Pembesaran Kerang di Nusa Tenggara Barat Menggunakan Kotak Kerang Fiberglass


Nusa Tenggara Barat telah melihat peningkatan penggunaan metode pembesaran kerang dalam kotak di farm-farm terdekat. Metode ini telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik. Menurut Syachruddin AR, seorang pembudidaya kerang dan ahli mutiara di Mataram, dari 1.400 ekor kerang yang dibesarkan, sekitar 1.270 ekor dapat diinsersi. Hal ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan metode sebelumnya yang hanya mampu menginsersi sekitar 5.600 hingga 6.000 ekor kerang.

Sejauh ini, pembesaran kerang umumnya dilakukan dengan menggunakan poket net. Setiap poket net berukuran 40 cm x 60 cm dan diisi dengan 10 hingga 30 ekor kerang, tergantung pada ukuran kerang tersebut. Namun, kerang yang berada dalam poket net ini terbatas dalam gerakannya karena terjepit di kedua sisi net. Akibatnya, pertumbuhan kerang menjadi relatif lambat, hanya sekitar 1 cm per bulan, dan cenderung tumbuh ke segala arah.

Dalam metode baru ini, kerang dipelihara dalam kotak berbahan fiberglass yang menawarkan ruang yang lebih luas untuk setiap ekor kerang. Hal ini memungkinkan pertumbuhan yang lebih cepat. Penambahan panjang kerang rata-rata mencapai 1,3 hingga 1,5 cm setiap bulan.

Berdasarkan pengalaman Syachruddin, kerang dengan ukuran awal 2 cm hanya membutuhkan waktu 6 bulan sebelum siap diinsersi. Bahkan masa panen mutiara dari insersi juga lebih singkat sekitar 2 hingga 3 bulan. Hal ini diungkapkan oleh doktor Biologi Kerang Mutiara dari Universitas Gadjah Mada.

Kotak kerang dibuat dari fiberglass dengan pertimbangan keawetan bahan tersebut. Ukuran kotak bervariasi, antara lain 40 cm x 60 cm atau 40 cm x 70 cm. Kotak kemudian dibagi-bagi menjadi kompartemen yang lebih kecil sesuai dengan ukuran kerang. Misalnya, untuk kerang berukuran 2 hingga 3 cm, dibuat kotak selebar 2 cm, panjang 4 cm, dan tinggi 4 cm. Sedangkan untuk kerang berukuran 4 hingga 6 cm, lebar kotaknya adalah 3 cm, panjang 5 cm, dan tinggi 6 cm. Untuk kerang berukuran 6 hingga 8 cm, lebar kotaknya adalah 4 cm, panjang 6 cm, dan tinggi 8 cm.

Setiap sisi kotak dilengkapi dengan lubang ventilasi berdiameter 1 hingga 2 cm, tergantung pada luas dindingnya. Lubang ventilasi ini berfungsi untuk meningkatkan sirkulasi air di dalam kotak. Sisi depan dan belakang kotak ditutup dengan net untuk mencegah kerang keluar dari kotak. Kotak kerang ini dapat digantungkan pada rakit atau pelampung dengan menggunakan tambang.

Dalam kotak tersebut, setiap ekor kerang ditempatkan secara diagonal untuk menjaga stabilitasnya. Dengan cara ini, kerang menjadi lebih stabil dan tidak mudah roboh meskipun terkena ombak. Pada awalnya, kerang akan tumbuh dengan cepat ke segala arah. Namun, karena adanya pembatas dari dinding kotak, pertumbuhan akhirnya terarah ke ruang yang masih tersedia. Hal ini menjadikan kerang-kerang yang dibesarkan dalam kotak memiliki bentuk menyerupai huruf “D”.

“Bentuk ini dapat diprogram dengan mengubah ukuran kotak,” kata direktur Yayasan Asmara Mutiara Indonesia, yang juga merupakan kelahiran Bima 46 tahun yang lalu. Menurutnya, kerang yang berkualitas harus memiliki tubuh yang gemuk, bukan hanya besar, tetapi juga tebal agar dapat menerima nukleus yang lebih besar. Hampir semua kerang yang dipelihara dalam kotak memiliki tubuh yang lebih tebal dibandingkan dengan kerang yang dipelihara dalam poket net.

Kelebihan lain dari metode ini adalah kesehatan kerang yang terjamin. Dalam kotak, kerang memiliki sedikit kontak dengan hewan pembawa penyakit atau hama. Persaingan untuk mendapatkan pakan dengan makhluk lain di sekitar juga dapat dihindari. Semua ini berdampak pada kecepatan pertumbuhan kerang. Selain itu, tubuh kerang dalam kotak tidak terkena teritip yang biasanya harus dibersihkan setiap bulan. Hal ini berarti biaya perawatan dapat ditekan.

Dengan penggunaan kotak kerang berbahan fiberglass ini, farm-farm di Nusa Tenggara Barat dapat memperoleh hasil yang lebih baik dalam pembesaran kerang dan produksi mutiara. Metode ini memberikan solusi konkret bagi penjual kerang dan mutiara dalam mengatasi permasalahan pertumbuhan kerang yang lambat. Dengan perawatan yang tepat, kerang-kerang ini dapat tumbuh lebih cepat dan menghasilkan mutiara dengan waktu panen yang lebih singkat.

Kesimpulan

Pembesaran kerang dalam kotak berbahan fiberglass telah menjadi pilihan utama bagi farm-farm di Nusa Tenggara Barat. Metode ini telah terbukti efisien dalam meningkatkan pertumbuhan kerang dan mempercepat produksi mutiara. Dibandingkan dengan metode konvensional menggunakan poket net, kotak kerang memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi setiap ekor kerang, sehingga pertumbuhannya menjadi lebih cepat.

Dalam kotak kerang berbahan fiberglass ini, setiap kerang memiliki ruangan tersendiri yang memungkinkannya tumbuh dengan optimal. Dengan penggunaan kotak yang sesuai dengan ukuran kerang, pertumbuhan kerang menjadi lebih terarah dan hasilnya lebih baik. Selain itu, kotak kerang juga memberikan keuntungan dalam hal kebersihan dan perawatan. Kerang yang dipelihara dalam kotak memiliki tubuh yang lebih tebal, lebih sehat, dan terhindar dari hama serta penyakit.

Metode pembesaran kerang ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peternak kerang dan produsen mutiara, tetapi juga memberikan solusi bagi permasalahan pertumbuhan kerang yang lambat. Dengan perawatan yang tepat dan penggunaan kotak kerang berbahan fiberglass, waktu panen mutiara dapat dipersingkat. Hal ini dapat mengurangi risiko kematian kerang dan meningkatkan hasil produksi mutiara secara signifikan.

Dengan demikian, pembesaran kerang dalam kotak berbahan fiberglass merupakan inovasi yang penting dalam industri perikanan di Nusa Tenggara Barat. Metode ini memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam meningkatkan produksi mutiara dan mengoptimalkan pertumbuhan kerang. Diharapkan penggunaan metode ini akan semakin meluas dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri perikanan di Indonesia.

Yudianto
Yudianto Yudianto adalah seorang penulis di Budidayatani dan Mitrausahatani.com. Ia memiliki hobi di bidang pertanian dan sering menulis artikel terkait teknik budidaya tanaman dan usaha tani. Yudianto berkontribusi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan dan inovatif

comments powered by Disqus