Irama musik mengalun lembut. Barbie yang mengenakan pakaian ala penari hula-hula segera menggoyang pinggulnya. Boneka itu berhenti menari ketika musik berhenti 5 menit kemudian. Gemercik air mengalir kini terdengar, tetapi Barbie tak bergerak seolah menatap hijaunya sayuran. Lima menit berselang musik kembali mengalun. Begitu seterusnya.
Frekuensi alunan musik dan suara air diatur berselang-seling. Selama 5 menit musik mengalun dan 5 menit berhenti diganti suara air. Barbie yang menari di atas tabung penampung nutrisi mengikuti "aturan" itu. Itulah sistem hidroponik terbaru kreasi Sudibyo Karsono. Karena tenaga penggerak bergerak ke atas-bawah, sistem itu disebut hidroponik jungkat-jungkit.
Ia sengaja memasang Barbie, "Agar anak kecil pun senang menikmati hidroponik, bukan hanya orang dewasa, tuturnya." Menurut perintis Parung Farm, produsen sayuran hidroponik di Parung, Bogor, mainan listrik lain bisa dikombinasikan dengan sistem baru itu.
[caption id="attachment_16866" align="aligncenter" width="481"]
Modifikasi rangkaian lebih sederhana[/caption]
Keuntungan lain hidroponik sistem jungkat-jungkit ialah keselamatan tanaman terjaga bila listrik padam , sebab nutrisi tetap mengalir dan menyiram tanaman meski tanpa tenaga listrik. Agar praktis, perangkat hidroponik itu tetap dilengkapi dengan listrik untuk memompa air ke tabung nutrisi.
Untuk mengaktifkan hidroponik jungkat-jungkit, terlebih dahulu kran di tabung hara dibuka. Nutrisi mengucur ke pipa PVC berdiameter 1 inci di bawahnya. Pipa itu berjungkat-jungkit karena gaya gravitasi. Sisi yang berbobot lebih berat 1,1 kg di posisi lebih rendah. Bobot dibuat saat pipa kosong, beban di sebelah kiri.
Ketika air mulai mengisi pipa, bobot sisi bagian kanan bertambah melebihi 1,1 kg sehingga bergerak turun. Selanjutnya, cairan hara mengalir masuk ke jaringan pipa yang lebih kecil berdiameter 0,5 inci sebelum disalurkan ke masing-masing pot berisi selada, kangkung, dan bayam. Sisa nutrisi yang keluar dari pot atau polibag ditampung dalam bak penampungan di bawah rangkaian hidroponik.
Setelah tabung hara di bagian atas kosong, air tidak mengucur lagi sehingga bobot pipa PVC lebih ringan. Bagian sebelah kanan kembali terangkat dan memutus pasokan nutrisi ke tanaman. Pipa kiri yang lebih berat turun dan menekan saklar sehingga listrik aktif. Pompa air berdaya 20 watt dalam penampungan nutrisi mulai aktif dan memompa nutrisi ke tabung hara.
[caption id="attachment_16865" align="aligncenter" width="664"]
mengaliri lebih banyak tanaman[/caption]
Bila kran di sisi tabung tidak ditutup, nutrisi kembali mengucur ke pipa jungkat-jungkit. Prosesnya sama seperti di atas, pipa PVC di sebelah kanan turun, air mengucur. Saklar di sisi kiri tidak ditekan pipa sehingga arus listrik terputus. Akibatnya pompa dan mainan listrik tidak aktif. Sistem jungkat-jungkit itu sebetulnya tidak perlu listrik. Namun, karena ukuran wadah penampung nutrisi kecil, volume hanya 6 liter, hara harus ditambah secara manual.
Lama penyiraman disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman. Tanaman muda lebih senang diberikan nutrisi secara menetes, tapi terus-menerus sehingga waktu pemberian lama, mencapai 2—3 jam. Sedangkan tanaman dewasa pemberian air dapat dikucurkan sehingga media cepat jenuh air. Bila bosan dengan sistem tetes, Anda bisa memodifikasi dengan menerapkan ebb and flow dan siram. Atau sekaligus mengkombinasikan ketiganya.
Kecepatan keluar hara dapat diatur dengan memutar kran di sisi tabung.Semakin lebar bukaan debit nutrisi semakin kencang, dan sebaliknya. Tabung hara berupa wadah minuman ayam sehingga debit air bisa stabil. Udara di dalam tabung ikut menekan nutrusi membuat kecepatannya mengalir konstan. Lain dengan gentong atau drum, ketika isi berkurang, debit melemah karena tekanan air berkurang. (Pandu Dwilaksono)
Frekuensi alunan musik dan suara air diatur berselang-seling. Selama 5 menit musik mengalun dan 5 menit berhenti diganti suara air. Barbie yang menari di atas tabung penampung nutrisi mengikuti "aturan" itu. Itulah sistem hidroponik terbaru kreasi Sudibyo Karsono. Karena tenaga penggerak bergerak ke atas-bawah, sistem itu disebut hidroponik jungkat-jungkit.
Ia sengaja memasang Barbie, "Agar anak kecil pun senang menikmati hidroponik, bukan hanya orang dewasa, tuturnya." Menurut perintis Parung Farm, produsen sayuran hidroponik di Parung, Bogor, mainan listrik lain bisa dikombinasikan dengan sistem baru itu.
[caption id="attachment_16866" align="aligncenter" width="481"]

Keuntungan lain hidroponik sistem jungkat-jungkit ialah keselamatan tanaman terjaga bila listrik padam , sebab nutrisi tetap mengalir dan menyiram tanaman meski tanpa tenaga listrik. Agar praktis, perangkat hidroponik itu tetap dilengkapi dengan listrik untuk memompa air ke tabung nutrisi.
Jungkat-jungkit
Untuk mengaktifkan hidroponik jungkat-jungkit, terlebih dahulu kran di tabung hara dibuka. Nutrisi mengucur ke pipa PVC berdiameter 1 inci di bawahnya. Pipa itu berjungkat-jungkit karena gaya gravitasi. Sisi yang berbobot lebih berat 1,1 kg di posisi lebih rendah. Bobot dibuat saat pipa kosong, beban di sebelah kiri.
Ketika air mulai mengisi pipa, bobot sisi bagian kanan bertambah melebihi 1,1 kg sehingga bergerak turun. Selanjutnya, cairan hara mengalir masuk ke jaringan pipa yang lebih kecil berdiameter 0,5 inci sebelum disalurkan ke masing-masing pot berisi selada, kangkung, dan bayam. Sisa nutrisi yang keluar dari pot atau polibag ditampung dalam bak penampungan di bawah rangkaian hidroponik.
Setelah tabung hara di bagian atas kosong, air tidak mengucur lagi sehingga bobot pipa PVC lebih ringan. Bagian sebelah kanan kembali terangkat dan memutus pasokan nutrisi ke tanaman. Pipa kiri yang lebih berat turun dan menekan saklar sehingga listrik aktif. Pompa air berdaya 20 watt dalam penampungan nutrisi mulai aktif dan memompa nutrisi ke tabung hara.
[caption id="attachment_16865" align="aligncenter" width="664"]

Bila kran di sisi tabung tidak ditutup, nutrisi kembali mengucur ke pipa jungkat-jungkit. Prosesnya sama seperti di atas, pipa PVC di sebelah kanan turun, air mengucur. Saklar di sisi kiri tidak ditekan pipa sehingga arus listrik terputus. Akibatnya pompa dan mainan listrik tidak aktif. Sistem jungkat-jungkit itu sebetulnya tidak perlu listrik. Namun, karena ukuran wadah penampung nutrisi kecil, volume hanya 6 liter, hara harus ditambah secara manual.
Wadah minum
Lama penyiraman disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman. Tanaman muda lebih senang diberikan nutrisi secara menetes, tapi terus-menerus sehingga waktu pemberian lama, mencapai 2—3 jam. Sedangkan tanaman dewasa pemberian air dapat dikucurkan sehingga media cepat jenuh air. Bila bosan dengan sistem tetes, Anda bisa memodifikasi dengan menerapkan ebb and flow dan siram. Atau sekaligus mengkombinasikan ketiganya.
Kecepatan keluar hara dapat diatur dengan memutar kran di sisi tabung.Semakin lebar bukaan debit nutrisi semakin kencang, dan sebaliknya. Tabung hara berupa wadah minuman ayam sehingga debit air bisa stabil. Udara di dalam tabung ikut menekan nutrusi membuat kecepatannya mengalir konstan. Lain dengan gentong atau drum, ketika isi berkurang, debit melemah karena tekanan air berkurang. (Pandu Dwilaksono)