Minggu, 16 Juni 2019

Budidaya Srikaya Secara Komersil: Buah Berkhasiat Obat yang Menjanjikan

Budidaya srikaya secara komersil merupakan pilihan yang menjanjikan bagi para petani dan pekebun. Berbeda dengan sirsak yang sulit dikebunkan secara komersil, srikaya memiliki keunggulan tersendiri. Tanaman ini tidak memerlukan penyerbukan buatan, cukup dengan pemangkasan dan potong bunga, tanaman akan berbuah lebat karena dibantu oleh serangga sebagai agen penyerbuk. Selain itu, srikaya memiliki kandungan senyawa kimia yang bermanfaat untuk kesehatan yang serupa dengan sirsak, namun lebih mudah dalam hal budidaya dan panen.

Perbedaan sirsak dan srikaya memang hanya terletak pada kemudahan berbuahnya saja. Sementara khasiatnya persis sama. Penelitian membuktikan bahwa secara genetik, kandungan senyawa kimia keduanya sama sehingga bermanfaat sama. 

Ini merupakan kabar gembira karena sirsak memiliki beberapa kelemahan, seperti sulit mencari yang manis, mudah busuk, dan sulit dibuahkan. Sedangkan srikaya, selain manis, mudah dibuahkan, juga memiliki daya tahan yang lebih lama, yaitu hingga 2 minggu.

Kandungan senyawa kimia dalam srikaya, khususnya senyawa asetoginin, menunjukkan potensi sebagai agen antikanker. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif pada srikaya bersifat sitotoksik terhadap sel tumor penyebab prostat. Selain itu, srikaya juga mengandung vitamin B, vitamin C, dan antioksidan tinggi yang berperan memperbaiki sistem enzim dalam tubuh, termasuk enzim urikase yang menguraikan asam urat menjadi alantonim yang larut dalam air sehingga mudah dibuang melalui air seni.

Permintaan pasar akan srikaya cukup tinggi, terutama di pasar swalayan dan toko buah modern. Bahkan permintaan tersebut belum dapat sepenuhnya dipenuhi oleh para pekebun. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar untuk srikaya masih sangat menjanjikan. Salah satu pasar potensial adalah Jakarta, terutama di daerah Kebonjeruk yang banyak dihuni oleh warga Tionghoa yang gemar mengonsumsi srikaya.

Namun, budidaya srikaya tidak semudah membalik telapak tangan. Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh para pekebun, seperti kurangnya pengetahuan teknologi budidaya yang dikuasai dan sulitnya mencari bibit unggul yang sesuai dengan kondisi lahan. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut dalam pengembangan budidaya srikaya secara komersil dengan menggunakan teknologi yang tepat dan bantuan dari pihak terkait.

Di Australia, srikaya jumbo juga dikembangkan secara besar-besaran. Meskipun bukan buah asli setempat, Benua Kanguru menjadi produsen srikaya terbesar di dunia. Pemasaran srikaya di Australia lebih banyak ditujukan kepada orang Asia, termasuk Indonesia, dari etnis China yang banyak mengkonsumsi buah srikaya. Hal ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi pioner dalam mengembangkan pasar srikaya secara luas.

Kesimpulannya, budidaya srikaya secara komersil menjanjikan peluang besar bagi para petani dan pekebun. Srikaya memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan dan memiliki daya tahan yang baik. Permintaan pasar yang tinggi menunjukkan bahwa srikaya memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di pasar buah. Namun, untuk mencapai potensi penuh dari budidaya srikaya, diperlukan pemahaman yang mendalam tentang teknologi budidaya yang tepat, pemasaran yang efektif, serta dukungan dari pemerintah dan pihak terkait lainnya.

Mari kita dukung dan promosikan budidaya srikaya secara komersil agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi para petani, pekebun, dan juga konsumen. Dengan demikian, srikaya dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang berkelanjutan dan berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menyediakan buah nona berkhasiat obat yang berkualitas tinggi untuk kesehatan kita semua.

Document last updated at: Minggu, 16 Jun 2019