang mahal serta sulitnya memperoleh jenis pupuk tertentu pada masa tertentu.

Pupuk NPK Pelangi hadir sebagai salah satu bentuk usaha memecahkan masalah tersebut. Pupuk NPK Pelangi memiliki kandungan hara makro yang sangat dibutuhkan tanaman, yaitu unsur N (Nitrogen), P (Phosfor) dan K (Kalium). Penggunaan pupuk NPK Pelangi pada berbagai lahan ujicoba, khususnya padi dan jagung, membuktikan bahwa pupuk ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga rata-rata 30 persen.

NPK Pelangi ternyata cukup digemari para petani karena, antara lain, penggunaannya yang praktis serta memudahkan mereka dalam memperoleh pupuk yang lengkap untuk melakukan pemupukan berimbang. Di dalam NPK Pelangi sudah terkandung pupuk urea (yang berbentuk granule), kemudian juga pupuk SP serta KC1, sehingga petani tidak perlu lagi repot-repot mencampur saat akan melakukan pemupukan.

Pemupukan Dasar


NPK Pelangi biasanya digunakan sebagai pupuk dasar yang diberikan pada saat 0-7 hari setelah tanam dengan dosis 250-300 kg per hektar untuk tanaman padi dan 300-400 kg per hektar pada tanaman jagung. Cara penggunaanya tidak berbeda dengan pupuk urea, untuk tanaman padi cukup ditebarkan dan pada tanaman jagung, ditanam pada lubang disamping benih.

Untuk membuktikan kehandalan pupuk NPK Pelangi sekaligus memasyarakatkan penggunaan pupuk majemuk berimbang kepada masyarakat petani, maka dilakukan demonstration plot (demplot) di berbagai daerah di Indonesia. Dari ujicoba di sekitar 300 lokasi di 12 propinsi terbukti terjadi peningkatan produksi sekitar 30 persen atau setara dengan 2 ton pada tanaman padi dan peningkatan 4 ton per hektar pada tanaman jagung.

Penerapan NPK Pelangi pada tanaman padi dan jagung juga memperlihatkan bahwa pupuk yang bentuk fisiknya berwarna-warni ini dapat membuat batang tanaman lebih kokoh dan tahan rebah serta lebih tahan terhadap hama penyakit. Disamping itu, bulir padipun jadi lebih berisi sehingga otomatis hasilnya pun bertambah.

Keunggulan ini disebabkan antara lain karena bahan baku NPK Pelangi berbentuk granule sehingga penyerapannya lebih tepat guna, dan tidak mudah hanyut ataupun menguap.

Meningkatkan Pendapatan


Pengalaman para petani yang telah menggunakan NPK Pelangi juga menunjukan bahwa pupuk ini dapat menunjang peningkatan pendapatan. Contohnya adalah H. Sarnadi, seorang petani asal Kec. Kasemen, Kab. Serang. Anggota kelompok ‘Tani Mukti’ ini mengaku bahwa dengan peningkatan produksi, keuntungan yang diperolehnya pun menjadi lebih tinggi. “Dengan biaya produksi rata-rata Rp. 3 juta per hektar, termasuk biaya tenaga kerja dan saprotan lainnya, sejak menggunakan NPK Pelangi saya bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp. 6,7 juta per hektar”, ujarnya. Produksi rata-rata H. Sarnadi sendiri mencapai 8,5 ton per hektar. Analisa usaha tani juga menunjukan bahwa dengan biaya pemupukan yang relatif sama dengan pupuk lainnya, petani bisa memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.

“Saya sangat senang menggunakan NPK Pelangi karena pemakaiannya praktis, tidak perlu lagi mencampur-campur dengan pupuk lain. Selain itu NPK Pelangi juga tidak cepat rusak walaupun disimpan dalam keadaan terbuka.”,demikian pengakuan Burhanudin Ganti, petani jagung dari Pohuwato, Gorontalo. Karena itu pula, penggunaan NPK Pelangi dapat mengurangi biaya tenaga kerja dan transportasi.

Juara Lomba


Kelebihan NPK Pelangi juga dibuktikan pada Lomba Pemupukan Berimbang Padi Sawah yang dilaksanakan di Subak Palean, Tabanan-Bali. Lomba yang diikuti kelompok-kelompok tani yang memakai beragam pupuk NPK itu dijuarai oleh kelompok tani pengguna NPK Pelangi. Pada ajang tersebut, NPK Pelangi meraih poin tertinggi setelah berhaasil meningkatkan produktivitas padi dari 4,25 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha atau sekitar 76 persen.

Pabrik di Berbagai Daerah


Untuk memudahkan petani serta menjamin ketersediaan pupuk NPK Pelangi, maka PT Pupuk Kalimatan Timur Tbk sebagai perusahaan pupuk yang mengembangkan NPK Pelangi, menjalin kerjasama dengan pihak swasta untuk mendirikan pabrik di berbagai daerah. Saat ini pabrik yang sudah beroperasi antara lain terletak di Bontang-Kaltim, Semarang-Jateng serta di Cirebon-Jabar. Segera menyusul pendirian pabrik di Jawa Timur, Sulsel dan Gorontalo.

Document last updated at: Senin, 24 Mei 2021