Penghargaan Budiardjo direbut 3 aglaonema koleksi Tati Soerojo pada kontes bertajuk Pekan Keluarga Cinta Alam. Anggota famili Araceae itu tampil prima. Seluruh helaian daun utuh, mulus, dan bercorak menarik. Hijau berpadu krem, lalu disemarakkan merah tulang daun. Rahasianya antara lain aglaonema dikerangkeng dalam sangkar besi.
Aglaonema istimewa itu tidak hadir dalam sekejap. Tati Soerojo mempersiapkan dengan intens selama 1 tahun. Herba itu gampang dirawat asal tanpa tanah, disiram setiap 3 sampai 4 hari, dan memupuk sekali selama 6 bulan. Pestisida jarang digunakan. Namun, perawatan itu hanya sekadar agar aglaonema hidup.
Untuk tampil prima, hobiis di kawasan Cilandak itu merawat ratusan koleksi aglaonema dalam sangkar besi ukuran 10mx6mx4m. Dengan dikerangkeng, serangan hama terutama ulat dapat diminimalisir. Berikut kiat pakar tanaman itu merawat aglaonema sehingga siap berlomba.
Pilih anakan berdaun rapat, cermin kelak berdaun lebat. Tandanya, anakan 10 cm telah berdaun 6 lembar. Kurang dari itu, setelah besar jumlah daun sedikit. Bibit minimal berdaun 3, idealnya 5 helai, dan pucuk terbuka. Luka bekas potongan dioles Benlate atau Rooton F agar akar cepat tumbuh.
Anakan ditanam di pot bermedia serbuk sabut kelapa dan diberi 10 sampai 15 butir pupuk slow release, misal Osmocote atau Decastar. Media itu diganti setiap 6 bulan. Boleh juga memakai media campuran pakis, humus, dan pupuk kandang dengan perbandingan seimbang. Siram tanaman lalu letakkan di bawah jaring net 70%. Setelah 3 minggu tanaman sudah tumbuh.
Pada musim kemarau, semprotkan minyak ikan untuk memperkuat kondisi tanaman. Bila daun kurang sehat, semprot pupuk daun Kristalon, Hyponex, atau Bayfolan.
Pantau kehadiran kutu putih yang banyak menyerang pucuk daun. Bila ditemukan, segera matikan. Jika masuk dalam ketiak daun, sulit dihilangkan karena sudah terlindung. Ia mengisap cairan daun sehingga berkerut.
Pada musim hujan beberapa daun saling menumpuk dan lengket akibat guyuran air. Segera pisahkan untuk mencegah daun membusuk dan berlubang. Ada pula varietas berdaun seperti mangkuk sehingga air tertampung. Bergegaslah untuk membuang air agar tidak merunduk.
Kelebihan air juga mengundang penyakit busuk. Ia muncul karena tanaman luka, lalu terserang virus atau cendawan sehingga membusuk. Serangan berawal dari pucuk dan masuk ke dalam gulungan daun muda. Pangkas atau buang semua daun busuk agar penyakit tidak menjalar ke helaian lain. Bekas potongan disemprot Score atau fungisida lain. Dosis cukup 1 sampai 2 tetes per liter air. Dalam tempo 2 bulan, terbentuk 2 sampai 3 anakan baru yang siap mengganti pucuk buntung.
Aglaonema jenis kecil mulai berbunga pada umur 6 sampai 7 bulan. Buang saja bunga itu karena menyerap banyak hara atau energi. Pemotesan juga merangsang pembentukan anakan baru. Idealnya anakan 3 sampai 4 batang per induk. Populasi bdfiebihan menyebabkan lingkungan lembap. Pilih dan pelihara anakan yang cenderung berwarna cerah, misal daun kuning. Anakan hijau dipotong, setelah membentuk 3 sampai 5 lembar daun.
Bila sosok induk jelek misal batang melengkung justru ia yang dipotong. Segera tancapkan ke media pasir steril. Beberapa lembar daun terbawah layu dan kering. Setelah tumbuh, pangkas lagi bagian atas minimal memiliki 3 lembar daun. Setelah potongan tumbuh, kelak sosok jadi bagus.
Aglaonema istimewa itu tidak hadir dalam sekejap. Tati Soerojo mempersiapkan dengan intens selama 1 tahun. Herba itu gampang dirawat asal tanpa tanah, disiram setiap 3 sampai 4 hari, dan memupuk sekali selama 6 bulan. Pestisida jarang digunakan. Namun, perawatan itu hanya sekadar agar aglaonema hidup.
Untuk tampil prima, hobiis di kawasan Cilandak itu merawat ratusan koleksi aglaonema dalam sangkar besi ukuran 10mx6mx4m. Dengan dikerangkeng, serangan hama terutama ulat dapat diminimalisir. Berikut kiat pakar tanaman itu merawat aglaonema sehingga siap berlomba.
Mulai Tahap Pemilihan bibit

Anakan ditanam di pot bermedia serbuk sabut kelapa dan diberi 10 sampai 15 butir pupuk slow release, misal Osmocote atau Decastar. Media itu diganti setiap 6 bulan. Boleh juga memakai media campuran pakis, humus, dan pupuk kandang dengan perbandingan seimbang. Siram tanaman lalu letakkan di bawah jaring net 70%. Setelah 3 minggu tanaman sudah tumbuh.
Pada musim kemarau, semprotkan minyak ikan untuk memperkuat kondisi tanaman. Bila daun kurang sehat, semprot pupuk daun Kristalon, Hyponex, atau Bayfolan.
Harus Telaten

Pada musim hujan beberapa daun saling menumpuk dan lengket akibat guyuran air. Segera pisahkan untuk mencegah daun membusuk dan berlubang. Ada pula varietas berdaun seperti mangkuk sehingga air tertampung. Bergegaslah untuk membuang air agar tidak merunduk.
Kelebihan air juga mengundang penyakit busuk. Ia muncul karena tanaman luka, lalu terserang virus atau cendawan sehingga membusuk. Serangan berawal dari pucuk dan masuk ke dalam gulungan daun muda. Pangkas atau buang semua daun busuk agar penyakit tidak menjalar ke helaian lain. Bekas potongan disemprot Score atau fungisida lain. Dosis cukup 1 sampai 2 tetes per liter air. Dalam tempo 2 bulan, terbentuk 2 sampai 3 anakan baru yang siap mengganti pucuk buntung.
Aglaonema jenis kecil mulai berbunga pada umur 6 sampai 7 bulan. Buang saja bunga itu karena menyerap banyak hara atau energi. Pemotesan juga merangsang pembentukan anakan baru. Idealnya anakan 3 sampai 4 batang per induk. Populasi bdfiebihan menyebabkan lingkungan lembap. Pilih dan pelihara anakan yang cenderung berwarna cerah, misal daun kuning. Anakan hijau dipotong, setelah membentuk 3 sampai 5 lembar daun.
Bila sosok induk jelek misal batang melengkung justru ia yang dipotong. Segera tancapkan ke media pasir steril. Beberapa lembar daun terbawah layu dan kering. Setelah tumbuh, pangkas lagi bagian atas minimal memiliki 3 lembar daun. Setelah potongan tumbuh, kelak sosok jadi bagus.