Selasa, 18 Juni 2019

Varietas Alpukat Terbaik di Indonesia: Potensi Ekspor dan Keunggulannya

Alpukat merupakan buah yang semakin populer di Indonesia dan diakui secara internasional karena kandungan nutrisinya yang kaya dan manfaat kesehatannya yang beragam. Di Indonesia, terdapat beberapa varietas alpukat terbaik yang memiliki keunggulan masing-masing.

Selain memberikan manfaat bagi konsumen lokal, varietas-varietas ini juga memiliki potensi untuk diekspor ke pasar internasional. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri beberapa varian alpukat terbaik di Indonesia dan menyoroti keunggulan serta potensi ekspor dari masing-masing varietas tersebut.

pohon alpukat sindangreret
sindang reret

Alpukat Sindangreret: Keturunan Pohon Induk dengan Produktivitas Tinggi

Di Desa Karangpawitan, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, terdapat varietas alpukat yang menjadi andalan kota Intan, yaitu Alpukat Sindangreret. Awalnya dikenal sebagai alpukat mentega, varietas ini memikat hati dengan rasa manis dan gurih yang mirip mentega. Selain itu, teksturnya yang lembut dan nyaris tanpa serat membuatnya semakin populer di kalangan pecinta alpukat.

Alpukat Sindangreret merupakan keturunan dari pohon induk varietas Comson yang ditanam oleh kakek Dede Rustandi pada zaman Belanda. Setelah pohon induknya mati 10 tahun yang lalu, Dede Rustandi berhasil memperbanyak alpukat Comson menjadi varietas Sindangreret. Dengan usia pohon sekitar 25 tahun, Dede dapat memanen sekitar 500 kg alpukat per pohon per tahun.

Produktivitas yang tinggi ini menjadikannya setara dengan varietas Pesako asal Kotabaru, Jambi, yang diakui sebagai buah unggul nasional pada tahun 2007. Meskipun ukurannya sedikit lebih kecil dengan bobot sekitar 400-500 g per buah dibandingkan Pesako yang memiliki bobot sekitar 600-700 g per buah, Sindangreret tetap unggul dalam hal jumlah hasil panen yang lebih banyak daripada Pesako.

Alpukat Pringsewu: Varietas Unggul dari Kabupaten Pringsewu, Lampung

Kabupaten Pringsewu, Lampung, juga memiliki varietas alpukat unggul yang disebut Alpukat Pringsewu. Varietas ini dimiliki oleh Cahyo Widodo dan memiliki bentuk buah yang mirip dengan Sindangreret, yaitu bulat lonjong. Namun, Pringsewu memiliki ukuran yang lebih besar dengan bobot mencapai 700 g per buah. Rasanya lezat dan hampir tanpa serat, membuatnya banyak diminati oleh masyarakat setempat.

Keberhasilan Cahyo dalam mengembangkan alpukat Pringsewu ini berkat penanaman pohon induk varietas Sindangreret yang ia beli dari petani lokal. Dengan pola tanam yang tepat dan perawatan yang baik, Cahyo mampu menghasilkan alpukat Pringsewu dengan produktivitas yang mengesankan. Varietas ini memiliki potensi ekspor yang baik karena ukurannya yang besar dan rasa yang enak.

alpukat
alpukat sindang reret atau alpukat mentega


Alpukat Jumbo: Varietas Impor dengan Potensi Ekspor yang Menjanjikan

Tidak hanya varietas lokal, namun varietas impor juga telah diperkenalkan di Indonesia. Salah satunya adalah varietas alpukat jumbo yang diboyong dari Hawaii, Amerika Serikat, oleh Prakoso Heryono, seorang penangkar buah di Demak, Jawa Tengah. Alpukat ini memiliki ukuran yang besar dengan bobot antara 0,7 hingga 1,2 kg per buah. Meskipun ramping, alpukat ini memiliki porsi daging buah yang cukup banyak, terutama pada bagian pinggang yang memiliki ketebalan daging sekitar 2-2,5 cm.

Keberadaan varietas alpukat jumbo ini memberikan potensi pengembangan alpukat di Indonesia yang dapat diekspor. Namun, untuk mempertahankan kualitas buah yang diminati oleh pasar internasional, penting bagi eksportir untuk memilih varietas yang sesuai dengan preferensi pasar. Misalnya, di Eropa, konsumen lebih menyukai alpukat dengan daging tipis dan biji besar yang digunakan sebagai aksesori dalam penyajian hidangan. Sementara itu, konsumen di dalam negeri cenderung mengkonsumsi alpukat segar dengan daging buah yang tebal dan enak.

Upaya Mempertahankan Kualitas dan Konsistensi Karakteristik Alpukat

Dalam mengembangkan ekspor alpukat, penting juga untuk memastikan konsistensi karakteristik alpukat dari berbagai daerah. Oleh karena itu, Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Lampung dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Garut untuk menelusuri pohon induk unggul dari berbagai varietas alpukat yang dimiliki oleh petani. Dengan demikian, diharapkan pengembangan alpukat di Kabupaten Garut dan Lampung dapat menjadi lebih seragam di masa depan.

Kesimpulan dan penutup:

Varietas alpukat terbaik di Indonesia antara lain Alpukat Sindangreret dari Garut, Jawa Barat, Alpukat Pringsewu dari Lampung, dan varietas jumbo dari Hawaii yang dibudidayakan di Jawa Tengah. Keberadaan varietas unggul ini memberikan potensi pengembangan alpukat di Indonesia dan peluang untuk ekspor.

Dalam memasarkan alpukat ke pasar internasional, penting untuk mempertahankan kualitas buah yang konsisten dan memahami preferensi konsumen di setiap pasar. Dengan upaya pengembangan yang terus-menerus dan kerjasama antara pemangku kepentingan, alpukat Indonesia memiliki prospek yang cerah di pasar lokal maupun internasional.

Document last updated at: Selasa, 18 Jun 2019