Selasa, 30 Maret 2021

Substrate Nutrient Film Technique: Sebuah Sinergi Dua Teknologi Hidroponik

Menelusuri Keuntungan dari Penggabungan Sistem Substrat dan Nutrient Film Technique (NFT) dalam Budidaya Tanaman Hidroponik

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya dalam budidaya tanaman hidroponik, PT Omnitech Indonesia (Grace Farm) di Bandung berhasil mengintegrasikan teknologi substrat dan Nutrient Film Technique (NFT). Dengan penggabungan ini, Grace Farm mencapai peningkatan produksi tomat hingga 20% per tanaman sambil mengurangi biaya produksi. Artikel ini akan menjelajahi keuntungan sinergi antara kedua teknologi ini dan implementasinya dalam budidaya hidroponik.

Budidaya hidroponik telah menjadi pilihan populer dalam pertanian modern karena memberikan kontrol yang lebih baik atas lingkungan tanaman. Salah satu teknik yang digunakan adalah NFT, di mana larutan nutrisi mengalir melalui akar tanaman. Namun, tantangan dalam budidaya hidroponik termasuk kekurangan nutrisi dan pengawasan yang rumit. Untuk mengatasi masalah ini, Grace Farm mengembangkan teknologi semi NFT yang menggabungkan sistem substrat dengan NFT.

cara kerja Nutrient Film Technique (NFT)

1. Pengertian Teknologi Semi NFT

Teknologi semi NFT menggabungkan keunggulan dari sistem substrat dan NFT. Pada sistem ini, substrat sekam bakar digunakan sebagai media tanam, yang memiliki kemampuan untuk menyimpan nutrisi dan cairan dengan baik. Sistem NFT digunakan untuk mengalirkan larutan nutrisi melalui akar tanaman. Dengan sinergi ini, tanaman dapat mendapatkan nutrisi yang cukup dan air yang terus-menerus, sementara substrat menyediakan kestabilan dan penyerapan nutrisi yang lebih baik.

2. Keuntungan Sinergi Substrat dan NFT

Keuntungan utama dari sinergi antara sistem substrat dan NFT adalah peningkatan produktivitas tanaman yang signifikan. Grace Farm telah berhasil meningkatkan produksi tomat sebesar 20%, dari 3 kg per tanaman menjadi rata-rata 3,6 kg per tanaman. Selain itu, buah yang dihasilkan memiliki penampilan yang lebih baik dan bebas dari retakan yang dapat mengurangi kualitasnya. Secara biaya, Grace Farm mampu memproduksi dengan biaya produksi sebesar Rp1.658 per tanaman, dibandingkan dengan Rp2.237 per tanaman pada sistem NFT lainnya. Dengan demikian, Grace Farm berhasil mencapai peningkatan produktivitas yang signifikan sambil mengurangi biaya produksi.

3. Budidaya dengan Sistem Substrat dan NFT

Greenhouse Grace Farm di Bandung dilengkapi dengan empat lajur bak semen sepanjang 24 meter dan lebar 70 cm, yang masing-masing dilapisi dengan plastik polietilen. Dalam sistem ini, bibit tomat ditanam di polibag bermedia sekam yang diatur dalam pola zigzag, dengan populasi 92 tanaman per lajur. Metode ini memungkinkan tanaman tumbuh subur dan menghasilkan daun yang hijau segar.

Pada umumnya, dalam budidaya sistem substrat, nutrisi diberikan melalui spaghetti chub yang ditancapkan di media sekam. Namun, Grace Farm mengadopsi sistem hidroponik NFT dengan menggunakan pipa PVC berdiameter 2,5 inci sebagai saluran distribusi nutrisi. Nutrisi dialirkan melalui pipa tersebut selama 24 jam dengan ketinggian aliran sekitar 2 cm di seluruh bak yang diberi kemiringan 2°.

4. Penghematan Biaya Melalui Aplikasi yang Efisien

Untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya, Grace Farm menggunakan polibag dengan diameter 15 cm yang memiliki 5 hingga 6 lubang di bagian bawahnya. Lubang-lubang ini berfungsi untuk menahan media sekam dan nutrisi. Dalam hal ini, bak dengan tinggi dinding 5 cm digunakan sebagai pengganti polibag yang biasanya mencapai 20 cm.

Grace Farm juga menggunakan mulsa plastik sebagai pengganti styrofoam untuk menutup permukaan bak. Mulsa plastik memiliki keunggulan dalam hal biaya, hanya sekitar Rp104 per tanaman, dibandingkan dengan biaya styrofoam sebesar Rp526 per tanaman. Mulsa plastik dapat digunakan hingga 5 kali penanaman dan tidak memerlukan pembersihan setelah panen seperti styrofoam. Pendekatan ini dijuluki sebagai "semi NFT" oleh Grace Farm.

5. Peningkatan Produktivitas dengan Biaya yang Lebih Efisien

Salah satu keistimewaan dari sinergi antara sistem substrat dan NFT ini adalah peningkatan signifikan dalam produktivitas tanaman. Grace Farm berhasil meningkatkan produksi tomat sebesar 20% dari 3 kg per tanaman menjadi rata-rata 3,6 kg per tanaman.

Selain itu, buah yang dihasilkan memiliki penampilan yang lebih baik dan bebas dari retakan yang mengurangi kualitasnya. Dalam hal biaya, Grace Farm mampu memproduksi dengan biaya produksi sebesar Rp1.658 per tanaman, sementara pekebun NFT lainnya mengeluarkan biaya sebesar Rp2.237 per tanaman. Dengan demikian, Grace Farm berhasil mencapai peningkatan produktivitas yang signifikan sambil mengurangi biaya produksi.

6. Kelebihan Teknologi Semi NFT

Penerapan teknologi semi NFT memiliki kelebihan tambahan. Selain meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya, sistem ini juga mengatasi beberapa masalah umum dalam budidaya hidroponik. Misalnya, dalam kondisi pemadaman listrik, sekam bakar yang digunakan sebagai substrat mampu menyimpan nutrisi dan cairan dengan baik, sehingga tanaman tetap mendapatkan pasokan nutrisi selama 2 jam, sementara tanaman hidroponik tanpa substrat biasanya akan layu dalam setengah jam.

Sistem semi NFT juga memastikan ketersediaan air dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman, dengan nutrisi yang mirip dengan sistem hidroponik lainnya, namun disesuaikan dengan kebutuhan tanaman tertentu.

Implementasi teknologi semi NFT oleh Grace Farm tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya, tetapi juga mengatasi masalah umum dalam budidaya hidroponik terkait nutrisi dan pasokan listrik. Sekam bakar sebagai media substrat mampu menyimpan nutrisi dan cairan dengan baik, memberikan pasokan nutrisi selama 2 jam saat terjadi pemadaman listrik, sementara tanaman hidroponik tanpa substrat biasanya akan layu dalam setengah jam.

Selain itu, sistem semi NFT juga memastikan ketersediaan air dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi tanaman, dengan komposisi pupuk yang disesuaikan dengan jenis dan umur tanaman. Grace Farm juga mengatur tingkat EC (Electro Conductivity) air nutrisi secara cermat untuk memenuhi kebutuhan tanaman dalam setiap tahap pertumbuhannya.

7. Hasil dan Implikasi

Dengan penerapan teknologi semi NFT ini, Grace Farm saat ini mampu memproduksi 5,3 ton tomat per bulan dengan kualitas yang baik. Hasil panen dibagi menjadi dua kelas, di mana kelas A (95%) dengan berat 5 ton dipasok ke pasar swalayan dengan harga Rp10.000 per kg, sedangkan kelas B (5%) dengan berat 3 kuintal dijual ke restoran dengan harga Rp5.000 per kg. Penerapan sinergi antara sistem substrat dan NFT tidak hanya meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi, tetapi juga memberikan kelebihan dalam hal pengawasan tanaman yang lebih mudah dan ketahanan terhadap gangguan pasokan listrik atau kekurangan air.

8. Masa Depan Budidaya Hidroponik

Kesuksesan Grace Farm dalam mengimplementasikan teknologi semi NFT ini menjadi acuan bagi industri pertanian hidroponik untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. Dengan perkembangan teknologi dan penelitian lebih lanjut, diharapkan akan ada terobosan baru dalam budidaya hidroponik yang dapat memperbaiki sistem yang sudah ada dan menghadapi tantangan yang muncul. Keberhasilan Grace Farm juga menunjukkan potensi besar dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan peningkatan ketahanan pangan di masa depan.

Penutup

Dalam menghadapi tantangan dalam budidaya tanaman hidroponik, penggabungan teknologi substrat dan NFT telah membuktikan efektivitasnya dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya. Grace Farm telah berhasil menerapkan sinergi antara kedua teknologi ini dengan sukses, membuktikan peningkatan produksi sebesar 20% sambil mengurangi biaya produksi. Selain itu, penggunaan sistem semi NFT ini juga memberikan keuntungan dalam pengawasan tanaman, ketahanan terhadap gangguan pasokan listrik, dan ketersediaan nutrisi yang cukup. Keberhasilan Grace Farm dalam mengimplementasikan teknologi ini menjadi acuan bagi industri pertanian hidroponik untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian lebih lanjut, diharapkan adanya terobosan baru dalam budidaya hidroponik yang dapat memperbaiki sistem yang sudah ada dan menghadapi tantangan yang muncul. Selain itu, kesuksesan Grace Farm juga menunjukkan potensi besar dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan peningkatan ketahanan pangan di masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dan mengatasi keterbatasan dalam produksi pangan.

Document last updated at: Selasa, 30 Mar 2021