Kamis, 13 Juni 2019

Imunomodulator Alami: Meningkatkan Kekebalan Tubuh dan Melindungi dari Virus dan Bakteri

Virus, bakteri, dan organisme mikroskopis lainnya selalu berusaha menyerang benteng pertahanan tubuh kita. Keberhasilan serangan organisme patogen ini sangat bergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh yang bertugas menjaga benteng pertahanan tersebut. Setiap menit, terjadi pertempuran tanpa henti antara sistem kekebalan tubuh dan pasukan penyakit.

Menurut Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, seorang farmakolog dari Universitas Indonesia, ketika benda asing masuk ke tubuh, sistem imun berusaha mengenali musuhnya. Jika benda tersebut diidentifikasi sebagai benda asing, sel-sel imun siap mengeluarkan senjata mereka untuk menyerang musuh tersebut. Sel makrofag adalah yang pertama kali berinteraksi dengan musuh dan memproduksi fagositosis untuk menelan musuh-musuh tersebut.

Namun, kekebalan tubuh hanya dapat menjalankan fungsinya dengan baik jika imunitas dalam kondisi normal. Imunitas dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan kondisi lingkungan sekitar kita. Jika imunitas terlalu rendah, kita perlu meningkatkannya, dan sebaliknya. Terkadang, tubuh kita gagal mengatur sistem kekebalan tubuhnya sendiri. Inilah saatnya penggunaan imunomodulator menjadi penting.

Bahan alami dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Meskipun ada berbagai jenis obat seperti siklosporin dan azathiopine yang berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, tren saat ini cenderung kembali ke bahan alami. Banyak konsumen yang mencari produk-produk berbahan alami dibandingkan obat kimia. Oleh karena itu, banyak dokter yang meresepkan suplemen herbal sebagai pendukung sistem kekebalan tubuh.

Saat ini, di pasaran terdapat banyak suplemen yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa produk imunomodulator yang populer antara lain Nature Firstine MultiStart Woman, Nature Firstine MultiStart Man, Fituno, Vipro-G, Ester C, Stimuno, dan Echinacea. Nature Firstine MultiStart Woman dan Nature Firstine MultiStart Man diproduksi oleh Kimia Farma dan ditujukan untuk manusia lanjut usia yang kekebalan tubuhnya menurun. Suplemen ini mengandung cordycep, spirulina, dan fitonutrien yang berperan dalam memperkuat kekebalan tubuh.

Sementara itu, Fituno dirancang khusus untuk orang-orang yang aktif bekerja tanpa henti, sering terpapar polusi udara, makan makanan cepat saji berpengawet, dan mengandung pewarna buatan. Fituno mengandung bahan-bahan seperti echinacea, mengkudu, dan meniran yang memiliki efek imunomodulator yang baik. Semua bahan-bahan dalam Fituno telah melalui uji klinis dan dipilih dengan cermat untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.

Flavonoid juga memiliki peran penting sebagai imunomodulator alami. Meniran, jahe merah, jintan, dan temulawak adalah beberapa contoh tumbuhan yang mengandung flavonoid dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Jintan hitam, yang telah digunakan sebagai peningkat daya tahan tubuh sejak peradaban Mesir kuno, memiliki kemampuan melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Dalam beberapa penelitian, jintan hitam terbukti efektif dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, tidak semua jenis flavonoid dapat berfungsi sebagai imunomodulator. Misalnya, flavonoid pada daun katuk hanya berperan dalam peningkatan produksi air susu ibu dan tidak dapat diandalkan sebagai peningkat kekebalan tubuh. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi herbal, penting untuk melakukan pengujian terlebih dahulu untuk memastikan keefektifannya.

Tetapi perlu diingat bahwa penggunaan imunomodulator juga memiliki batasan. Jika digunakan secara berlebihan, dapat menyebabkan berbagai penyakit. Dr. Arijanto Jonosewojo, seorang spesialis penyakit dalam di RS Dr. Soetomo, Surabaya, mengingatkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Selain itu, imunomodulator tidak dianjurkan bagi penderita alergi karena mereka memiliki kepekaan yang tinggi terhadap zat asing. Pemberian imunomodulator pada penderita alergi dapat menyebabkan sistem imun bekerja secara berlebihan. Penderita lupus juga sebaiknya tidak menggunakan obat imunomodulator karena sistem imun mereka sedang tidak stabil.

Tubuh tidak seharusnya bergantung sepenuhnya pada asupan luar untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini dikemukakan oleh Lukas Tersono Adi, seorang herbalis dari Herbacure, produsen ramuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tubuh kita seharusnya terbiasa untuk memproduksi kekebalan tubuhnya sendiri. Untuk itu, rutinitas mengonsumsi tiga jenis herbal sebaiknya dijeda selama satu bulan agar sel-sel kekebalan tubuh dapat beradaptasi dan membantu memperbaiki kekebalan tubuh secara alami.

Imunomodulator tidak hanya berfungsi sebagai prajurit yang menjaga benteng kekebalan tubuh, tetapi juga menjaga keseimbangan komponen tubuh. Sel-sel tubuh memiliki batas usia, dan mereka akan mati pada waktu tertentu. Sel-sel yang mati ini dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, jika keseimbangan fungsi ini terganggu, sistem kekebalan tubuh dapat melihat struktur dalam tubuh sebagai benda asing dan menyerang tubuh itu sendiri. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit otoimun. Keberadaan imunomodulator membantu menjaga keseimbangan ini, sehingga kekebalan tubuh kita tetap terkendali.

Selain itu, fungsi kekebalan tubuh lainnya adalah perondaan. Beberapa sel imun memiliki kemampuan untuk menjelajahi seluruh tubuh dan mengenali sel-sel yang berubah menjadi sel ganas atau berpotensi menjadi kanker. Sel peronda ini bertugas untuk membunuh sel-sel tersebut sebelum mereka berkembang menjadi kanker. Inilah sebabnya mengapa kejadian kanker dapat terjadi ketika sel-sel peronda ini tidak berfungsi dengan baik. Karena itu, menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat sangat penting dalam mencegah terjadinya kanker.

Dr. Noor Wijayahadi, seorang farmakolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, menjelaskan bahwa imunomodulator dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi sel limfosit T dan sel B. Sel T bertanggung jawab melawan kanker, sedangkan sel B berperan dalam menghadang infeksi. Oleh karena itu, mengkonsumsi imunomodulator dapat membantu menjaga kekebalan tubuh kita dengan baik.

Dalam menangani isu kesehatan, penting untuk memahami bahwa kekebalan tubuh yang baik bukanlah sekadar impian. Dengan menjaga kekebalan tubuh yang optimal, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari berbagai penyakit. Imunomodulator alami dapat menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, kita perlu mengingat bahwa penggunaan imunomodulator harus dalam batas yang wajar dan sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tepat.

Selain itu, menjaga gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari stres juga merupakan faktor penting dalam mempertahankan kekebalan tubuh yang kuat.

Dalam menghadapi tantangan kesehatan, tidak ada yang lebih berharga daripada tubuh yang sehat. Dengan memahami pentingnya menjaga sistem kekebalan tubuh kita, kita dapat memastikan bahwa tubuh kita siap menghadapi ancaman dari luar.

Mari jaga kekebalan tubuh kita agar tetap sehat dan kuat!

Document last updated at: Kamis, 13 Jun 2019